Daftar Isi
Sering alami cegukan pada dasarnya adalah hal yang normal, bisa di alami oleh siapa saja. Kontraksi yang terjadi tidak sengaja pada diafragma, serta otot di sekitar tulang rusuk menjadi penyebab utama sering alami cegukan. Kontraksi tersebut diikuti dengan menutupnya saluran pernafasan, sehingga bunyi yang khas muncul. Hal ini biasanya akan hilang sendirinya, namun ada beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan sering alami cegukan. Berikut kami rangkum beberapa gejala, penyebab serta cara mengatasi sering alami cegukan.
Cegukan atau dalam bahasa medis disebut singultus adalah kondisi dimana ketika seseorang mengeluarkan bunyi hik, dengan tanpa disengaja. Cegukan pada umumnya terjadi sekitar beberapa detik bahkan menit saja. Akan tetapi tidak sedikit orang mengalami cegukan sampai lebih dari 48 jam. Semua orang tentu pernah mengalami kondisi ini, termasuk bayi sekalipun.
Selain suara hik yang ditimbulkan, cegukan menimbulkan adanya tekanan pada dada, perut serta tenggorokan. Jika anda mengalami cegukan dengan durasi waktu yang cukup lama dan disertai rasa pusing, lemas segera hubungi dokter.
Cegukan dapat terjadi saat otot yang memisahkan perut dengan dada (diafragma) tanpa disengaja mampu berkontraksi. Diafragma mempunyai peran yang penting di dalam sistem pernafasan manusia. Hal tersebut karena tubuh bergantung kepada kontraksi serta pergerakan diafragma, supaya proses pernafasan dapat berlangsung normal. Ketika menarik nafas, otot diafragma akan berkontraksi serta kembali relaksasi saat menghembuskan nafas.
Ketika cegukan, otot diafragma secara tiba-tiba akan berkontraksi, sehingga menyebabkan udara terlalu cepat masuk kedalam paru-paru. Maka dari itu, katup saluran pernafasan akan menutup serta menimbulkan suara hik yang khas. Kontraksi yang ditimbulkan oleh diafragma otot yang secara tiba-tiba ini, dapat dipicu oleh beberapa kondisi.
Kondisi yang dapat memicu yaitu seperti makan makanan pedas, minum berkarbonasi dan alkohol, bahkan makan terlalu banyak dan cepat. Selain itu, perubahan suhu yang tiba-tiba, terasa gugup, terlalu bersemangat, atau mengalami stres juga mampu memicu terjadinya cegukan.
Selain kondisi medis yang dijelaskan diatas, cegukan yang dialami berkepanjangan juga dapat terjadi diakibatkan oleh efek samping penggunaan obat-obatan. Seperti:
Cegukan yang dialami bersifat sementara akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan serta penanganan lanjutan. Akan tetapi, jika cegukan yang berkepanjangan memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk dicari penyebab pastinya. Langkah pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan pada fisik pasien. Pemeriksaan saraf, kekuatan otot, refleks, saraf sensorik serta penglihatan lebih di utamakan.
Pemeriksaan penunjang juga sangat penting dilakukan untuk menegakan diagnosis. Berikut pemeriksaan penunjang yang dilakukan.
Baca Juga : Mengapa Kita Cegukan? Bagaimana Mengatasinya?
Beberapa cara yang dilakukan untuk menghilangkan cegukan yaitu sebagai berikut:
Jika cegukan berlangsung lebih lama lagi, perlu dilakukan penanganan yang khusus. Penanganan yang diberikan dapat berupa pemberian obat. Akan tetapi, jika pemberian obat juga belum mampu mengatasi cegukan, dokter akan melakukan suntikan anestesi langsung pada saraf yang mengendalikan kontraksi diafragma.
Cegukan yang terjadi jika berkepanjangan mampu memicu terjadinya komplikasi. Komplikasi yang dapat timbul diantaranya:
Meskipun cegukan dikatakan normal terjadi, pada sebagian orang akan menjadi hal yang mengganggu. Apalagi jika cegukan terjadi pada waktu yang tidak tepat atau saat beraktivitas. Nah, supaya terhindar dari cegukan muncul pada waktu yang tidak tepat, hindari kebiasaan-kebiasaan berikut:
Cegukan paling sering muncul setelah makan besar. Faktanya, resiko terjadinya kontraksi pada diafragma memicu cegukan menjadi lebih tinggi, ketika sedang makan terlalu cepat dengan porsi besar. Makan terlalu banyak dengan cepat mampu menyebabkan perut menjadi kembung dan buncit, ini dikarenakan banyak udara yang masuk kedalam perut.
Page: 1 2