Imunisasi pada Anak | Jenis, Manfaat dan Jadwal Pemberian

Vaksin atau imunisasi yang diberikan pada anak wajib dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi dari suatu penyakit tertentu. Mengenai perihal melindungi, tentu saja anak menjadi salah satu prioritas kita. Karena tidak ada seorang ibu yang ingin anaknya sakit maka dari itu, pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk dilakukan.

Namun sayang, ternyata masih banyak anak sekarang yang tidak mendapat imunisasi karena ketidak tahuan orang tuanya. Sebagai orang tua kita harus mengetahui jenis-jenis vaksin dan manfaat dari pemberian nya tersebut. Imunisasi yang diberikan mempunyai jadwal yang sudah ditetapkan masing-masing.

pemberian imunisasi pada anak

Imunisasi dasar lengkap wajib dipenuhi dan dilakukan pada bayi baru lahir sampai berusia 1 tahun. Imunisasi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap suatu penyakit yang berbahaya tentunya pada masa awal anak. Imunisasi lanjutan diberikan saat anak berusia 1-4 tahun. Imunisasi tersebut bertujuan untuk memperpanjang masa dari kekebalan imunisasi dasar.

Masa imunisasi lanjutan juga berfungsi untuk melengkapi imunisasi yang belum lengkap sebelumnya. Imunisasi akan diulang pada anak usia 5-12 tahun dan pada anak remaja usia 13-18 tahun.

Apa saja jenis-jenis imunisasi pada anak yang harus di lakukan?

Sebagai orang tua kita harus memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak nya. Salah satunya dengan melakukan imunisasi pada anak dengan tepat sesuai usia. Naah apa saja jenis-jenis imunisasi pada anak tersebut, yuk simak penjelasan berikut.

jenis jenis vaksin

Baca Juga : Mengatasi Panas Pada Bayi Setelah Imunisasi

Imunisasi Hepatitis B (HB0)

Vaksin hepatitis B pertama diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir. sebelum pemberian vaksin ini, telah dilakukan pemberian suntikan vitamin K1 yang diberikan minimal 30 menit sebelum hepatitis B diberikan. Vaksin hepatitis B akan kembali diberikan jika anak sudah berusia 2,3 dan 4 tahun yang umumnya akan digabungkan dengan imunisasi DPT dan Hib.

Apabila bayi belum mendapatkan imunisasi hepatitis B saat lahir, ia bisa mendapatkan imunisasi serial kapan saja ketika berkunjung. Imunisasi ini dapat dilakukan tanpa harus memeriksa terlebih dahulu kadar anti heppatitis B.

Imunisasi Polio

Imunisasi polio harus diberikan kepada anak untuk mencegah terjadinya kelumpuhan yang diakibatkan oleh virus polio liar. Polio liar mampu menyerang sel-sel saraf pada sumsum tulang belakang. Virus tersebut sangat berbahaya, karena mampu menyerang otak anak yang menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

Imunisasi polio diberikan dengan cara di teteskan pada mulut bayi saat lahir, pada usia 2,3,4,6 dan 18 bulan atau sesuai anjuran program pemerintah. Vaksin ini juga disebut OPV (Vaksin Polio Oral). Selain dalam bentuk tetes, vaksin ini tersedia dalam bentuk suntik yang disebut IPV. Vaksin IPV diberikan pada anak berusia 2,4,6,18 bulan serta pada anak usia 6-8 tahun.

Jika pemberian vaksin polio terlambat, tidak perlu diulang dari awal. Tetap lanjutkan dan lengkapi imunisasi lainnya sesuai jadwal. Tidak melihat berapa pun interval dan lamanya keterlambatan dari pemberian yang sebelumnya.

Imunisasi BCG

Imunisasi BCG dilakukan dengan cara penyuntikan pada kulit lengan atas bagian kanan. Diberikan ketika bayi berumur 1-2 bulan. imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah terjadinya penyakit tuberkulosis (TBC) yang berat pada paru, kelenjar getah bening, otak dan tulang yang mampu menimbulkan sakit yang berat dan cukup lama, kecacatan bahkan sampai kematian.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons