Ada seorang anak kecil yang merengek kepada ayahnya, “
Yah……sepedaku rusak, maukah ayah membetulkannya untuku?” Ayahnyapun datang untuk membetulkan sepeda milik anak kesayangannya itu. Anak itu memperhatikan Ayahnya sambil terus memberi instruksi kepada Ayahnya “
Ayah coba lihat bagian belakang, mungkin di situ kerusakannya.”Ayahnya menurutinya, tapi ternyata sepedanya masih belum bisa diperbaiki. Dan anak kecil itupun memberikan komentar lagi, “
mungkin sebelah kanan yah, coba dilihat lagi.” Kali ini ayahnya juga menurutinya, tapi lagi-lagi mainannya itu masih rusak juga. “
Kalau begitu coba yang di bagian depan Yah” anak kecil itu tidak berhenti berkomentar terhadap apa yang Ayanhnya lakukan dan itu membuat ayahnya mulai marah,”
Sudah, kalau kamu memang bisa, mengapa tidak kamu perbaiki sendiri saja?”
Anak kecil itupun mencoba memperbaiki sendiri sepedanya yang rusak, tapi tidak berhasil juga. Akhirnya dia kembali mendatangi Ayahnya, “Yah, aku sangat ingin bermain sepeda bersama teman-teman” rengeknya. Karena tidak tega mendengar rengekan anaknya, si ayah akhirnya menyerah,” Baiklah Nak, Ayah akan membetulkan sepedamu asal kamu berjanji tidak boleh memberitahu Ayah apa yang harus Ayah lakukan. Kamu duduk dan perhatikan Ayah bekerja. Tidak boleh mencela.” Akhirnya anak itu diam dan duduk manis melihat ayahnya membetulkan sepedanya sampai bisa berjalan lagi tanpa mengeluarkan komentar apa pun.