Puasa adalah kewajiban untuk semua umat Muslim yang sudah baligh. Banyak keluarga yang sudah mengajarkan puasa pada anak-anaknya sejak dini, mulai dari menerapkan puasa setengah hari atau bahkan hingga satu hari. Ini dilakukan oleh para orang tua semata-mata agar anaknya terbiasa menjalankan puasa di bulan suci Ramadhan.
Di samping itu, banyak orang tua yang khawatir mengajarkan anak puasa sejak dini karena takut berpengaruh pada kesehatannya. Lantas baiknya usia berapa anak boleh ikut berpuasa? Apakah puasa akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan si kecil?
Daftar Isi
Apabila anda ingin mengetahui apakah anak anda sudah boleh berpuasa atau tidak yaitu dengan mengetahui perkembangan dan pertumbuhan si kecil. Pastikan anak anda harus memiliki berat badan yang normal sesuai usianya dan perkembangannya sama dengan perkembangan anak seusianya.
Apabila anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang normal, tidak masalah jika anda mengajarkan puasa pada anak sejak dini. Hanya saja, apabila anak anda tidak memiliki berat badan yang normal atau berat badanya kurang dari standar yang seharusnya, maka alangkah lebih baik jika anda tidak memaksa anak untuk ikut berpuasa. Sebenarnya anak yang belum baligh tidak wajib puasa, hanya saja alangkah lebih baik jika anda mengajari anak berpuasa sejak dini namun tentunya dengan mempertimbangkan perkembangan, pertumbuhan dan kesehatan anak. Kemampuan anak untuk berpuasa tentunya bervariasi. Untuk mengetahuinya anda bisa berkonsultasi pada dokter.
Menurut Psikolog, Elisa K Dewi, MSi., menyatakan bahwa orang tua bisa mengenalkan kebiasaan puasa ketika anak berusia 4 tahun. Saat usia ini anda bisa mengajarkan anak berpuasa dengan baik dan benar. Hanya saja, sebaiknya jangan memaksakan waktu puasa pada anak. Biarkan anak bebas menentukan waktu berpuasa sesuai dengan kemauannya. Walaupun hanya 1 atau 2 jam, apabila terus diterapkan maka anak akan terbiasa untuk ikut berpuasa saat ia sudah besar nanti.
Menurut dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A (K) dari RSCM, si kecil sudah boleh menjalankan puasa ketika ia sudah mengetahui makna puasa. Menurutnya, usia yang ideal yaitu saat anak duduk di bangku sekolah dasar, yaitu saat 5-6 tahun.
Apabila anak sudah diajarkan puasa sejak dini, saat ia sudah besar nanti orang tua tidak akan sulit mengajarkan anak berpuasa. Apabila anak sudah ingin ikut berpuasa sesuai keinginannya, maka tidak ada salahnya membiarkan anak berpuasa.
Semakin usianya beranjak dewasa, maka anak sudah bisa diajarkan untuk berpuasa sehari penuh. Waktu yang tepat mengajarkan anak berpuasa sehari penuh yaitu saat usianya 7 tahun. Pada usia ini anak sudah paham tentang manfaat atau pahala yang didapatkan dengan mengikuti puasa.
Hal yang harus anda perhatikan saat mengajarkan anak berpuasa yaitu asupan gizinya. Pastikan asupan gizi yang dibutuhkan anak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya terpenuhi. Oleh karena itu, jika anda hendak mengajarkan anak puasa sejak dini, pastikan dilakukan secara bertahap.
Apabila anak kekurangan zat gizi maka pertumbuhan dan perkembangannya akan terpengaruh. Nah, agar tidak mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak saat ikut berpuasa, maka sebagai orang tua anda harus memberikan perhatian ekstra pada anak. Agar kebutuhan gizi anak terpenuhi saat puasa, beberapa hal berikut ini bisa anda perhatikan:
Mengajarkan anak untuk berpuasa bukanlah perkara yang mudah, terlebih lagi puasa membatasi waktu makan dan minum. Nah, untuk melatih anak agar mau berpuasa, beberapa cara di bawah ini diharapkan dapat membantu anda.
Langkah pertama yang dapat orang tua lakukan untuk mengajarkan anak agar mau berpuasa yaitu dengan memberikan anak penjelasan tentang makna puasa. Mungkin beberapa anak menolak untuk ikut berpuasa karena mereka belum paham apa itu puasa dan alasan mereka harus menahan lapar dan haus. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjelaskan apa itu puasa. Seperti apa bulan puasa dan apa maknanya. Dengan seperti itu, diharapkan anak tergugah untuk ikut berpuasa meskipun tidak sehari penuh.
Saat menjelaskan makna puasa, pastikan anda menggunakan bahasa yang anak mudah mengerti, anda juga bisa menjelaskannya dengan bahasa yang menyenangkan. Selain itu, anda bisa menjelaskan tentang manfaat puasa dari segi kesehatan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh si kecil. Ceritakan pada mereka manfaat apa yang didapatkan dengan menjalankan puasa.
Anak-anak biasanya akan cenderung acuh terhadap segala sesuatu yang nampak biasa-biasa saja atau membosankan. Untuk itu, agar anak mau ikut berpuasa penting bagi orang tua untuk membuat suasana menjadi mengesankan. Jangan biarkan si kecil melihat anda atau kakaknya yang terlihat lesu ketika menjalankan puasa. Anda dapat menciptakan kegiatan yang menyenangkan bersama si kecil dan keluarga anda seperti mengaji bersama, sholat berjamaah, mengajak si kecil sholat tarawih dan lain sebagainya.
Bukan hal yang mudah mengajak atau mengajarkan anak ikut berpuasa, terlebih lagi untuk pertama kalinya. Sebagai orang tua anda harus tetap sabar mengajarkan anak untuk berpuasa. Jangan paksakan anak untuk berpuasa selama sehari penuh, karena akan membuat anak kaget. Penting untuk mengajarkan anak berpuasa dengan bertahap, apalagi jika anak usianya masih sangat kecil.
Apabila usia anak anda masih kecil, anda bisa mengajarkan anak berpuasa mulai dari beberapa jam terlebih dahulu, kemudian semakin bertahap hingga setengah hari. Apabila anak anda sudah mampu berpuasa hingga setengah hari, anda bisa menambahkan jam puasanya sampai anak mau berpuasa hingga sehari penuh.
Mengenalkan puasa pada anak sebaiknya dilakukan dengan bertahap dan jangan paksakan anak untuk puasa sehari penuh.
Supaya anak semangat ikut berpuasa, saat sahur anda bisa menyajikan menu makanan yang anak sukai. Namun, pastikan menu yang anda sediakan mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak. Selain itu, anda juga bisa menciptakan suasana sahur yang menyenangkan supaya anak lebih bersemangat menjalankan puasa.
Page: 1 2