Penyebab Kanker Payudara Kembali Kambuh

Penyakit kanker payudara memang menjadi salah satu penyakit yang sangat diwaspdai akan kemunculannya. Bagi setiap orang terutama wanita memang memiliki rasa takut yang lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Hal ini dikarenakan wanita lebih sensitif dan juga berisiko tinggi terkena kanker payudara. Terlepas dari hal tersebut tentunya bukan saja orang yang belum mengalami kanker payudara. Bagi orang yang sudah sembuh dan juga berhasil melawan kanker payudara ini memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi dibandingkan mereka yang belum atau tidak terserang kanker payudara.

Hal ini dikarenakan menjadi orang yang sudah bangkit dari melawan penyakit yang mematikan dan menjalani semua rangkaian pengobatan tentunya akan kembali memiliki rasa cemas dan takut jikalau penyakit kanker payudara kembali menyerangnya. Bagaimanapun juga, orang yang sudah sembuh dan menjalankan seua pengobatan memang memiliki faktor risiko kambuh lagi, termasuk apapun jenis dari kanker tersebut terutama matan penderita kanker payudara.

Dalam hal ini tentu disebabkan oleh sel kanker yang kembali hidup di tubuh mantan penderita kanker meskipun memang telah menyelesaikan serangkaian pengobatan. Kondisi ini tentunya bisa terjadi dalam hitungan bulan dan juga tahun setelah melakukan pengobatan. Penyakit kanker yang tumbuh kembali tentunya bisa menyerang hanya area lokal atau yang sebelumnya terjadi atau bahkan bisa menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya. Pada mantan penderita kanker payudara yang kambuh lagi akan lebih sulit untuk diobati dibandingkan dengan pengobatan sebelumnya. Hal ini dikarenakan sel kanker memang lebih kuat dan juga cepat menyebar.

 Penyebab Kanker Payudara Kembali Kambuh

Seperti yang kita tahu bahwa sel kanker merupakan salah satu sel yang sangat pintar dalam menyebar ke berbagai bagian tubuh. Tidak heran jika sel kanker ini dapat tumbuh dan hidup pada tubuh matan penderita kanker hanya beberapa bulan saja. Kondisi tumbuhnya sel kanker payudara ini terjadi dimana seharusnya sel kanker tersebut musnah karena pengobatan, namun justru bersembunyi di bagian payudara tertentu atau bagian tubuh lainnya.

Sela kanker ini tentunya akan diam dan terkesan tidak aktif dalam waktu beberapa bulan setelah pengobatan dan tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, secara tiba-tiba akan menyerang bagian tubuh dan mengaktifkan kembali sel tersebut. Dikarenakan sel kanker tersebut sudah aktif, maka ketika pada awalnya bersembunyi. Kini, ia akan tumbuh dan berkembang lagi menjadi sel kanker yang ganas dan akan menimbulkan kekambuhan pada mantan penderita kanker payudara tersebut.

Selain dari penyebab tumbuh dan kambuhnya kembali sel kanker di dalam tubuh, tentu ada beberapa kebiasaan yang memicu kembali tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh. Beberapa kebiasaan yang memicu terjadinya sel kanker di dalam tubuh, diantaranya:

Pil KB

Penyebab pertama yang terjadi pada wanita ialah dikarenakan pemakaian pil Kb. Dalam hal ini pil KB berfungsi untuk mencegah kehamilan, namun dibalik semua itu pil KB ternyata menstimulasi tumbuhnya sel di payudara. Terlebih jika dosis yang diberikan terlalu berlebihan, maka dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya kanker payudara.

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 pada Cancer Research yang dikutip oleh Medical Daily  menyatakan bahwa pil Kb yang diminum oleh wanita yang berusia 20 – 49 tahun dapat meningkatkan risiko terkenanya kanker payudara. Untuk itu, akan lebih baik jika Anda mengikuti program KB yang lainnya. Selain itu, pil KB juga akan tetap aman jika dikonsumsi dengan dosis yang rendah yaitu sekitar 0,02 mg.

Minum alkohol

Tidak dapat dipungkiri bahwa efek dari minum alkohol ini memang sangat berisiko termasuk risiko kanker payudara. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan pada American Cancer Society  bahwa orang yang meminum alkohol sebanyak dua sampai lima gelas per hari dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Penelitian ini tentunya telah diterbitkan pada The Journal of American Medical Association. Dari jurnal ini tentunya telah menguji akan frekuensi, kualitas dan usia wanita yang mengonsumsi alkohol dari tahun 1980 sampai dengan 2008 dengan hasil 5 hingga 10 gram alkohol setiap harinya atau sekitar 3-6 gelas dalam seminggu. Ukuran ini tentunya akan lebih meningkatkan faktor risiko kanker payudara yakni sekitar 15%.

