Tips Hebat Bantu Anak Atasi Perceraian Orangtuanya

2. Mintalah Pertolongan Kerabat atau Anggota Keluarga Untuk Mengawasi Anak-Anak

Sebagai orangtua tunggal yang mendidik dan menjaga anak-anak seorang diri tanpa bantuan dari pasangan setiap waktunya.  Anda mungkin akan sedikit kerepotan, apalagi ketika anda adalah seorang pekerja yang sibuk. Mungkin sedikit sulit bagi anda untuk bisa menyisihkan waktu untuk bisa mengasuh dan mengawasi anak-anak dengan sepenuhnya. Untuk itu, tidak ada salahnya meminta bantuan kerabat atau anggota keluarga anda yang kira-kira memiliki waktu luang seperti misalkan adik anda yang masih kuliah atau orangtua anda.

Hanya saja, tentunya anda bisa mempertimbangkan segala hal, ketika anda meminta bantuan orangtua anda seperti halnya ibu, sebaiknya mintalah pada waktu yang tepat, jangan sampai anda meminta ibu anda ketika ia memiliki urusan dirumah. Begitupun dengan adik anda, jangan sampai karena anda memintanya untuk menjaga si kecil, lantas mengganggu waktu kuliahnya. Usahakan sebisa mungkin agar baik keluarga maupun kerabat anda tidak merasa terganggu atau keberatan dititipi si kecil.

3. Buat Anak Tetap Merasa Sibuk

Cara terbaik untuk menjauhkan si kecil dari trauma atau kecemasan akibat perceraian adalah dengan membuat mereka tetap merasa sibuk. Dengan semakin banyak kegiatan atau hal yang mereka alami dalam kehidupannya, perhatian mereka akan teralihkan pada kegiatan yang menyita perhatiannya. Dengan begini anak-anak akan perlahan mulai melupakan kesedihan dan kekecewaannya. Untuk itu, selepas perceraian dengan pasangan, pastikan jika anda tidak hanya membiarkan si kecil sendiri dan merasakan kesepian dengan mengurungnya dikamar. Sebaliknya, ajaklah mereka untuk berlibur atau menemani anda pergi ke mall. Dengan begini, anak-anak akan merasa senang dan terhindari dari trauma yang mungkin mereka rasakan.

4. Kembalikan Atau Pulihkan Keadaan Pada Kondisi yang Normal

Selama proses perceraian mungkin ada banyak hal atau kegiatan yang biasanya sering dilakukan dalam keluarga dan tiba-tiba kegiatan ini menghilang atau dilupakan akibat perhatian anda dan pasanagn terfokus pada proses perpisahan. Namun tanpa kita sadari, hal tersebut akan semakin membuat anak merasa ditinggalkan dan kesepian.

Namun tidak, jika anda mampu membalikan keadaan pada kondisi yang normal dan melanjutkan rutinitas bersama dengan si kecil seolah tak terjadi apa-apa. Dengan begini anak-anak tidak akan terpengaruhi terlalu mendalam dan membuat mereka merasa sedih. Untuk itu, upayakan segala hal agar anda bisa memulihkan kondisi ini pada kondisi yang normal agar si kecil tidak terus-terusan terbebani dengan masalah kedua orangtuanya.

5. Tetaplah Jalin Hubungan

Setelah proses perpisahan dengan pasangan, hak asuh anak-anak biasanya akan dimiliki salah satu pihak. Dimana ketika hak asuh ini jatuh pada suami, maka istri akan memiliki batas untuk bisa bertemu dan berjumpa dengan si kecil, begitupun sebaliknya. Nah, hal inilah yang akan membuat salah satu pihak yang tidak memiliki hak asuh pada anak akan semakin kesulitan untuk bisa menghabiskan sebagian besar waktunya bersama dengan si kecil.

Pada akhirnya, perhatian dan kasih sayang pihak tersebut (pasangan yang tidak mendapatkan hak asuh) akan semakin berkurang. Alhasil, dampaknya akan dirasakan kembali oleh si kecil yang merindukan sosok tersebut. Nah, disinilah orangtuanya yang memiliki hak asuh terhadap anak sudah sepatutnya mendorong hubungan anak dengan mantan pasangan anda, karena bagaimanapun ia adalah orangtuanya sendiri.

Dampak perceraian terbesar dari sepasang suami istiri akan dirasakan oleh anak. Anak-anak yang menjadi korban perceraian bukan tidak mungkin akan melahirkan anak-anak yang pemberontak, murung dan bahkan pembangkang. Nah untuk itu, membantu anak menghadapi dan mengatasi dampak perceraian orangtunya diharapkan mampu menghindari lahirnya karakter diatas pada anak.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons