Advertisement
Kategori: Puasa dan Anak

Agar Si Kecil Semangat Bangun Sahur


Sahur Untuk Anak-Anak

Ya, anak-anak yang baru saja mengikuti puasa di tahun pertamanya tentu tidak mudah mengubah jam biologisnya. Jika pukul 3 sampai dengan 4 subuh adalah waktu untuk mereka saat tengah nyenyak-nyenyaknya si kecil tidur, tentu di jam-jam tersebut si kecil tidak akan mudah terbangun meskipun anda sudah berusaha untuk membangunkannya karena makan sahur sudah siap.

Advertisement

Selain itu, sikap malas-malasan  ketika bangun sahur kerapkali membuat si kecil menjadi rewel atau uring-uringan ketikan duduk di kursi makan. Jangankan untuk bisa menyantap habis makanannya, membuka matanya saja rasanya sulit sekali untuknya.

Pada saat ibu meminta mereka segera menyentuh dan menyelesaikan makanan yang sudah tersaji dipiring, si kecil malah akan semakin rewel dan tidak karuan. Ada saja alasan yang membuat mereka ingin mengurungkan makan sahurnya. Mulai dari merengek masih ngantuk, makanan yang tidak enak sampai dengan mengancam untuk tidak mengikuti puasa hanya karena tidak rela jam tidurnya diganggu begitu saja.

Nah, bila sudah begini maka orangtua akan cukup bingung bagaimana menghadapi perlakuan si kecil yang seperti demikian. Akan tetapi, memang disinilah tantangan untuk anda sebagai orangtua. Diperlukan segala cara untuk bisa membangunkan si kecil pada saat waktu sahur tiba. Sebab santapan sahur ini adalah jadwal makan yang paling penting untuk menunjang energi yang dimilikinya guna menghadapi puasa selama hampir 14 jam lamanya.

Sebaliknya, kondisi tidak menyantap makan sahur pada anak-anak tentu akan berpengaruh besar. Selain membuat mereka tidak mendapatkan energi, hal ini pun akan membuat mereka lemas dan tidak berdaya. Selain itu, bahkan bila si kecil mampu menjalankan puasanya sampai full ancaman penyakit akan mungkin dialami oleh si kecil.

Untuk itulah, penting sekali mengupayakan segala hal agar si kecil mau menyantap makan sahurnya dan tidak rewel saat dibangunkan dini hari.

Nah, untuk membantu anda menyelesaikan masalah ini dan mencari solusi agar si buah hati lebih bersemangat sewaktu dibangunkan untuk makan sahur, maka kita simak beberapa hal dibawah ini. Kemudian untuk hari selanjutnya, bunda bisa menambah porsi atau durasi waktu puasa si kecil menjadi lebih lama dan begitu seterusnya sampai si kecil bisa menjalankan ibadah ini sampai full.

Ketekunan dan kesabaran bunda dalam membimbing dan mengajarkan si kecil lah yang akan membawa bunda pada keberhasilan mengajarkan ibadah puasa pada si kecil sejak mereka berusia dini. Yang mana tentunya hal ini tidak dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Tantangannya pun mungkin bukan hanya 1 atau 2 kali, bisa mungkin berkali-kali. Akan tetapi sebagai orangtua perilaku bijak anda dalam menyikapi hal ini akan sangat dibutuhkan agar si kecil bisa memaknai apa itu puasa dan termotivasi untuk melakukannya dengan lebih baik.

Page: 1 2 3 4 5 6

Advertisement
Bella Julianti

Hobi membaca dan seringkali mendapatkan banyak inspirasi dari bacaannya. Menjadi penulis sejak 5 tahun yang lalu dan senang dengan segala macam topic kesehatan, kecantikan dan kuliner.