Mengapa Sering Merasa Tegang Pada Perut Saat Hamil?

Trimester Akhir

Ibu hamil seringkali mengalami rasa nyeri pada bagian perut di trimester akhir. Hal ini dikarenakan perut ibu yang semakin membesar dan mengakibatkan terjadinya tekanan pada kandung kemih yang barada pada bagian bawah perut.

Hanya saja bagi ibu hamil, apabila mengalami infeksi pada saluran kemih maka kondisi akan semakin membuatnya semakin mengalami rasa sakit. Beberapa gejala yang berhubungan dengan infeksi saluran kemih maka sering kali mengalami nyeri pada bagian perut bagian bawah punggung bahkan hingga menimbulkan kontraksi.

Tidak semua rasa sakit, nyeri dan kejang pada trimester akhir membahayakan. Pada beberapa kondisi dapat juga disebabkan karena janin yang bergerak semakin membesar sehingga membuat bagian badan, kepala dan tendangan bayi yang semakin kuat. Inilah yang menyebabkan kontraksi ringan. Adapun yang perlu diwaspadai adalah ketika ibu hamil mengalami nyeri pada bagian perut yang semakin tidak tertahankan meskipun sudah beristirahat.

Adapun untuk ibu hamil untuk mengenali rasa nyeri pada bagian perut saat hamil diantaranya adalah ketika ibu mengalami kondisi sakit perut yang tidak tertahankan, berkepanjangan dan mengalami nyeri seperti kram atau tegang pada bagian bawah perut. Untuk mengetahui nyeri yang tidak tertahankan anda dapat mewaspadai kondisi-kondisi saat ibu hamil di bawah ini :

Ibu hamil mengalami kram hingga berlangsung beberapa hari, dimana nyeri yang dialaminya bersifat ritmik dimana ibu hamil mengalami sakit pada bagian perut yang menjalar ke atas kemaluan. Seringkali ini menjadi pertanda ibu hamil mengalami keguguran, apalagi bila ditandai dengan pendarahan berwarna merah muda dan mengalami kontraksi yang kuat, dan terasa sakit.

Selanjutnya ibu hamil yang merasakan sakit pada bagian perut yang menjalar pada bagian ulu hati. Kondisi ini umumnya dialami oleh ibu hamil disertai dengan rasa sakit dan pandangan mata yang kabur. Penyebab lainnya adalah preeklampsia yang ditandai dengan naiknya tekanan darah pada kaki sehingga menyebabkan bengkak.

Adapula sakit perut yang ditandai dengan nyeri yang berasal pada bagian rahim sehingga menyebabkan persalinan sebelum waktunya. Nyeri pada bagian perut yang melilit disertai dengan nyeri pada bagian punggung dan kontraksi pada usia kehamilan 20-36 minggu. Kondisi ini seringkali disalahartikan sehingga mengakibatkan plasenta previa yang menyebabkan plasenta tumbuh menutupi jalan lahir.

Terakhir adalah nyeri pada bagian perut ibu hamil yang tidak mengalami kaitan dengan kondisi kehamilan sendiri, salah satunya adalah rasa nyeri diantara pecahnya kista dan tekanan besar pada rahim ataupun kasus peradangan usus buntu.

Kondisi ibu hamil yang mengalami gangguan saat hamil ditandai dengan nyeri perut tidak selamanya membahayakan. Bahkan untuk ibu hamil yang mengalami nyeri perut harus diwaspadai diantaranya adalah kehamilan ektopik yang berada di luar rahim, mengalami keguguran, mengalami preeklamsia , mengalami sindorom Hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet count sehingga mengalami pembekuan darah atau mengalami anemia.

Beberapa kondisi ibu hamil mengalalmi gangguan sakit perut yang tidak tertahankan karena mengalami kontraksi Braxton Hick yang menyebabkan ibu hamil seringkali mengeluh di trimester kedua dan ketiga kehamilan.Kondisi seperti itulah yang harus diwaspadai sebagai tanda terjadinya keluhan kehamilan yang membahayakan untuk ibu hamil .

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons