Mengenal Penyakit Bronkupneumonia dan Bahayanya Untuk Si Buah Hati

Melihat dampak dan gejalanya yang cukup seirus, saat ini anda mungkin penasaran jenis penyebab apa yang bisa menyebabkan kondisi gangguan kesehatan ini terjadi. Dengan demikian, bila anda mengetahui penyebabnya, maka mungkin untuk dapat menghindarkan orang-orang yang anda sayang, termasuk si buah hati dari penyakit ini bisa anda lakukan dengan menghindari penyebabnya.

Lantas Seperti Apa Penyebab Bronkopneumonia?

Penyakit bronkopneumonia yang terjadi pada orang dewasa, termasuk yang terjadi pada anak-anak seringkali disebabkan oleh beberapa hal. Nah, untuk mengetahui apa saja penyebab atau pemicu penyakit bronkopneumonia, kita simak dibawah ini.

Adanya Virus

virus penyebab antara lain virus parainfluenza, influensa, RSV dan Cytomegalovirus.

Adanya Bakteri

Penyakit bronkopneumonia bisa disebabkan oleh adanya bakteri yang masuk kedalam sistem pernapasan, bakteri yang dapat menyebabkan kondisi tersebut terjadi bersifat gram positif seperti jenis bakteri yang dikenal dengan sebutan Steptococcus pneumonia S. aerous, Streptococcus pyogenesis, dan yang bersifat gram negatif seperti klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa Haemophilus influenza.

Adanya Protozoa

pada penyakit Pneumocystis carinii, penyakit ini biasanya mengenai anak – anak yang mempunyai gangguan yang nyata pada sistem kekebalan tubuh.

Adanya Jamur

jamur penyebab adalah jamur histoplasmosis yang dapat menyebar melalui sporanya yang terhirup manusia melalui udara.

Seorang anak yang baru saja terinfeksi oleh mikroorganisme penyebab bronkopneumonia tidak akan secara langsung dinyatakan menderita penyakit ini. Ada sejumlah faktor yang membuat meningkatkan infeksi tersebut berkembang dan berubah menjadi bronkopneumonia. Nah beberapa kondisi tersebut diantaranya adalah:

  • Jika anak mengalami Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA) berulang
  • Jika anak tidak mendapatkan Imunisasi yang memadai
  • Jika anak sering terpapar asap dan polusi udara
  • Jika anak mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi terutama protein
  • Langkah Pengobatan Bronkopneumonia

Mengingat penyebab diatas dikarenakan oleh adanya mikroorganisme yang masuk kedalam tubuh sehingga menyebabkan timbulnya bronkopneumonia, maka sepertinya akan sulit untuk menghindarkan seseorang, termasuk buah hati untuk dapat terhindar dari paparan mikroorganisme tersebut. Sebab anda mungkin tidak akan dapat selamanya menjaga diri anda dan orang-orang yang anda sayangi untuk tidak terpapar dengan bakteri ini.

Bronkopneumonia pada anak yang disebabkan oleh adanya virus pada umumnya akan dapat sembuh dengan sendirinya, kisaran waktu berlangsungnya pada umumnya hanya sekitar satu hingga dua minggu. Adapun pengobatan yang diberikan pada penyakit ini sifatnya hanya difungsikan untuk meredakan gejala yang ditimbulkan.

Dengan demikian, beberapa gejala seperti demam tinggi, batuk berdahak pada anak diharapkan bisa diredakan dengan memberikan obat batuk dan obat demam. Sementara itu, untuk penyakit bronkopneumonia karena bakteri pada umumnya akan memerlukan pegobatan berupa konsumsi obat antibiotik. Untuk obat ini, si penderita termasuk anak-anak dianjurkan untuk dapat menghabiskan obat-obatan yang diberikan. Meski si penderita merasa sudah lebih baik sebelum obat habis, maka sebaiknya pengobatan terus dilanjutkan sampai resep obat antibiotik yang diberikan oleh dokter habis.

Pada penyakit bronkopneumonia dengan gejala yang ringan, pengobatan akan dapat dilakukan dengan rawat jalan, sementara pada bronkopneumonia dengan gejala yang berat, biasanya kondisi ini akan memerlukan perawatan inap dan penanganan medis yang cukup intens di rumah sakit.

Adapun pada umumnya, perawatan pada pasien yang menderita bronkopneumonia yang dilakukan di rumah sakit, antara lain berupa:

  • Pemberian terapi oksigen. Cara yang satu ini dilakukan bila gejala bronkopneumoia yang dirasakan adalah gejala-gejala yang berat. Pemberian asupan oksigen ini difungsikan untuk mencukupi kebutuhan oksigen dalam tubuh.
  • Pemberian terapi simptomatik. Obat-obatan simptomatik diperlukan untuk dapat meringankan gejala bronkopneumonia seperti halnya demam, dahak produktif, obstruksi saluran pernapasan dan batuk.
  • Pemberian terapi cairan. Cairan adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Perlu anda ketahui bahwa sebagian besar tubuh kita dipenuhi oleh cairan. Kekurangan cairan akan membuat anda mengalami gangguan kesehatan seperti dehidrasi. Untuk itulah, perawatan rumah sakit akan membuat si pasien dipastikan tidak mengalami kekurangan cairan. Untuk mencukupi kebutuhan dasar tubuh, cairan yang akan diberikan biasanya diberikan secara parenteral yakni dengan menggunakan infusan.
  • Pemberian obat antibiotik. Obat-obatan antibiotik biasanya akan diresepkan sesuai dengan mikroorganisme yang menyebkan bronkopneumonia terjadi. Biasanya, obat antibotik akan segera diberikan secara empiris. Apabia dilakukan test dan ternyata hasil pemeriksaan terhadap resitensi antiobiotik dan kultur terjadi, maka antibiotik empiris akan diganti dengan antibiotik yang lebih sensitif dalam memerangi bakteri.

Pemeriksaan Penunjang Bronkopneumonia

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada penyakit bronkopneumonia dilakukan guna membantu menegakan diagnosa. Beberapa pemeriksaan tersebut diantaranya adalah :

  • Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi langsung, biakan dan test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya, tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sukar.
  • Ronten dibagian Dada (Rontgen Thorax). Adalah sebuah pemeriksaan yan dilakukan guna mengindentifikasi adanya distribusi struktural serta juga dapat dilakukan guna menyatakan adanya abses luas, penyebaran infiltrat, inflitrasi yang menyebar dan adanya empima (stapilococcus). Pada pemeriksaan pneumonia mikoplasma dengan menggunakan sinar x diagnosa yang ditemukan mungkin bersih. Namun pada foto rontgen thorax, bronkopnemonia akan terdapat bercak infiltrat pada satu atau beberapa bagian di lobus.
  • Analisa Gas Darah. Pada pemeriksaan darah jenis ini, pemeriksaan mengenai hasil yang tidak normal mungkin saja terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang ada.
  • Pemeriksaan Fungsi Paru. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan volume paru yang mungkin mengalami menurun (kongesti dan kolaps alveolar). Selain itu, tekanan jalan nafas mungkin akan mengalami peningkata dan komplain paru menurun, terjadi hipoksemia.

Demikian penjelasan secara menyeluruh mengenai penyakit bronkopneumonia. Semoga artikel diatas bisa bermafaat untuk anda dan kita semua.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons