Ada beberapa faktor pemicu lainnya yang dapat meningkatkan risiko keguguran. Untuk mengetahuinya anda bisa simak di bawah ini:
Selain kondisi di atas, keguguran akan terjadi ketika janin tumbuh di luar rahim. Keadaan ini disebut sebagai kehamilan ektopik. Kehamilan ini bisa mengancam nyawa karena memiliki risiko pecah dan perdarahan akan terjadi di dalam.
Berdasarkan dunia medis, keguguran dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Keguguran ini merupakan jenis keguguran yang masih dapat diselamatkan. Wanita hamil yang mengalami abortus terancam akan mengeluhkan terjadinya perdarahan berupa flek-flek pada jalan lahir dengan warna merah terang atau kecoklatan. Biasanya keadaan ini disertai dengan rasa nyeri pada perut bagian bawah, serta punggung bagian bawah. Apabila keadaan ini anda alami, maka anda bisa segera peri ke dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan.
Wanita hamil dengan abortus terancam selama beberapa hari harus istirahat dan menghindari aktivitas yang berat. Hindari pula untuk melakukan hubungan suami istri karena akan memicu keguguran.
Wanita hamil yang mengalami abortus inkomplit tidak bisa lagi melanjutkan kehamilannya karena janin sebagian sudah keluar dari rahim. Pada keadaan ini, perdarahan akan terjadi lebih banyak, rasa nyeri pada perut akan semakin berat. Bahkan pada darah yang keluar dari jalan rahim akan disertai dengan daging.
Abortus komplit merupakan keguguran dimana janin sudah keluar dari rahim sepenuhnya. Untuk mengetahui keadaan ini dengan pasti maka dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter kandungan.
Saat keguguran wanita akan mengalami gejala-gejala keguguran, seperti yang sebelumnya sudah dijelaskan. Ini disebabkan karena kontraksi untuk meluruhkan isi rahim yang berupa gumpalan darah dan jaringan. Apabila keadaan ini terjadi lebih cepat, maka tanpa komplikasi keguguran biasanya bisa diselesaikan oleh tubuh. Namun apabila wanita mengalami keguguran, namun tidak menyadarinya karena tidak muncul tanda-tanda keguguran, maka untuk merangsang kontraksi dokter akan memberikan obat.
Jika ibu hamil mengalami perdarahan banyak, namun tanpa diikuti meluruhnya jaringan, biasanya janin akan dikeluarkan lebih cepat dengan prosedur yang telah ditentukan.
Setelah mengalami keguguran, untuk bisa hamil kembali anda dapat menunggu hingga waktunya tepat. Selain itu, setelah keguguran sebaiknya anda menerapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan mengandung gizi seimbang. Sebaiknya perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan zat besi seimbang. Zat ini dibutuhkan supaya zat besi dalam darah yang hilang banyak saat perdarahan kadarnya dapat meningkat. Beberapa makanan yang kaya akan kandungan zat besi di antaranya yaitu, telur, daging merah dan sayuran dengan daun hijau. Sedangkan makanan mengandung vitamin C di antaranya yaitu jeruk, brokoli dan tomat.
Mencegah keguguran tentu dengan cara menghindari faktor risiko keguguran. Ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk menurunkan risiko terjadinya keguguran. Berikut ini langkah yang bisa anda lakukan agar keguguran tidak terjadi.
Terjadinya keguguran tentu akan menyebabkan kesedihan banyak pihak, khususnya bagi wanita yang mengandung. Pasalnya, setelah keguguran wanita juga harus memulihkan kesehatannya. Wanita yang mengalaminya akan merasa bersalah, tertekan, sedih dan trauma. Karena seperti itu, dalam keadaan seperti ini dukungan suami dan keluarga dibutuhkan.
Mengalami keguguran, tidak berarti anda akan kembali mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya. Meskipun pernah mengalami keguguran, banyak wanita yang berhasil menjalankan kehamilannya tanpa ada masalah apapun hingga melahirkan buah hatinya.
Artikel ini di review oleh Bidan Pevi Revina sTR.Keb
Page: 1 2