Anak dan bayi yang terlihat gemuk memang lucu dan menggemaskan. Hanya saja, badan anak yang gemuk dapat mengarah pada obesitas yang dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya pada anak. Apa saja bahaya obesitas pada anak? Untuk mengetahuinya anda bisa simak pada pembahasan di bawah ini:
Sleep Apnea merupakan masalah tidur yang terjadi ketika pernapasan berhenti secara mendadak ketika sedang tidur. Beberapa orang yang rentan mengalami sleep apnea salah satunya yaitu orang yang mengalami obesitas, termasuk anak-anak dan bayi. Mereka rentan mengalami kondisi ini disebabkan karena timbunan lemak membuat saluran udara terhalang yang menyebabkan pernapasan terhambat. Kondisi ini dapat menyebabkan kualitas tidur anak menjadi buruk. Sehingga saat esok harinya anak lebih mudah merasa lelah.
Anak yang mengalami obesitas bisa ditandai dengan adanya penumpukan lemak pada seluruh tubuh atau hanya pada beberapa bagian tubuh saja. Dimana hal ini dapat membuat risiko anak mengalami penyakit jantung lebih tinggi.
Dibutuhkan darah yang banyak untuk anak yang mengalami obesitas. Sehingga untuk memompa darah jantung kerjanya akan lebih keras. Lama kelamaan hal ini akan menyebabkan jantung membesar supaya pasokan darah dapat dialirkan ke seluruh tubuh. Meningkatnya aliran darah dapat mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi yang menjadi penyebab penyakit jantung.
Berdasarkan penelitian menyatakan bahwa penderita obesitas 38 % memiliki penyakit asma. Hal ini disebabkan karena lemak berlebih mengelilingi paru-paru sehingga menjadikannya lebih sensitif terhadap udara. Hal ini lama kelamaan akan menyebabkan sistem pernapasan mengalami peradangan yang pada akhirnya akan dapat menyebabkan asma.
Risiko meningkatnya kadar gula darah akan lebih tinggi dialami oleh anak-anak atau bayi yang mengalami obesitas. Hal ini disebabkan karena asupan glukosa sulit dicerna oleh tubuh anak dengan optimal. Hal ini akan mengakibatkan kadar glukosa mengalami peningkatan dalam darah, kemudian saat dewasa nanti akan berkembang menjadi penyakit diabetes tipe 2.
Berat badan anak yang semakin bertambah, maka di dalam tubuh mengatur produksi hormon akan menjadi sulit. Akibatnya hormon yang dihasilkan jumlahnya menjadi tidak normal. Kondisi ini akan menyebabkan munculnya masalah kesehatan yang memiliki hubungan dengan hormon nanti.
Kelebihan berat badan akan memberikan beban besar terhadap tulang dan otot, sebab harus bekerja lebih keras dalam menopang beban tubuh. Oleh karena itu, mereka yang mengalami kelebihan berat badan, termasuk anak lebih sering mengeluh sakit otot dan tulang jika dibandingkan dengan anak seusianya dengan berat badan normal.
Selain dampak secara fisik, anak obesitas juga akan mengalami dampak secara emosional atau sosial seperti berikut ini:
Untuk mencegah obesitas pada anak, menerapkan pola hidup sehat tentu harus dilakukan. Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan supaya anak bisa menerapkan gaya hidup sehat.
Untuk mengatasi obesitas pada anak, ada beberapa cara yang dianjurkan. Nah, berikut ini tips-tips yang disarankan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Orangtua tentunya memiliki peran yang penting dalam menentukan makanan anak. Anda dapat memberikan sayuran segar dan buah-buahan untuk anak. Batasi konsumsi makanan siap saji dengan kandungan tinggi gula, kolesterol dan garam.
Anda dapat mengubah pola makan anak menjadi pola makan yang lebih sehat dalam jangka waktu yang panjang dibandingkan dengan seketika atau langsung membatasi makanan dengan kandungan kalori tinggi. Pola makan yang berubah dengan drastis ini akan menyebabkan anak trauma. Akan lebih baik jika anda memberikan makanan dengan nutrisi seimbang dibandingkan dengan diet anak.
Untuk mengatasi obesitas pada anak, anda dapat mengajak anak melakukan aktivitas fisik. Anda dapat mengajaknya melakukan olahraga yang disenangi anak. Selain itu, melakukan aktivitas bersama-sama akan mempererat hubungan orangtua dan anak.
Sebagai orangtua anda juga harus dapat memberikan contoh yang baik untuk anak. Sebaiknya anda tidak bermain handphone saat bersama dengan anak agar anak tidak mengikutinya.
Ganti cemilan anak yang mengandung tinggi kalori dengan buah-buahan, serta pastikan anak minum air putih yang cukup antara jadwal makan dengan mengonsumsi cemilan. Buah-buahan dan sayuran dengan kandungan serat yang tinggi akan membuat anak merasa cepat kenyang, sehingga rasa lapar berkurang dan pemecahan lemak akan meningkat. Orangtua juga harus dapat menjadi contoh yang baik untuk anak dalam menerapkan hidup sehat. Sehingga anak dapat meniru gaya hidup sehat dari orangtuanya.
Anda dapat memberikan target pada anak dalam penurunan berat badannya. Namun, sebaiknya jangan terlalu menekan anak. Anda dapat meminta dengan baik supaya anak dapat mencapai targetnya tersebut. Untuk mengetahui target yang tepat anda bisa melakukan konsultasi pada dokter. Berikan juga motivasi pada anak dalam menerapkan gaya hidup sehat.
Dalam menurunkan berat badan anak dengan menerapkan pola hidup sehat, anda tentunya harus memberikan motivasi pada anak. Anda dapat memberikan pemahaman ataupun motivasi pada anak bahwa menerapkan pola hidup sehat bertujuan untuk kesehatannya. Anda juga dapat menjelaskan pada anak bahwa menerapkan pola hidup yang lebih baik akan anda jalani bersama. ( Lihat juga : Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak )
Selain memberikan motivasi, anda juga dapat memberikan pujian pada anak. Atas perilaku sehat yang berhasil anak lakukan, anda bisa memberikannya pujian. Saat anak mendapatkan pujian maka ia akan merasa lebih dihargai.
Jangan abaikan masalah obesitas pada anak. Pasalnya obesitas akan dapat membuat masa kecil dan tumbuh kembangnya terpengaruh. Jika anak anda membutuhkan perhatian khusus dengan berat badannya, anda harus melakukan konsultasi pada dokter.
Nah, itulah beberapa informasi seputar asma pada anak yang dapat kami berikan untuk anda. Semoga bermanfaat.
Page: 1 2