Daftar Isi
Harusnya masyarakat bekerja sama dengan dokter hewan mengevaluasi risiko hewan peliharaan terkena virus kontak dekat atau terpapar darah atau cairan tubuh dari pasien Ebola. Berdasarkan evaluasi ini, dapat menentukan bagaimana hewan peliharaan harus ditangani. Sedangkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan peliharaan semisal anjing atau kucing dari infeksi Ebola apabila tidak ada paparan dari seseorang terinfeksi Ebola, tidak diperlukan. Apalagi bila hewan peliharaan tidak melakukan interaksi dengan penderita atau virus ebola.
Ya,salah satunya adalah monyet yang beresiko menginfeksi Ebola. Gejala infeksi Ebola pada monyet termasuk demam, nafsu makan menurun, dan kematian mendadak. Monyet seharusnya tidak diperbolehkan untuk memiliki kontak dengan siapapun yang dapat menyebarkan Ebola. Meskipun demikian sampai saat ini artikel ini ditulis di beberapa kebun binatang di Indonesia ataupun peliharaan khusus tidak ditemukan monyet yang terinfeksi ebola.
Kelelawar buah di Afrika dianggap reservoir alami yang dapat menyebarkan Ebola.Meskipun demikian anda tetap waspada dengan kelelawar yang dikenal untuk membawa rabies dan penyakit lainnya. Untuk mengurangi risiko penularan penyakit, tidak pernah mencoba untuk menyentuh langsung baik kelelawar hidup atau mati.
Saat ini belum ada bukti bahwa virus Ebola dapat menginfeksi non-mamalia seperti hewan peliharaan termasuk burung, reptil, amfibi, atau ikan. Tidak ada virus Ebola yang terdeteksi pada spesies non-mamalia dikumpulkan dalam wabah Ebola di Afrika.
Risiko penularan pada hewan yang rendah dalam ebola, potensi penularan pada hewan tidak dapat sepenuhnya disalahkan. Meskipun demikian orang yang sedang berada di dalam pengawasan aktif (diduga terserang )ebola langsung harus menghindari kontak dengan anjing, kucing, hewan ternak (misalnya babi, sapi, domba, dan kambing), dan mamalia lainnya, untuk mencegah kemungkinan penularan Ebola ke hewan.
Jika Anda menjadi sakit demam atau gejala termasuk sakit kepala parah, kelelahan, nyeri otot, muntah, diare, sakit perut, atau memar bahkan pendarahan tidak diketahui terkait dengan diagnosis medis yang ada, mengambil tindakan sebagai berikut :
Sedangkan apabila ditemukan bahwa hewan peliharaan telah terkena virus Ebola dan perlu ditempatkan di dalam sebuah tempat, hewan peliharaan akan dikeluarkan dari rumah dan dirawat di fasilitas karantina khusus selama minimal 21 hari. Tergantung pada situasi, pengujian untuk virus Ebola dapat dilakukan. Setelah dokter hewan menentukan bahwa hewan peliharaan tidak berisiko terinfeksi Ebola, hewan peliharaan akan dibebaskan dari karantina khusus dan kembali ke pemiliknya. Asalkan setelah hewan peliharaan dilepaskan dari karantina, hewan peliharaan tidak menimbulkan risiko bagi orang atau hewan lain. Bahkan tidak ada pembatasan yang diperlukan pada kegiatan hewan peliharaan setelah dilepaskan dari karantina apabila dinyatakan tidak terinfeksi ebola.
Page: 1 2