Pentingnya Melakukan Test Darah Saat Hamil

Sedangkan pemeriksaan rhesus bertujuan lebih terperinci yaitu untuk mengetahui rhesus positif dan negatif pada ibu dan janin. Sedangkan rhesus negatif dan positif ditentukan oleh kandungan protein dan karbohidrat di dalam darah. Bagi ibu yang memiliki antigen-D dalam darah digolongkan pada rhesus positif sedangkan untuk yang tidak memiliki antigen-D dapat dikatakan rhesus negatif. Bagi ibu yang memiliki rhesus negatif sedangkan janin memiliki kandungan positif dari suami anda yang memiliki rhesus positif akan memilii kerusakan pada sel darah merah pada bayi dan mengalami masalah perkembangan pada janin, mengalami keguguran bahkan hingga kematian bayi.

Tes darah umumnya dilakukan pada usia kehamilan 10 hingga 12 minggu dan akan dilakukan kembali pada usia kehamilan memasuki usia 28 minggu. Selain memeriksa golongan darah dan rhesusnya, kadar zat besi dan hemoglobin di dalam darah sangat penting untuk diperiksa untuk mengetahui kondisi kesehatan pada ibu hamil. Terutama ibu hamil yang memiliki riwayat anemia. Resiko anemia pada saat kehamilan akan menjadi dua kali lipat mengingat kebutuhan zat besi ekstra sangat dibutuhkan di dalam perkembangan janin anda selain itu pemeriksaan hemoglobin bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam perkembangan kehamilan anda.

Pemeriksaan darah juga berfungsi untuk mengetahui antibodi yang anda miliki untuk menjaga kesehatan anda dan janin dalam menangkal beberapa virus dan bakteri penyebab penyakit. Bila terjadi antibodi yang anda miliki selama kehamilan mengalami penurunan maka dapat dilakukan pencegahan. Salah satu contohnya adalah dengan menghindari orang yang telah terjangkit rubella, apalagi untuk anda yang megalami trimester pertama kehamilan dan setelah anda setelah melahirkan membutuhkan imunisasi dikarenakan pada saat hamil tidak diperbolehkan mendapatkan imunisasi rubella.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons