Cara Pulihkan Trauma Usai Keguguran

Saling Mendukung dengan Pasangan

Peran suami dalam mengembalikan perasaan trauma akibat keguguran akan sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan kekuatan dukungan dari orang terdekat anda terutama pasangan akan sangat dibutuhkan. Saat mengalami keguguran, perhatikan bukan hanya diri anda yang merasa terpukul. Suami anda pun akan ikut sedih dengan hal ini.

Jadi demikian, jangan terfokus pada bagaimana sakitnya penderitaan anda. Namun jadilah untuk saling mendukung satu sama lain. Dan butuhkanlah satu sama lain. Dengan begini maka beban anda akan lebih ringan bila dipikul bersama.

Jangan Malu dan Berbagilah dengan Keluarga

Beberapa wanita terkadang lebih cenderung merasa malu pasca keguguran. Ini karena anggapan negatif terhadap diri sendiri bahwa anda merasa gagal menjadi seorang wanita. Kemudian, perasaan ini akan berubah menjadi perasaan yang besar. Anda pun akan cenderung menutup diri anda karena takut mendapatkan komentar yang buruk.

Namun, bagaimanapun hal ini bukanlah solusi yang bijak untuk anda. Bahkan sebaliknya hal ini malah akan berbalik menjadi bumerang yang akan menghancurkan anda. Dan perlahan mungkin membuat anda semakin terpuruk.

Untuk itu, jangan memendamnya seorang diri. Berbagilah dengan keluarga dan jangan menutup diri anda. Karena tidak ada yang harus disalahkan dalam hal ini. Semua terjadi karena semata rencana dari Sang Kuasa.

Keguguran memang menjadi kehilangan yang memilukan. Belum sempat kita melihat rupa dari calon buah hati kita namun Tuhan sudah lebih dulu memanggilnya. Tak heran bila kesedihan mendalam akan dirasakan begitu berat. Namun bukan berarti hal ini akan membuat anda menjadi pribadi yang murung dan terjebak dalam duka yang mendalam.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons