Advertisement
Penyakit Hati

Penyakit Hepatitis | Cegah Dengan Cara yang Mudah Berikut Ini!

Oleh karena itu, pada seseorang yang mengidap HAV dapat ditemukan anti HAV IgM serta anti HAV IgG. Hepatitis jenis ini dapat dicegah dengan vaksinasi, serta penerapan pola hidup yang sehat dan bersih.

Advertisement

Hepatitis B

Pada awalnya, orang yang terinfeksi VHB akan menderita hepatitis B yang akut. Gejala yang muncul tidak khas pada umumnya yaitu, rasa sakit pada abdomen. Muncul penyakit kuning, serta urin yang keluar berwarna gelap pekat seperti teh. Infeksi ini akan beresiko dan berkembang pada stadium yang kronis.

Namun, penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi sejak dini. Penularan HBV akan terjadi secara vertikal, yaitu saat hamil dan bersalin. Hal lain juga mampu beresiko untuk terkena penyakit ini, diantaranya tranfusi darah, penggunaan jarum suntik, dan transplantasi organ. Sebagian besar bayi, mengalami penyakit ini akibat tertularnya HBV dari ibu saat proses persalinan.

Virus penyebab penyakit ini tidak akan menimbulkan sel hepatosit hati rusak menjadi inang nya.  Kerusakan pada sel hepatosit disebabkan oleh adanya reaksi T-cell. T-cell berusaha melawan virus HBV atau membran antigen virus yang ada pada sel hepatosit.

Baca Juga : Bolehkah Ibu Penderita Hepatitis B Menyusui?

Hepatitis C

Orang yang menderita penyakit hati kronis seperti sirosis hati, cenderung lebih mudah terinfeksi hepatitis C. Pada umumnya, infeksi yang disebabkan oleh HCV dapat berkembang sampai tahap kronis. Hal ini membutuhkan pengobatan yang khsus. Sampai saat ini, belum ditemukan vaksin khusus, yang mampu mencegah penularan HCV.

Terlebih lagi virus tersebut memiliki tipe gen yang berbeda-beda. Sama hal nya dengan HBV, infeksi HCV mampu menular melalui tranfusi darah, cairan tubuh serta transplantasi organ. Saat persalinan atau saat berhubungan seks juga mampu terjadi penularan virus ini. Namun, kemungkinan masih sangat minim.

Hepatitis D dan E

HDV dan HEV di indonesia tidak banyak di temukan kasusnya. Akan tetapi, penyebaran nya tetap harus diwaspadai. HDV atau virus delta merupakan jenis virus yang jarang di temukan, namun paling berbahaya di antara virus lain nya yang menyebabkan hepatitis. HDV akan memerlukan HBV untuk berkembang biak.

Kondisi tersebut hanya dapat diteukan pada orang yang menderita hepatitis B. HEV mempunyai karakteristik kurang lebih sama dengan virus HAV. Keduanya termasuk jenis virus RNA yang menular mulut.

Faktor resiko

Selain dari penyebabnya, muncul penyakit hepatitis dapat dipicu oleh beberapa faktor resiko. Terdapat beberapa kondisi yang bisa meningkatkan resiko terkena hepatitis. Diantaranya sebagai berikut:

  • Berbagi jarum dengan orang lain, ini dilakukan saat penggunaan obat bahkan melakukan tato.
  • Advertisement
  • Menderita HIV sebelumnya. HIV mampu menurunkan sistem imun tubuh, sehingga virus oportunistik dapat masuk.
  • Melakukan hubungan seks
  • Mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan hati menjadi rusak. Seperti acetaminophen atau methotrexate.
  • Berbagi alat makan dengan orang yang menderita hepatitias A dan E.
  • Makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus tersebut.
  • Melakukan tranfusi darah, kemoterapi, dan penekan sistem imun tubuh.
  • Penularan dari ibu ke anak melalui persalinan

Tanda dan Gejala yang Muncul

Tidak semua kasus hepatitis menimbulkan tanda dan gejala. Namun, ada kemungkinan untuk langsung mengalami tanda dan gejala setelah terinfeksi. Gejala yang timbul dapat bersifat ringan bahkan parah, seperti:

  • Demam
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelelahan
  • Mual dan muntah
  • Nyeri lambung
  • Warna kulit dan sclera mata menguning
  • Nyeri sendi dan otot
  • Perasaan gatal pada tubuh
  • Kurangnya konsentrasi
  • Perdarahan dalam

Komplikasi

Orang yang mengidap hepatitis B dan C sangat berpotensi mengalami komplikasi yang parah. Komplikasi tersebut mampu mengarah pada suatu penyakit yang parah. Beberapa komplikasi yang timbul diantaranya:

  • Fibrosis
  • Sirosis
  • Kanker hati
  • Fulminant hepatitis B

Pengobatan

Obat-obatan yang paling umum digunakan sebagai pengobatan hepatitis diantaranya:

  • Interferon
  • Obat antivirus protease inhibitor
  • Polymerase inhibitor
  • Kombinasi terapi obat
  • Obat antivirus analog nukleosida

Baca Juga : Waspadai Hepatitis B Pada Anak

Perawatan dan Pencegahan

Pengobatan penyakit hepatitis terfokus untuk pengurangan tanda gejala. Anda dapat melakukan beberapas langkah perawatan yang sederhana, serta pencegahan. Berikut langkah-langkah nya.

  • Perbanyak istirahat. Penderita pada umumnya akan merasa cepat lelah, sakit sehingga tidak mempunyai energi.
  • Mengatasi mual. Anda sebaiknya mencoba membagi makanan dengan makan porsi kecil, serta perlahan. Pilihlah jenis makanan yang berkalori tinggi. Seperti jus buah-buahan dan susu.
  • Istirahatkan hati. Hindari mengkonsumsi alkohol selama terinfeksi penyakit tersebut.
  • Hindari aktivitas seksual. Hepatitis mampu menular melalui hubungan seksual.
  • Biasakan mencuci tangan. Virus ini dapat menular dengan mudah dari tangan ke tangan, maupun dari feses ke tangan.
  • Hindari menyiapkan makanan untuk orang lain, jika anda mengidap infeksi aktif. Anda dapat dengan sangat mudah menularkan infeksi kepada orang lain.

Penyakit hepatitis merupakan infeksi peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Menerapkan pola hidup yang besih, mencuci tangan dengan rutin adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari suatu penyakit hepatitis ini. Semoga bermanfaat.

Page: 1 2

Advertisement
Bidan Widi