Advertisement
Tak Berkategori

12 Cara Mengajarkan Anak Agar Mau Puasa Sejak Dini

Puasa adalah kewajiban untuk semua umat Muslim yang sudah baligh. Banyak keluarga yang sudah mengajarkan puasa pada anak-anaknya sejak dini, mulai dari menerapkan puasa setengah hari atau bahkan hingga satu hari. Ini dilakukan oleh para orang tua semata-mata agar anaknya terbiasa menjalankan puasa di bulan suci Ramadhan.

Advertisement

Di samping itu, banyak orang tua yang khawatir mengajarkan anak puasa sejak dini karena takut berpengaruh pada kesehatannya. Lantas baiknya usia berapa anak boleh ikut berpuasa? Apakah puasa akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan si kecil?

Usia Berapa Anak Boleh Ikut Berpuasa?

Apabila anda ingin mengetahui apakah anak anda sudah boleh berpuasa atau tidak yaitu dengan mengetahui perkembangan dan pertumbuhan si kecil. Pastikan anak anda harus memiliki berat badan yang normal sesuai usianya dan perkembangannya sama dengan perkembangan anak seusianya.

Apabila anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang normal, tidak masalah jika anda mengajarkan puasa pada anak sejak dini. Hanya saja, apabila anak anda tidak memiliki berat badan yang normal atau berat badanya kurang dari standar yang seharusnya, maka alangkah lebih baik jika anda tidak memaksa anak untuk ikut berpuasa. Sebenarnya anak yang belum baligh tidak wajib puasa, hanya  saja alangkah lebih baik jika anda mengajari anak berpuasa sejak dini namun tentunya dengan mempertimbangkan perkembangan, pertumbuhan dan kesehatan anak. Kemampuan anak untuk berpuasa tentunya bervariasi. Untuk mengetahuinya anda bisa berkonsultasi pada dokter.

Berdasarkan Para Ahli

Menurut Psikolog, Elisa K Dewi, MSi., menyatakan bahwa orang tua bisa mengenalkan kebiasaan puasa ketika anak berusia 4 tahun. Saat usia ini anda bisa mengajarkan anak berpuasa dengan baik dan benar. Hanya saja, sebaiknya jangan memaksakan waktu puasa pada anak. Biarkan anak bebas menentukan waktu berpuasa sesuai dengan kemauannya. Walaupun hanya 1 atau 2 jam, apabila terus diterapkan maka anak akan terbiasa untuk ikut berpuasa saat ia sudah besar nanti.

Menurut dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A (K) dari RSCM, si kecil sudah boleh menjalankan puasa ketika ia sudah mengetahui makna puasa. Menurutnya, usia yang ideal yaitu saat anak duduk di bangku sekolah dasar, yaitu saat 5-6 tahun.

Apabila anak sudah diajarkan puasa sejak dini, saat ia sudah besar nanti orang tua tidak akan sulit mengajarkan anak berpuasa. Apabila anak sudah ingin ikut berpuasa sesuai keinginannya, maka tidak ada salahnya membiarkan anak berpuasa.

Semakin usianya beranjak dewasa, maka anak sudah bisa diajarkan untuk berpuasa sehari penuh. Waktu yang tepat mengajarkan anak berpuasa sehari penuh yaitu saat usianya 7 tahun. Pada usia ini anak sudah paham tentang manfaat atau pahala yang didapatkan dengan mengikuti puasa.

Hal yang harus anda perhatikan saat mengajarkan anak berpuasa yaitu asupan gizinya. Pastikan asupan gizi  yang dibutuhkan anak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya terpenuhi. Oleh karena itu, jika anda hendak mengajarkan anak puasa sejak dini, pastikan dilakukan secara bertahap.

Seperti Apa Puasa yang Aman Untuk Anak?

Apabila anak kekurangan zat gizi maka pertumbuhan dan perkembangannya akan terpengaruh. Nah, agar tidak mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak saat ikut berpuasa, maka sebagai orang tua anda harus memberikan perhatian ekstra pada anak. Agar kebutuhan gizi anak terpenuhi saat puasa, beberapa hal berikut ini bisa anda perhatikan:

