PCOS adalah sebuah gangguan pada tubuh yang berupa meningkatnya hormon intim pria (teststeron) pada wanita. Akibatnya, para wanita yang mengalaminya akan mengalami siklus menstruasi yang tidak seimbang dan menentu. Jika hal ini terjadi, maka akan berimbas pada kesulitan wanita yang merencanakan kehamilan. Dalam studi ini para ilmuwan melibatkan sekitar 60 responden wanita yang didiagnosa menderita PCOS. semua responden juga dipertimbangkan dalam kondisi fisik yang sehat. Setelah itu, semua responden memperoleh asupan kalori perhari sebanyak 1.800.
Meskipun mendapatkan asupan yang sama, para responden yang keseluruhan adalah wanita mengkonsumsinya dalam waktu yang berbeda. Kelompok A mengkonsumsi sebanyak 980 kalori di pagi hari. Sedangkan kelompok lain mengkonsumsinya dimalam hari. Dari keseluruhan proses penelitian, diperoleh satu hasil bahwa kelompok yang mengkonsumsi banyak kalori di pagi hari mengalami penurunan hormone testosterone hingga mencapai 50 persen. Kelompok ini juga mengalami kenaikan pada hormo reproduksi hingga mencapai 105 persen. Selain itu, hampir sebagian responden pada kelompok ini juga mengalami proses ovulasi pada akhir penelitian.
Sementara itu pada kelompok yang lebih banyak mengkonsumsi kalori di malam hari, penurunan hormone testosterone dan kenaikan hormon reproduksi hanya terjadi pada sekitar 20% para perempuan. Semakin banyak mengkonsumsi kalori dipagi hari, berkaitan dengan banyaknya manfaat yang diperoleh untuk kesehatan tubuh. Manfaat tersebut antara lain adalah lancarnya metabolism dalam tubuh, turunnya berat badan dan sensitivitas insulin yang meningkat. Menurut seorang ilmuan dari Hebrew University, Jerusalem Oren Froy, Ph.D. menyatakan bahwa sensitivitas insulin inilah yang nantinya akan menurunkan tingkat hormone testosterone pada para wanita yang menderita PSOS.
Page: 1 2