Kenali Faktor Pemalu Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Di usia tertentu termasuk usia balita anak akan belajar berinteraksi dengan lingkungannya. Response yang dihasilkan oleh setiap anak juga berbeda-beda, ada anak yang mudah mencair dan akrab dengan situasi baru, ada juga anak yang membutuhkan waktu untuk mengamati lingkungan baru sebelum akhirnya ia bisa mencair dan akrab dengan lingkungan barunya.

Meski memang belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan kalau anak pemalu mengalami kesulitan pelajaran atau gagal dalam pekerjaan. Namun menumbuhkan rasa percaya diri pada anak adalah hal yang paling mendasar bagi kehidupan sosialnya dimasa yang akan datang. Selain itu, rasa percaya diri juga ikut andil dalam membentuk pola pikir seseorang yang mempengaruhinya untuk melakukan tindakan. Dengan begitu, hal tersebut akan memudahkan anak dalam bergaul, menunjukan potensi diri dengan rasa percaya diri yang akhirnya berujung pada keberhasilannya nanti.

Sifat dan sikap pemalu pada anak bisa dipicu oleh beberapa latar belakang, seperti :

1.    Kurang Bermasyarakat

Sifat pemalu akan terjadi bila anak hidup dengan latar belakang dimana di abaikan oleh orang tuanya, atau dibesarkan pada keluarga yang mengasingkan diri, terlalu dikekang, sehingga mereka tak dapat menjalin dan mengalami hubungan social yang normal dengan masyarakat. Sehingga saat anak dikenalkan pada public, mereka akan cenderung lebih banyak diam dan ingin terus bersama anda.

2.    Pengalaman Buruk

Ketika anak mengalami banyak peristiwa yang menyebabkannya memiliki penilaian malu. Hal ini akan berpengaruh pada pola pikirnya yang berimbas pada perilakunya. Misalkan, saat ia tampil menyanyi di depan banyak orang dengan tatapan penonton yang hanya tertuju padanya, dengan begini anak akan beranggapan bahwa berdiri didepan orang banyak adalah hal yang memalukan sehingga ia akan berhenti melakukan hal tersebut karena perasaan malu yang dirasakannya.

3.    Anak Merasa Menjadi Sumber Perhatian

Anak pemalu terkadang kerap kali merasa dirinya diperhatikan banyak orang atau ia akan merasa malu bila dirinya menjadi bahan perbincangan banyak orang. Hal seperti inilah yang menyebabkan anak takut dan cemas untuk bertindak atau berpendapat karena khawatir apa yang dilakukannya salah dan menjadi bahan tertawaan orang-orang.

4.    Pola Asuh Awal Yang Keliru

Rasa malu pada anak kemugkinan bisa terjadi karena pola asuh awal yang keliru ketika anak masih bayi terutama di dua tahun usia pertamanya. Karena otak bayi di usia tersebut mengalami perkembangan yang amat pesat dan diusia ini adalah saat dimana bayi mulai mengembangkan pola mengasosiasikan sesuatu. Misalkan, kebiasaan anda yang akan langsung berlari dan menggendong bayi saat ia menangis. Bayi yang mendapatkan perlakuan seperti ini akan menjadi bayi yang manja dan merasa dicintai. Perasaan seperti ini tentu saja baik untuk bayi, namun jika diberikan secara berlebihan seperti memperlakukan anak bak puteri raja yang selalu dilayani setiap saat tidak terlalu baik untuknya. Anak yang selalu dimanja, akan merasakan kehilangan dan kesepian seolah tak ada pegangan dan tak tahu apa yang harus dilakukan saat mereka berada jauh dari orang tuanya. Sementara anak yang bayi yang tidak selalu dimanja oleh orang tuanya, cenderung mampu mengatasi rasa kesendirian dan mampu menampilkan rasa percaya dirinya dengan baik.

5.    Tidak Diberikan Kesempatan Berinteraksi

Salah satu factor yang memicu anak menjadi pemalu bisa jadi dipicu karena ia tak punya teman sebaya sebagai teman bermainnya. Sehingga ia menjadi jarang melakukan interaksi dengan orang lain dan ketika ia bertemu dengan orang baru di lingkungan baru, mereka tidak tahu bagaimana cara berinteraksi atau memperkenalkan dirinya dengan orang lain karena tak pernah diajak keluar main, pergi ke taman atau tidak bersekolah. Anak yang tidak diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan anak seusianya karena ruang geraknya hanya terbatas dengan keluarga di rumah akan membuat anak memiliki anggapan bahwa orang lain selain keluarganya adalah sebuah ancaman. Dan hal inilah yang membuatnya menarik diri dari keramaian dan tempat umum.

Berikut adalah beberapa factor pemicu yang bisa membuat anak menjadi pemalu. Namun jangan risau, sebagaimana dijelaskan diatas bahwa sifat pemalu pada anak bukanlah bagian dari perkembangan, melainkan sebagai hasil dari proses belajar dari lingkungannya. Dengan kata lain, anda para orang tua masih bisa mengatasi sifat pemalu pada anak anda. Seperti apakah cara menghadapi dan mengatasi anak yang pemalu? Berikut ini poin-poin pentingnya.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons