Anemia Pada Ibu Hamil

Dampak Anemia pada ibu dan janin

Anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi yang tidak ditangani maka dapat meningkatkan risiko seperti bayi prematur atau mengalami berat badan yang rendah saat lahir. Sedangkan pada ibu hamil akan mengalami kehilangan sejumlah besar darah pada saat persalinan dan mengalami depresi setelah melahirkan.

Sedangkan risiko anemia pada kehamilan yang disebabkan karena defisiensi folat maka dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau mengalami berat badan yang rendah dan juga bayi mengalami cacat lahir yang serius pada otak dan tulang belakang.

Begitu juga dengan anemia yang disebabkan karena kekurangan vitamin B12 akan berdampak pada perkembangan janin. Pada ibu yang mengalami anemia kekurangan vitamin B12 maka akan meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf.

Maka dapat disimpulkan dampak anemia pada ibu dan janin diantaranya dapat menyebabkan keguguran, pendarahan, mengalami depresi setelah melahirkan, infeksi tang berhubungan dengan intrapartum dan postpartum. Bahkan anemia yang sangat berat ditandai dengan Hb dibawah 4 gr akan menyebabkan gangguan jantung bahkan hingga berampak gangguan pada kehamilan dan persalianan.

Pencegahan dan Pengobatan Anemia pada Ibu Hamil

Pencegahan ibu hamil dapat dilakukan dengan mencukupi kebutuhan zat besi. Selain itu dengan makanan yang seimbang perlu menjadi menu untuk ibu hamil. Makanan yang kaya akan zat besi diantaranya adalah daging merah, sayuran berdaun hijau, sereal dengan kandungan zat besi yang dibutuhkan tubuh, kacang-kacangan dan telur. Selain itu dukung juga dengan vitamin C yang baik untuk dapat menyerap lebih banyak zat besi.

Sedangkan untuk pengobatan ibu hamil yang mengalami anemia sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Konsumsi suplemen zat besi dan asam folat yang dibutuhkan oleh tubuh. Bahkan dokter atau bidan akan menyarankan anda untuk menambah dengan mengkonsumsi makanan dengan kandungan asam folat dan zat besi yang lebih banyak. Pada ibu hamil yang mengalami anemia akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan dalam jangka waktu tertentu untuk mengontrol kesehatan ibu dan janin.

Pemeriksaan ibu hamil untuk mengetahui apakah ibu mengalami anemia atau tidak dapat dengan melakukan pemeriksaan dokter. Pemeriksaan Hemoglobin yang dapat mengukur jumlah hemoglobin sehingga protein zat besi dapat membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kemudian dilakukan pemeriksaan hematokrit yang dapat mengukur presentase sel darah merah pada sampel darah.

Dengan demikian anemia pada ibu hamil tidak boleh dianggap sepele meskipun pada dasarnya ibu hamil akan mengalami anemia ringan atau berat. Bahkan apabila ditelusuri jenis anemia pada ibu hamil berbeda beda ada yang disebabkan karena kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Pada masing masing anemia harus dilakukan pengobatan dan pencegahan yang berbeda dan dibantu dengan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan jenis anemia yang dialami oleh ibu hamil.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons