Waspadai Lupus, Penyakit Mematikan

Dalam artikel ini akan membahas mengenai apa itu penyakit lupus, apa yang menyebabkan penyakit lupus, bagaimana gejalanya dan pengobatan penyakit lupus. Dengan demikian anda mengetahui yang perlu diwaspadai dari penyakit lupus.

Apa itu Penyakit Lupus?

Penyakit lupus termasuk dalam kategori penyakit mematikan.Penyakit ini membuat tubuh penderita menjadi alergi terhadap dirinya sendiri.Penyakit lupus berasal dari bahasa latin lupus adalah “serigala” Ini dikarenakan pada pada penderita lupus seringkali mengalami perubahan pada muka.

Pada penderita penyakit lupus seringkali gejala sulit ditemui sedangkan gejala khusus yaitu munculnya butterfly rash atau ruam yang berwarna merah menyerupai kupu-kupu pada bagian pipi. Penderita penyakit lupus menjadi lebih peka terhadap rangsangan sehingga membuat antibodi yang terlalu banyak dan akhirnya menyerang tubuh penderita sendiri.

Penyakit lupus merupakan peradangan kronis pada persendian tubuh yang dapat mempengaruhi organ tubuh seperti sendi, kulit, darah dan juga ginjal.Pada penderita lupus sistem kekabalan tubuh akan melawan jaringan tubuh normal sehingga tidak lagi melindungi dari mikroorganisme asing. Sehingga anti body yang akan bereaksi menjadi ruam di kulit.

Bahkan penyakit lupus adalah penyakit yang setara dengan kanker, penderita pada awalnya diduga terkena penyakit kulit sehingga pada bagian muka yaitu hidung dan pipi berwarna merah. Pada penderita seringkali mengalami bercak merah pada bagian wajah dan lengan kemuidan mengalami panas dan juga lelah yang berkepanjangan. Penderita yang sudah lama mengidap lupus akan mengalami persendian yang bengkak dan munculnya sariawan.

Mengapa Penyakit Lupus Mematikan?

Penyakit lupus merupakan penyakit yang membahayakan. Di dunia penderita lupus mencapai 5 juta orang bahkan lebih dari 100 ribu kasus yang terjadi dalam setahun. Penyakit lupus berbanding terbalik dengan penyakit kanker dan HIV/AIDS. Apabila HIV/AIDS menyerang tubuh dan melemahkan imun penderita sedangkan pada penderita lupus akan membuat tubuh penderita kebanyakan imun dan akhirnya menyerang tubuh penderita sendiri.

Penyakit lupus yang menyerang antibodi ini akan menimbulkan reaksi pada kulit penderita. Umumnya ditandai pada bagian hidung dan pipi yang berubah warna menjadi warna merah.  Warna merah yang timbul pada penderitanya biasanya dapat berupa bercak atau menyerupai ruam. Penyakit lupus dapat menyerang organ bahkan ketika menyerang organ tertentu banyak yang menduga itu hanya penyakit organ tertentu tanpa dikenali merupakan penyakit lupus.

Penyakit lupus yang membahayakan karena imunitas akan menyerang balik tubuh penderita  ternyata memiliki 3 jenis yang dibedakan sesuai dengan organ yang diserangnya. Adapun 3 jenis lupus yaitu :

  1. Cutaneus Lupus (discoid) yaitu lupus yang paling ringan dan hanya menyerang bagian kulit saja.
  2. System lupus erythematosus yaitu lupus yang menyerang beberapa organ tubuh bagian dalam seperti ginjal, jantung, darah, syaraf hingga menyerang otak.
  3. Drug induced lupus yaitu jenis lupus yang disebabkan karena konsumsi obat yang mengandung zat kimia tertentu.Meskipun demikian pada kasus lupus jenis ini dapat disembuhkan dengan menghentikan konsumsi obat tersebut.

Penderita penyakit lupus atau odapus harus bertarung seumur hidup. Odapus harus mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Hal ini dikarenakan jangka waktu yang lama dalam pemulihan. Bahkan bahaya yang dapat dihadapi oleh odapus adalah kehilangan motivasi untuk sembuh sehingga peranan keluarga sangat membantu dalam penyembuhan penyakit lupus.

Penyakit lupus bisa dihadapi dengan penanganan yang tepat, mengontrol makanan, menghindari odapus dari stres, penggunaan obat-obatan yang sesuai dan juga mencegah kulit tidak terkena sinar matahari.Sehingga bahaya atau tidaknya penyakit lupus tergantung jenis lupus yang menyerang odapus. Selain itu penyakit lupus bukan penyakit yang menular karena bukan merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman atau virus. Penyakit lupus merupakan penyakit yang berhubungan dengan autoimum dan juga faktor genetika.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons