Penyakit Lupus dan Kehamilan

Dengan perawatan yang tepat untuk ibu hamil yang menderita lupus akan melahirkan bayi yang sehat. Meskipun demikian kemungkinan menghadapi masalah selama kehamilan pada ibu hamil yang menderita lupus sangat besar.

Masalah kehamilan pada wanita yang menderita lupus mengalami suar yang berkembang pada trimester pertama ataupun kedua. Walaupun demikian suar ringan dapat diobati. Selain itu masalah yang membahayakan dari perkembangan penyakit lupus pada ibu hamil adalah preeklamsia sehingga memerlukan perawatan segera.

Pada ibu hamil yang mengalami preeklamsia dari perkembangan penyakit lupus 10% kambuh pada minggu ke 20, 8% kambuh pada minggu ke 32. Sedangkan 3% mengalami kambuh pada minggu ke 20. Selain itu para peneliti menemukan 20% wanita mengalami masalah kehamilan karena memiliki faktor resiko sehingga level lupus menjadi tinggi dan juga aktif. Pada Antibodi yang tinggi dapat menyebabkan peluang lebih besar untuk mengalami pengumpalan darah kemudian meningkatkan penyakit lupus di minggu ke 20-32 minggu kehamilan.

Meskipun demikian ibu hamil yang menderita lupus tidak berkecil hati dikarenakan pasien memiliki peluang mempunyai anak dan yang mengembiran lagi bahwa lupus bukan merupakan penyakit turunan yang dapat diwariskan pada anak. Hal ini berdasarkan fakta yang ditemukan hanya 7% kasus anak yang menderita lupus dari ibu hamil menderita penyakit lupus.

Penyakit Lupus Terhadap Janin

Penyakit lupus bukan penyakit keturunan sehingga meskipun ibu menderita lupus anak masih memiliki kemungkinan terhindar dari penyakit lupus. Selama kehamilan untuk menjaga janin tetap sehat diperlukan pemeriksaan yang rutin. Pemeriksaan dilakukan dari dengan dokter penyakit dalam dan dokter kandungan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dan juga dapat menangani kondisi kehamilan. Pemeriksaan yang rutin akan melihat perkembangan janin dan juga memperhatikan obat-obatan yang tidak memiliki pengaruh buruk pada janin.

Pada saat hamil pemeriksaan yang dilakukan dokter akan memeriksa detak jantung bayi dan juga memperhatikan pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan. Ibu hamil yang menderita lupus akan mengalami kehamilan yang aman apabila mendapatkan penanganan hingga terhindar dari keguguran,prematur, atau janin lahir mati. Bahkan dapat memperkecil bayi lahir mengalami lupus neonatal ruam yang umumnya akan hilang pada usia bayi 3-6 bulan.

Ibu Menyusui Penderita Lupus

Pada bayi yang dilahirkan dengan lupus memiliki kemungkinan cacat lahir atau mengalami keterbelakangan mental. Pemeriksaan berlanjut setelah bayi dilahirkan sangat penting untuk mengurangi dan mendeteksi penyakit lupus. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita lupus dapat dengan aman untuk diberikan ASI. Sedangkan apabila ibu yang sedang menyusui mengkonsumsi obat-obatan maka ibu menyusui dapat berkonsultasi dengan dokter. 

Setelah bayi lahir maka anda harus lebih percaya diri. Dokter akan membantu anda dalam mengenali perubahan fisik dan psikis pasca melahirkan. Ibu menyusui yang menderita lupus harus tetap percaya diri dan berkonsultasi dengan dokter untuk membantu mendukung pemberian ASI ekslusif.

Dengan demikian wanita yang menderita lupus dapat hamil dengan aman. Bahkan dapat menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan asalkan mendapatkan konsultasi dari ahli medis sehingga dipantau perkembangan kehamilan. Ibu hamil yang menderita lupus harus mendapatkan dari lingkungan dan perawatan ekstra sehingga mengurangi masalah kehamilan dari pengembangan penyakit lupus.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons