Kenali Bahaya Gejala Penyakit Kista
Kista atau tumor jinak adalah salah satu ancaman kesehatan pada wanita yang saat ini sedang gencar dikampanyekan. Tujuannya tentu saja …
Kista atau tumor jinak adalah salah satu ancaman kesehatan pada wanita yang saat ini sedang gencar dikampanyekan. Tujuannya tentu saja …
Wanita memang rentan terhadap gangguan kesehatan yang berhubungan alat reproduksi. Salah satu gangguan reproduksi adalah adanya kantung yang berisi cairan yang muncul pada tubuh khususnya pada indung telur atau disebut dengan kista. Wanita pasti merasakan kecemasan ketika didiagnosa menderita kista pada tubuhnya apalagi bila ibu sedang hamil.
Endometriosis atau yang sering disebut kista coklat merupakan kisata yang terjadi pada indung telur kecil seperti hal nya kista folikel, pada biasanya kista ini tidak akan menimbulkan gejala, terkecuali jika terjadi pecah dan terpuntir hingga dapat mengakibatkan sakit perut dengan kaku dan distensi. Jika kista yang cukup besar ataupun kista yang jumlahnya banyak bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman pada panggul, pinggang terasa sakit, rasa sakit yang berhubungan dengan seksual juga terjadi pendarahan di uterus. Pada penderita kista indung telur ini telah mengalami pemuntiran yang dapat mengakibatkan sakit perut akut.
Terdapat beberapa anggapan yang telah beredar bahwa wanita yang mengalami kista pada ovarium atau indung telur dapat kesulitan untuk memiliki anak. Sebenarnya kista pada ovarium yang sifatnya jinak, dan berukuran kecil tidak begitu berpengaruh terhadap kesuburan. Seorang wanita masih bisa mengalami hamil meskipun terdapat kista pada indung telurnya. Selain itu ovarium setiap wanita terdapat sepasang. Pada saat satu di antaranya terganggu hingga tidak berfungsi maka masih terdapat satu lagi yang memungkinkan kehamilan bisa terjadi. Namun hal itu masih harus selalu terkontrol oleh dokter kandungan supaya kista yang di derita tidak terlalu membahayakan kehamilan.
Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan, artinya bahwa sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma tidak menempel di dalam rahim. Sel telur yang sudah dibuahi bisa menempel di tuba falopii, ovarium, perut atau leher rahim. Apabila konsepsi menempel pada salah satu organ-organ itu, konsepsi tidak bisa berkembang menjadi embrio karena organ tersebut tidak cukup memiliki ruang ataupun jaringan yang bersifat melindungi seperti rahim. Jika embrio sampai tumbuh, calon ibu beresiko mengalami perdarahan dan terancam. Janin kehamilan ektopik hampir tidak pernah lahir hidup, bahkan biasanya gugur pada delapan minggu pertama. Gejalanya adalah mual muntah, pusing, lemah dan rasa sakit pada salah satu bagian di perut bawah serta disertai perdarahan ringan. Jika tuba falopii pecah, akan terjadi perdarahan dalam yang sangat serius serta timbul rasa sakit sampai calon ibu bisa pingsan.