Beberapa media sosial dan milis seringkali memperkenalkan donor ASI. Donor ASI adalah salag satu cara untuk membantu bayi yang kesulitan mendapatkan ASI. Penyebabnya dapat dikarenakan ibu meninggal, bayi masuk NICU, ibu sedang sakit, sedang di dalam inkubator, ASI yang sulit keluar, persedian ASI perah yang habis hingga bayi yang terlantar.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah donor ASI aman dan bagaimana sebaiknya ketika akan mendonorkan ASI atau menerima donor ASI? Artikel kali ini akan membahas donor ASI dari segi kesehatan, pengaruh untuk kesehatan ibu dan bayi baik pendonor atau juga bayi penerima donor ASI.
Daftar Isi
Donor ASI diberikan dari ibu yang menyusui mengalami kelebihan persedian ASI kepada bayi yang memerlukan ASI. Pemberian Donor ASI harus melalui beberapa prosedur mengingat akan meningkatkan penyebaran penyakit. Dengan demikian sistem donor ASI harus melalui informasi, keterampilan dan konseling untuk memberikan bantuan praktis.
Pendonor ASI adalah ibu yang sedang menyusui dan memiliki ASI berlebih sehingga dapat diberikan sebagai bantuan pada bayi yang membutuhkan ASI. Adapun tahap penapisan bagi ibu yang akan menjadi pendonor ASI adalah sebagai berikut :
Seperti yang dikutip dari situs AIMI-ASI.org bahwa penerima ASI adalah bayi yang mengalami kondisi seperti di bawah ini :
Adapun alasan bayi yang diberikan donor ASI dikarenakan ada gangguan kesehatan yang dialami oleh ibu ketika menyusui. Beberapa kondisi seperti ibu dengan HIV positif sehingga tidak dapat memberikan ASI kepada bayi. Kemudian Ibu mengalami sakit berat sehingga terjadi gangguan psikologis dan juga adanya infeksi virus herpes, infeksi varicella zoster sebelum dan sesudah melahirkan.
Kondisi kesehatan seperti ibu yang mendapat sitostatika, ibu sedang mengkonsumsi jenis obat antitirois selain daro propylthiouracil. Selain itu pula ibu yang mengalami kelainan pada jaringan payudara sehingga tidak berkembang dan mengalami kelainan pada payudara. Dengan demikian pemberian ASI menjadi terhambat dan membuat bayi membutuhkan donasi ASI.
Mutu dan keamanan ASI donor sangat dibutuhkan. ASI harus meliputi kebersihan dari cara penyimpanan, pemberian hingga memerah ASI. Calon pendonor harusnya mendapatkan pelatihan untuk cara memerah, menyimpan dan kebersihan sehingga ASI tetap terjaga kualitasnya.
Selain itu sebelum memerah ASI, pendonor harus tetap menjaga keamanan dimulai dari cuci tangan dengan menggunakan sabun selanjutnya ASI diperah di tempat yang bersih. Apabila ibu menggunakan pompa maka sebaiknya dibersihkan agar tidak terkontaminasi dengan bakteri.
Page: 1 2