Puting Susu Lecet Saat Menyusui – Setelah melahirkan, kini anda sudah benar-benar menjadi seorang ibu. Kini anda memiliki tugas dan tanggung jawab untuk merawat si kecil, termasuk menyusuinya. Air susu ibu ( ASI ) berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dari ASI bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Saat proses menyusui, tidak jarang ibu mengalami hambatan. Salah satu masalah yang sering dialami oleh perempuan saat menyusui bayinya yaitu puting lecet dan nyeri. Keadaan ini tak jarang membuat ibu menunda proses menyusui. Puting lecet tentunya jangan dibiarkan begitu saja, penting bagi ibu menyusui untuk mengatasinya dengan segera agar tidak semakin parah dan dapat menyusui buah hatinya dengan normal kembali. Nah, untuk mengetahui cara mengatasi puting susu lecet saat menyusui, simak pembahasan di bawah ini.
Daftar Isi
Agar bisa mengetahui cara mengatasi atau pengobatan puting susu lecet yang tepat, anda harus mengenali terlebih dahulu beberapa kondisi yang dapat menyebabkan puting susu lecet seperti di bawah ini.
Keadaan ini akan terjadi apabila dalam mulut si kecil terdapat jamur yang kemudian akan menempel pada puting ibu ketika menyusui. Akibatnya puting ibu akan mengalami infeksi jamur dan lecet. Selain itu, keadaan ini juga biasanya disertai dengan gejala atau tanda lainnya seperti puting terasa gatal, kemerahan, permukaan puting mengkilap dan payudara nyeri saat menyusui atau sebelum menyusui.
Keadaan ini ditandai dengan terdapatnya lapisan kulit tipis pada bagian atas saluran susu. Lapisan kulit tipis ini bisa berwarna putih atau kuning. Jika saluran susu tersumbat maka akan membuat ASI sulit keluar, sehingga si kecil akan menghisap ASI dengan lebih kuat untuk memenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya puting susu akan terasa sakit. ( Lihat juga : 1500+ Rangkaian Nama-Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern )
Tali lidah merupakan selaput penghubung bagian dasar mulut dengan lidah bagian bawah. Apabila selaput ini terlalu panjang meregang atau terlalu pendek, proses menyusui si kecil akan mengalami masalah dan menyebabkan puting ibu lecet.
Puting susu lecet juga bisa disebabkan karena penggunaan pompa ASI yang tidak tepat atau posisi menyusui yag salah. Gesekan yang terjadi saat memompa ASI atau menyusui akan membuat puting susu melepuh. Keadaan ini akan ditandai dengan sakit ketika menyusui. Selain itu, puting yang melepuh biasanya akan mengeluarkan cairan berupa darah, kuning atau bening.
Selain beberapa penyebab di atas, puting susu lecet dan terasa nyeri dapat disebabkan karena pelekatan yang tidak tepat saat proses menyusui, dimana puting dan sekitar bagian payudara tidak masuk dengan benar dalam mulut bayi. Akibatnya si kecil akan menghisap bagian puting susu, bukannya payudara. Awalnya keadaan ini hanya akan membuat tidak nyaman dan sakit. Namun, jika terus menerus seperti ini tentunya akan membahayakan puting susu anda.
Puting susu lecet biasanya akan sembuh dengan sendirinya, asalkan perawatan yang baik dan benar tetap dilakukan. Berikut ini beberapa cara mengatasi puting susu lecet saat menyusui. ( Baca juga : Cara Menyusui Bayi yang Benar )
Jika keadaan puting semakin parah, bahkan menghambat proses menyusui segera konsultasikan pada dokter. Dokter mungkin akan menyarankan pengobatan yang tepat untuk kondisi anda.
Tidak sedikit ibu, terutama ibu muda yang beluh paham teknik menyusui yang baik dan benar. Teknik menyusui yang salah menjadi faktor penyebab utama puting susu terasa nyeri dan lecet. Keadaan ini tentu akan menyebabkan masalah saat proses menyusui. Anak tidak akan mendapatkan nutrisi yang cukup karena ASI tidak akan keluar dengan maksimal. Cara menyusui yang baik dan benar sebaiknya dilakukan dengan bergantian antara kedua payudara. Jangan hanya fokus pada satu payudara saja saat menyusui. Nah, berikut ini cara menyusui yang benar agar puting payudara tidak lecet.
Masalah puting lecet saat menyusui biasanya tidak akan menyebabkan komplikasi. Namun meskipun begitu bukan berarti anda mengabaikan kondisi ini. Jika payudara anda mengalami pembengkakan, bahkan tidak berkurang meskipun sudah dikompres hangat, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Page: 1 2