  1. Hindari konsumsi makanan manis saat sahur. Saat sahur sebaiknya hindari memberikan makanan manis pada anak. Perlu diketahui, makanan yang mengandung gula sederhana akan dapat membuat kadar gula darah meningkat dengan alami. Dimana keadaan ini dapat menyebabkan anak cepat lelah dan lapar, sebab penurunan kadar gula darah dapat terjadi dengan cepat.  Anda dapat memilih makanan yang mengandung gula sederhana untuk buka puasa seperti halnya jus buah dan kurma. Makanan yang mengandung gula sederhana ketika berbuka puasa akan membantu anak untuk mengisi cadangan energi selama menjalankan puasa.
  2. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks tidak akan membuat anak mudah lapar, sebab karbohidrat kompleks akan melepaskan energi dengan perlahan. Sedangkan makanan yang mengandung protein diperlukan anak untuk perkembangan dan pertumbuhannya. Sebaiknya makanan anak saat sahur yaitu keju, telur, roti gandum, sayuran. Anda dapat menambahkan sayuran dan buah-buahan pada menu berbuka dan sahur anak untuk sumber mineral dan vitamin.
  3. Advertisement
  4. Cukupi kebutuhan cairan. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi. Minum air yang banyak diperlukan ketika sahur atau berbuka puasa. Jika kebutuhan cairan anak terpenuhi maka tubuh si kecil akan terhidrasi, sehingga ia akan terhindar dari masalah dehidrasi saat menjalankan ibadah puasa.
  5. Hindari makanan berminyak. Mengonsumsi makanan berminyak atau digoreng saat berbuka puasa rasanya sudah menjadi kebiasaan. Namun, demi kesehatan anak pastikan anda menghindari makanan berminyak atau digoreng. Dibandingkan dengan orang dewasa, kondisi perut anak lebih sensitif. Menghindari makanan berminyak akan membuat anak terhindari dari sakit perut dan muntah ketika sedang berpuasa.
  6. Hindari minuman berkafein. Lebih baik berikan anak minum air putih dan hindari memberikan minuman yang mengandung kafein. Beberapa minuman yang mengandung kafein di antaranya yaitu teh, kopi dan soda. Minuman yang mengandung kafein akan membuat tubuh si kecil mengeluarkan lebih banyak cairan sehingga untuk mengganti cairan yang hilang dibutuhkan banyak cairan.

Cara Mengajarkan Anak Agar Mau Berpuasa

Mengajarkan anak untuk berpuasa bukanlah perkara yang mudah, terlebih lagi puasa membatasi waktu makan dan minum. Nah, untuk melatih anak agar mau berpuasa, beberapa cara di bawah ini diharapkan dapat membantu anda.

Berikan Penjelasan Mengenai Bulan Ramadhan

Langkah pertama yang dapat orang tua lakukan untuk mengajarkan anak agar mau berpuasa yaitu dengan memberikan anak penjelasan tentang makna puasa. Mungkin beberapa anak menolak untuk ikut berpuasa karena mereka belum paham apa itu puasa dan alasan mereka harus menahan lapar dan haus. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjelaskan apa itu puasa. Seperti apa bulan puasa dan apa maknanya. Dengan seperti itu, diharapkan anak tergugah untuk ikut berpuasa meskipun tidak sehari penuh.

Saat menjelaskan makna puasa, pastikan anda menggunakan bahasa yang anak mudah mengerti, anda juga bisa menjelaskannya dengan bahasa yang menyenangkan.  Selain itu, anda bisa menjelaskan tentang manfaat puasa dari segi kesehatan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh si kecil. Ceritakan pada mereka manfaat apa yang didapatkan dengan menjalankan puasa.

Buat Bulan Ramadhan Menjadi Berkesan

Anak-anak biasanya akan cenderung acuh terhadap segala sesuatu yang nampak biasa-biasa saja atau membosankan. Untuk itu, agar anak mau ikut berpuasa penting bagi orang tua untuk membuat suasana menjadi mengesankan. Jangan biarkan si kecil melihat anda atau kakaknya yang terlihat lesu ketika menjalankan puasa. Anda dapat menciptakan kegiatan yang menyenangkan bersama si kecil dan keluarga anda seperti mengaji bersama, sholat berjamaah, mengajak si kecil sholat tarawih dan lain sebagainya.

Lakukan dengan Bertahap

Bukan hal yang mudah mengajak atau mengajarkan anak ikut berpuasa, terlebih lagi untuk pertama kalinya. Sebagai orang tua anda harus tetap sabar mengajarkan anak untuk berpuasa. Jangan paksakan anak untuk berpuasa selama sehari penuh, karena akan membuat anak kaget. Penting untuk mengajarkan anak berpuasa dengan bertahap, apalagi jika anak usianya masih sangat kecil.

Apabila usia anak anda masih kecil, anda bisa mengajarkan anak berpuasa mulai dari beberapa jam terlebih dahulu, kemudian semakin bertahap hingga setengah hari. Apabila anak anda sudah mampu berpuasa hingga setengah hari, anda bisa menambahkan jam puasanya sampai anak mau berpuasa hingga sehari penuh.

Mengenalkan puasa pada anak sebaiknya dilakukan dengan bertahap dan jangan paksakan anak untuk puasa sehari penuh.

Buat Menu Sahur yang Disukai Anak

Supaya anak semangat ikut berpuasa, saat sahur anda bisa menyajikan menu makanan yang anak sukai. Namun, pastikan menu yang anda sediakan mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak. Selain itu, anda juga bisa menciptakan suasana sahur yang menyenangkan supaya anak lebih bersemangat menjalankan puasa.

Page: 1 2

Advertisement
Handayani

Membaca dan menulis adalah hobi utamanya. Kini, gadis periang, lembut dan baik hati ini menjadi seorang penulis blog dengan beragam topik, termasuk gaya hidup dan kesehatan. Menulis memberikan kebahagiaan tersendiri baginya.