Merokok

Selain mengonsumsi alkohol, merokok memang menjadi faktor risiko terkena kanker payudara. Dalam hal ini merokok memang sangat mengganggu kesehatan tubuh. Merokok juga memang dapat meningkatkan risiko kaker payudara terlebih pada usia yang masih sangat muda. Selain itu, merokok juga dapat memicu meningkatnya risiko komplikasi ketika pengobatan kanker payudara. Beberapa dampak buruk dari merokok, diantaranya:

– Sulitnya mendapatkan kesembuhan setelah operasi dan rekonstruksi payudara

– Merusak paru-paru efek dari terapi radiasi

– Berisiko penggumpalan darah ketika sedang melakukan terapi hormon.

Jam kerja di malam hari

Orang yang melakukan pekerjaan pada saat malam hari tentu memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker payudara. Terlebih jika seorang wanita berganti shift pada pekerjaannya, maka jam biologis tubuhnya pun akan terganggu. Pada wanita yang banyak bekerja pada malam hari tentunya akan merasa lebih cepat lelah dan juga kurang tidur. Jika kondisi ini terus terjadi, maka dampak yang paling parah ialah Anda akan sangat berisiko terkena kanker payudara.

Seperti di dalam sebuah penelitian yang dikutip dari Medical Daily menyatakan bahwa wanita yang tidak bekerja pada saat malam hari akan lebih kecil risiko mengalami kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang bekerja pada saat malam hari. Para peneliti juga tentunya memiliki asumsi bahwa kondisi ini disebabkan oleh hormon-hormon yakni salah satunya ialah melantonin. Hormon ini terganggu dikarenakan jam tidur Anda juga berubah. Tingkat hormon melantonin yang rendah tentunya sering dijumpai pada pasien kanker payudara.

Berat badan yang berlebih

Wanita memang memiliki risiko penambahan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan pria. Bagi perempuan dengan kenaikan berat badan yang drastis tentunya akan lebih berisiko terkena kaker payudara. Kondisi ini tentunya telah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal BMI Open yang menyatakan bahwa wanita yang mengganti ukuran baju setiap 1 tahun sekali ketika usia 20-60 tahun tentu memiliki risiko yang lebih besar terkena kanker payudara. Dalam hal ini ukuran celana dan baju yang bertambah menjadi sebauh tanda terjadinya kenaikan berat badan.

Kenaikan berat badan yang terjadi pada wanita tentunya disebabkan oleh tingginya lemak pada tubuh. Jumlah lemak yang berlebihan pada tubuh tentunya akan berdampak pada sistem produksi hormon yang mengganggu sel. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, diantaranya:

– Kelebihan berat badan sebelum menopause akan mengurangi risiko kanker payudara

– Berat badan berlebih setelah menopause tentu meningkatkan risiko kanker payudara

– Berat badan yang naik ketika sudah dewasa atau berumur 18 tahun tentu akan mengalami peningkatan risiko terhadap kanker payudara setelah Anda menopause

Makan tengah malam

Bagi Anda yang suka ngemil terutama pada malam hari tentu menjadi kebiasaan yang benar-benar harus  Anda waspadai. Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal Cancer Epidemiology, Biomakers dan Prevention telah menemukan bahwa makan malam lebih awal dan tidak lebih dari jam 7, akan mengurangi risiko terjadinya kanker payudara. Dalam hal ini glukosa yang cukup tinggi dapat memicu terjadinya kanker payudara. Sedangkan, makan pada saat siang hari, glukosa tersebut akan masuk ke aliran darah sehingga dapat digunakan sebagai energi Anda sehari-hari. Akan tetapi, tingginya glukosa yang menetap di dalam tubuhm justru tidak bisa diubah menjadi energi  dikarenakan sistem metabolisme tubuh pada malam hari akan melambat.

Pasif beraktivitas fisik

Aktivitas fisik  tentunya dapat membantu tubuh menjadi lebih aktif. Meskipun Anda sudah menopause, alangkah baiknya jika Anda tetap melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bermain dengan anak-anak dan cucu, berkebun dan membersihkan rumah. Aktivitas fisik ini tentunya dapat dikaitkan dengan perubahan masa indeks tubuh. Jika Anda menjadi pribadi yang cenderung pasif, maka akan meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara pada tubuh Anda.

Faktor Risiko Yang Meningkatkan Kanker Payudara

Meskipun belun diketahui akan penyebab yang pasti mengenai kanker payudara ini. Namun, beberapa kebiasaan dan juga faktor risiko tertentu dapat meningkatkan peluang mantan penderita kanker mengalami kekambuhan. Berikut ini faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan sel kanker payudara kembali tumbuh, diantaranya:

Usia lebih muda

Seorang wanita yang berusia di bawah 35 tahun tentunya akan lebih berisiko terkena kanker payudara. Usia yang lebih muda memang akan berpeluang besar mengalami kekambuhan.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons