Apa Itu Diabetes Insipidus, Gejala, Penyebab dan Penanganan

Didalam tubuh, kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon antidiuterik ini ketika kadar air didalam tubuh jumlahnya terlalu sedikit. Perlu diketahui, “Antidiuretik’ memiliki sifat berlawanan dengan “diuresis”. Adapun diuresis sendiri berarti produksi urin didalm tubuh. Hormon antidiuretik ini akan membantu mempertahankan air didalam tubuh dan mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui saluran ginjal dalam bentuk urin.

Sementara itu, yang menyebabkan kondisi diabetes insipidus dapat terjadi adalah produksi hormon antidiuretik yang berkurang atau pada saat bagian ginjal dalam tubuh tidak lagi dapat merespon seperti biasa terhadap hormon antidiuretik. Akibatnya, kondisi ini membuat bagian ginjal mengeluarkan terlalu banyak cairan yang tidak dapat dihasilkan oleh urine yang pekat. Orang dengan kondisi ini akan selalu merasakan haus yang berlebihan dan mengkonsumsi banyak cairan. Hal ini dilakukan guna menyeimbangi banyaknya cairan yang dikeluarkan oleh bagian tubuh.

Adapun kondisi diabetes insipidus dibagi kedalam dua bagian utama, diantaranya adalah:

  • Diabetes Insipidus Kranial

Jenis diabetes insipidus ini adalah yang paling umum terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh tubuh yang tidak memiliki hormon antidiuretik dari bagian hipotalamus.

  • Diabetes Insipidus Nefrogenik

Kondisi ini muncul ketika tubuh memilik hormon antidiuretik yang cukup untuk mengatur produksi urine. Hanya saja, bagian ginjal tidak meresponnya dengan baik.

Penanganan Diabetes Insipidus

Pada kondisi diabetes insipidus kranial penanganan yang akan dibutuhkan untuk kondisi ini mungkin tidak perlu dilakukan sebab kondisi ini tergolong kedalam kondisi yang ringan. Untuk mengimbangi banyaknya cairan yang hilang dan terbuang, anda perlu mengkonsumsi lebih banyak cairan dalam seharinya.

Sementara itu, terdapat pula obat yang berfungsi untuk meniru peran dari hormon antidiuretik yakni desmopresi. Apabila memang diperlukan anda bisa mengkonsumsi jenis obat yang satu ini. Hanya saja, pastikan bila anda mengkonsultasikan masalah ini terlebih dahulu dengan dokter agar dosis yang diberikan aman dan tepat.

Sementara untuk kondisi diabetes insipidus nefrogenik, obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi ini adalah thiazide diuretik. Obat ini akan berfungsi untuk menurunkan jumlah urin yang dihasilkan oleh bagian ginjal. Untuk itu, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat sehingga pengobatan dapat berjalan maksimal.

Kapan Saya Harus Ke Dokter?

Ada beberapa kondisi yang sebaiknya anda membutuhkan pertolongan dokter pada saat kondisi anda sudah masuk dalam fase dimana anda sering buang air kecil dan merasa haus dalam skala yang berlebihan dan berat. Kondisinya dapat bervarias pada banyak orang. Untuk itu, penting sekali mendiskusikan masalah ini dengan dokter guna melakukan metode diagnostik dan terapi yang paling tepat yang bisa diberikan untuk anda.

Selain itu, untuk anda yang memiliki tanda atau gejala diatas atau mungkin pertanyaan lainnya yang masih ragu. Konsultasi dengan dokter manjadi jawaban paling tepat karena anda akan ditangani oleh ahlinya dengan baik.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons