Kesalahan Mendidik Anak yang Sering Dilakukan Orangtua

Sebagai orangtua anda memiliki tugas untuk merawat dan mendidik anak-anak. Selain memenuhi kebutuhan anak, anda juga bertanggung jawab dalam mendidik anak sehingga ia memiliki kepribadian yang baik saat dewasa. Hanya saja, terkadang banyak orangtua yang melakukan kesalahan dalam mendidik buah hatinya. Lantas apa saja kesalahan mendidik anak yang sering dilakukan orang tua baik disadari atau tidak disadari? Untuk mengetahuinya anda bisa simak penjelasan di bawah ini.

Kesalahan mendidik anak

Kesalahan Mendidik Anak yang Sering Dilakukan Orangtua

Orangtua akan mendidik anaknya dengan baik agar menjadi pribadi yang baik. Hanya saja, tidak sedikit orangtua yang tidak menyadari melakukan beberapa kesalahan dalam mendidik buah hatinya, di antaranya seperti berikut ini.

Tidak Menjadi Contoh yang Baik

Sebagai orangtua anda harus dapat menjadi contoh yang baik untuk buah hati. Bagi anak-anak, orangtua adalah panutan mereka. Nah, apabila anda ingin sikap si kecil baik, maka anda harus dapat menjadi contoh yang baik untuk anak. Terapkan sikap yang baik dalam keseharian anda. Jika sikap atau kelakuan anda buruk, maka si kecil akan dapat menirunya.

Disadari atau tidak, anda tentunya pernah melakukan sikap atau hal tidak baik ketika mendidik si kecil. Misalkan memerahi si kecil sambil berteriak, tidak sengaja mencubit si kecil, membuang sampah sembarangan atau lain sebagainya. Apabila anda pernah melakukan hal tersebut, maka anda sebaiknya jangan memarahi si kecil pada saat ia melakukan hal yang sama karena ia meniru apa yang anda lakukan.

Sering Membandingkan Anak

Sering mengkritik dan membandingkan si kecil juga menjadi kesalahan yang banyak dilakukan oleh orangtua. Ketika anak dikritik, tentunya perasaan tidak enak akan dirasakan oleh si kecil. Mengkritik anak karena kesalahannya tentu boleh dilakukan, hanya saja jangan terlalu berlebihan. Mengkritik anak dengan berlebihan adalah kesalahan yang sering tidak disadari. Hal ini akan berdampak buruk untuk si kecil, dimana ia nantinya akan bosan mendengar nasihat atau kritikan anda. Akibatnya si kecil menjadi sulit diatur.

Tidak hanya mengkritik saja, banyak orangtua yang kerap kali membandingkan anaknya dengan anak lainnya. Walaupun orangtua memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk memotivasi si kecil, namun hal ini justru akan dapat membuat rasa percaya dirinya hilang. Selain itu, jika anda membandingkan dengan memuji anak lain lebih baik dari anak anda, maka akan dapat membuat si kecil cemburu yang akan mengakibatkan si kecil melakukan tindakan yang tidak baik dan tercela. Misalkan ia menyontek ketika sedang ujian karena ingin mendapatkan nilai yang lebih bagus dari temannya.

Ketika anda mengkritik anak, kritik dengan bahasa yang halus supaya tidak akan menyakiti hatinya. Hindari juga membandingkan si kecil dengan teman-temannya. Alih-alih mengkritik dan membandingkannya, lebih baik anda memberikannya pujian atas kerja keras yang telah dilakukannya. Selain itu anda juga dapat memberikannya motivasi supaya ia berubah dan menjadi lebih baik lagi.

Menanggapi Perkataan Anak

Ketika anda memarahi anak, mungkin saja si kecil membalas perkataan anda. Karena terpancing emosi, kemudian anda juga membalas lagi perkataan si kecil.Tujuan anda yang ingin membuat anak diam, justru akan membuat suasana menjadi semakin keruh. Daripada anda menanggapi perkataan si kecil lebih baik anda tegas padanya. Anda bisa ucapkan kata penegasan pada si kecil. Lalu anda bisa mendisiplinkan anak dengan cara yang lebih efektif.

Baca juga : Cara Mengatasi Anak Manja dan Cengeng

Bereaksi Terlalu Berlebihan

Anak mungkin sering berbohong kepada anda. Karena kesal atas kesalahan si kecil, anda pun kemudian bereaksi berlebihan. Hal ini akan membuat si kecil takut untuk berkata jujur atas apa yang dialaminya. Sehingga daripada mendapatkan hukuman, ia memilih untuk berbohong. Kebiasaan ini tentunya tidak baik jika diteruskan hingga dewasa.

Menuntut Anak

Anak-anak tentu akan merasa senang jika ia dibanggakan oleh orangtuanya. Ketika dirinya tidak menjadi sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orangtuanya, anak bisa frustasi dan sedih. Hal ini biasanya terjadi ketika orangtuanya menuntut anak atau memiliki ekspektasi tinggi atas kemampuan anaknya.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons