Istilah EQ diperkenalkan pertama kali oleh John Mayer dan Petter Salowey di awal tahun 1990-an. Di tahun 1995, Faniel Coleman mempopulerkan istilah ini lewat bukunya yang bertajuk Emotional Intelligence: Why It Can Matter Than More IQ. Istilah IQ sendiri merajuk kepada kecakapan seseorang dalam memahami perasaannya dan perasaan orang lain serta kemampuannya bertindak secara akurat berdasarkan pada pemahamannya tersebut. Banyak kalangan sekarang meyakini bahwa EQ lebih penting daripada IQ dalam menentukan kesuksesan seseorang.
Kalau terus anda cermati, pada usia antara empat hingga lima bulan, bayi mulai mengalami dan memperlihatkan serangkaian emosi yang jauh lebih tinggi, seperti keceriaan, duka, kemarahan dan kesukaan. Sodorkan permainan baru, umpamanya, kepada bayi anda yang berumur lima bulan, maka ia akan mengungkapkan rasa surprise-nya dengan membuka matanya lebar-lebar. Untuk mendorong pengungkapan diri bayi anda ini, anda bisa merespon dengan mengidentifikasi perasaannya dengan berkata: “oh, kamu senang ya, sayang!” Respon anda ini akan sangat membantu dalam mengajari bayi anda tentang emosi yang disarankannya.
Saat anda tersenyum, misalnya, lebarkan mata anda dan nyaringkan suara gembira anda, maka ia akan memberitahu bayi anda ihwal sensasi kegembiraan yang sedang ia rasakan. Semakin ia mengetahui banyak respon yang anda tunjukkan, maka tingkat EQ bayi anda akan meningkat. Sama halnya dengan temperamen, EQ sebagian sudah dibawa sejak lahir. Sungguhpun begitu, sebagian lagi bisa dipelajari. Bukanlah suatu yang terlalu dini untuk membantu bayi anda mengeksplorasi dan mengelola perasaan-perasaan yang dirasakannya. Dan dengan membantunya, anda telah meletakkan dasar yang akan sangat membantu bagi pengembangan EQ-nya di masa depan.
Lihat Komentar
Sore dok...saya pny baby usia 3 bln,debay nya udah bs tengkurep,tp debay qo sering bgt narik2 baju di masukin ke mulut,debqy jg suka bgt masukin tangan ke mulut,gmn yq dok ngilangin kebiasaan itu
Salam Bunda Kusmiyati,
Mengenai hal tersebut, untuk lebih jelasnya bunda bisa baca aritkel kami berikut
Tips Menghilangkan Kebiasaan Menghisap Jempol Pada Anak
Semoga artikel tersebut bisa membantu bunda,
Salam