Tips Mengatasi Diare Saat Puasa | Jangan Sepelekan Penyakit Ini!

Diare menjadi salah satu penyakit yang mengganggu aktivitas penderitanya. Terlebih lagi jika sedang menjalankan ibadah puasa. Untuk itu, kita harus memperhatikan asupan makanan yang masuk kedalam tubuh, serta mengetahui tips mengatasi diare saat puasa jika terjadi. Tips mengatasi diare saat puasa harus diketahui dan dilakukan dengan sungguh-sungguh supaya kondisi cepat membaik.

tips mengatasi diare saat puasa

Apa itu penyakit diare?

Penyakit diare adalah salah satu penyakit yang menyerang pencernaan. Diare akan membuat seorang pengidapnya lebih sering BAB dari biasanya. Gejala diare dapat disertai dengan keluhan sakit pada perut, mual bahkan muntah. Hal tersebut yang membuat penderita diare rentan terkena dehidrasi, atau kekurangan cairan tubuh.

Ada banyak dampak yang buruk dialami oleh pengidap penyakit diare. Diantaranya dehidrasi, tekanan darah rendah, serta kadar elektrolit di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Sehingga kontraksi otot dapat terjadi bahkan menyebabkan pengidap kejang sampai kehilangan kesadaran.

Apa penyebab diare saat puasa?

Gangguan pada pencernaan merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai  pada saat puasa. Kondisi tersebut terjadi wajar, karena tubuh sedang melakukan penyesuaian perubahan pola makan yang berbeda dari sebelum puasa. Diare biasanya muncul setelah berbuka puasa, tepatnya pada malam hari atau saat sahur.Akan tetapi, pada kondisi tertentu diare dapat muncul saat tengah menjalani puasa yaitu siang hari.

Selain pola makan yang tidak tepat saat sahur dan berbuka, kemampuan usus bekerja untuk mencerna makanan juga bisa menjadi salah satu penyebab diare.Puasa bukan menjadi penyebab utama munculnya penyakit diare, tetapi faktor pemicu tertentu yang menyebabkan diare terjadi. Berikut beberapa faktor pemicu diare.

Baca Juga : Kenali Rotavirus Penyebab Diare Pada Anak-Anak

Makan pedas saat Sahur dan Berbuka

Makan makanan pedas saat puasa menjadi salah satu penyebab diare terjadi. Makan makanan yang pedas memang mampu meningkatkan nafsu makan. Akan tetapi, pada sebagian orang terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedas beresiko menyebabkan diare.

Kandungan capsaicin yang terdapat pada lada serta cabai mampu mengiritasi usus kecil. Ini dapat menimbulkann perut terasa mulas dan anus akan terasa panas seperti terbakar. Kandungan capsaicin juga mampu mengaktifkan reseptor pada tubuh. Sehingga menyebabkan makanan bergerak menuju usus lebih cepat dari biasanya. Kondisi itulah yang mampu menjadi akibat seringnya bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air besar.

Makan makanan berbumbu tajam

Makan makanan yang berbumbu tajam saat puasa seperti kaya rempah-rempah serta santan. Hal ini mampu meresiko seseorang mengalami diare saat puasa. Sebaiknya untuk anda yang mempunyai riwayat gangguan pada pencernaan, hindari makanan yang mengandung bumbu tajam. Seperti rendang, opor, gulai saat sahur dan berbuka baiknya dihindari dulu.

Makan makanan berminyak dan berlemak

Makanan yang berminyak mampunyai kandungan lemak yang sangat tinggi. Ketika anda mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi saat sahur dan berbuka, diare mungkin akan terjadi. Hal tersebut membuat perut anda menjadi lambat untuk mencerna dan mengosongkan makanan yang ada di lambung.

Akibatnya, tidak jarang penderita mengalami mual, muntah serta sakit perut. Pada sebagian orang yang mempunyai riwayat gangguan pencernaan tertentu seperti penyakit celiac, penyakit crohn jika mengkonsumsi makanan ini mampu memicu munculnya diare.

Terlalu banyak konsumsi minuman berkafein

Diare saat puasa dapat terjadi karena sistem pencernaan yang bekerja terlalu berat untuk menyerap garam dan air. Ada beberapa penyebab yang mampu memicu kondisi tersebut termasuk mengkonsumsi minuman berkafein seperti kopi, minuman bersoda serta teh. Jika terlalu banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein saat sahur dan berbuka, kemungkinan diare akan terjadi.

Pengidap Intoleransi laktosa

Ketika diare sering muncul bahkan lebih parah setelah mengkonsumsi produk olahan susu ketika sahur dan berbuka, bisa jadi anda mengidap intoleransi laktosa. Laktosa merupakan gula yang ada di dalam kandungan susu dan produk olahan susu. Contohnya seperti keju, yogurt dan susu. Kondisi ini mampu meningkat seiring bertambahnya usia. Ini dikarekanan kadar enzim yang menurun, sebagai fungsi mencerna laktosa di dalam tubuh.

Perlukah membatalkan puasa jika terkena diare?

Saat diare terjadi saat puasa, sebenarnya tergantung pada tingkat parahnya kondisi yang dialami. Apabila diare yang di alami saat puasa tergolong diare ringan, tidak mempengaruhi pada aktivitas puasa, serta dehidrasi, tidak dianjurkan untuk membatalkan puasa. Namun, jika diare yang di alami tergolong diare berat, bahkan sampai tubuh terasa lelah, anda dianjurkan untuk segera membatalkan puasa.

Jika anda tidak membatalkan puasa secara segera, kondisi diare barat mampu berakibat fatal. Jangan ragu untuk membatalkan puasa saat mengalami diare.

Cara mengatasi diare saat puasa

Ketika anda mengalami diare saat puasa, sangat beresiko terkena dehidrasi pula. Anda harus mengetahui tips untuk mengatasi diare saat puasa. Berikut tips nya.

Perbanyak asupan cairan

Diare mampu menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Terlebih lagi jika diare muncul saat puasa, asupan cairan akan kurang. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi tubuh semakin buruk. Anda jadi tidak maksimal dalam melakukan aktivitas selama puasa. Ini dikarenakan tubuh terasa lelah kekurangan energi.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons