Advertisement
Kategori: Keluhan Kehamilan

Waspadai Penyebab Sindrom HELLP Pada Ibu Hamil

Waspadai Penyebab Sindrom HELLP Pada Ibu Hamil – Keluhan selama kehamilan memang sangat bervariatif. Hal ini tentunya dikarenakan beberapa faktor dan juga tergantung dari kondisi tubuh ibu hamil. Beberapa gangguan kehamilan tentunya sangat berpengaruh pada kesehatan ibu hamil dan juga janin. Seperti sindrom HELLP yang tidak banyak orang yang tahu mengenai gangguan kehamilan ini. Lantas, seperti apa bahaya dan juga efek yang ditimbulkan dari Sindrom HELLP tersebut. Yuk kita simak saja berikut ini!

Advertisement

Berbicara mengenai sondrom HELLP tentunya tidak semua orang mengetahui akan salah satu gangguan kehamilan ini. Pasalnya, gangguan kehamilan ini merupakan salah satu gangguan yang terbilang sangat jarang terjadi pada ibu hamil. Akan tetapi, dapat terjadi pada siapa saja yang tentunya harus kita waspadai. Bagaimanapun juga, sindrom HELLP dapat mengancam jiwa baik ibu terutama janin.

Jika seorang ibu hamil terkena sindrom HELLP tentunya ini menjadi sebuah risiko yang tidak dapat dikatakan lagi akan bahayanya. Hal ini dikarenakan orang hamil yang terkena sindrom HELLP harus menjalani perawatan. Tentunya, ini menjadi sebuah risiko yang sangat sulit untuk diatasi. Pastinya, tidak semua orang mengetahui apa itu sindrom HELLP, apa dampaknya serta bagaimana bisa terjadi pada ibu hamil. Untuk itu, kami sajikan beberapa penjelasan mengenai sindrom HELLP tersebut berikut ini!

Apa Itu Sindrom HELLP

Dikarenakan sangat jarang terjadi dan langka terjadi pada ibu hamil. Tentunya, ini menjadi sebuah kondisi dimana Anda sebagai ibu hamil harus benar-benar waspada akan terjangkitnya sindrom ini. Meskipun terbilang jarang dan juga langka, namun dari sindrom HELLP ini dapat menyerang siapa saja. Untuk itu, Anda harus benar-benar waspada mengenai sindrom ini.

Sindrom HELLP merupakan singkatan dari Hemolisis, Elevated Liver enzyms dan Low Platelet. Jika diuraikan lebih rinci lagi Hemolisis merupakan suatu kerusakan sel darah merah, Elevated Liver enzyms adalah suatu peningkatan produksi enzim hati akibat gangguan pada sel hati sedangkan Low Platelet ialah jumlah platelet atau trombosit dengan kadar yang terlalu rendah sehingga akan mengganggu proses pembekuan darah.

Jika disimpulkan sindrom HELLP ialah suatu keadaan dimana preeklampsia memburuk dimana dapat didiagnosis dengan menggunakan parameter laboratorium. Sementara itu, proses kerusakan endotel yang terjadi di seluruh sistem tubuh. Sindrom HELLP ialah salah satu gangguan organ hati dan juga darah yang dapat terjadi selama kehamilan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sindrom ini dapat dikaitkan dengan preeklampsia. Pada umumnya, sindrom ini menyerang dan juga mengancam nyawa ibu hamil dan juga janin ketika kehamilan memasuki usia 20 minggu.

Sindrom ini juga dapat dikatakan sebagai sebuah sindrom yang terdiri dari beberapa indikasi seperti penghancuran sel darah merah, kerusakan hati, adanya pembekuan darah, serta ditandai dengan mual muntah yang hebat, sakit kepala, rasa lemah dan juga sakit perut yang disertai dengan pembengkakan pada kaki. Sindrom ini juga menjadi salah satu sindrom yang memang sangat ditakuti oleh ibu hamil. Dalam penanganan sindrom ini tentunya harus dilakukan pemeriksaan lebih dini agar dapat mencegah terjadinya kondisi yang lebih buruk lagi.

Penyebab Terjadinya Sindrom HELLP

Sampai saat ini, penyebab sindrom HELLP pada ibu hamil belum diketahui dengan pasti. Namun, dapat dipastikan bahwa ibu hamil yang terkena sindrom HELLP berasal dari wanita yang terkena preeklampsia. Meskipun memang secara jelas, penyebab dari sindrom ini belum diketahui dengan pasti.

Ibu hamil yang terkena preeklampsia dapat disebabkan oleh adanya gangguan pertumbuhan dan juga perkembangan plasenta. Hal ini tentunya dapat menyebabkan adanya gangguan aliran darah dari ibu kepada janin. Bagaimanapun juga, jika plasenta mengalami gangguan, maka akan mengurangi pasokan darah, oksigen dan juga intisari makanan dari ibu hamil. Seperti yang kita tahu bahwa plasenta merupakan salah satu organ khusus yang berkembang ketika seorang wanita mengalami kehamilan. Organ ini tentunya dibentuk saat terjadinya kehamilan.

Advertisement

Ketika plasenta sudah mulai terbentuk, maka ia berperan dalam menyuplai gizi dan juga nutrisi lainnya yang ada di dalam makanan dan juga minuman. Selain itu, plasenta juga mengalirkan oksigen dan juga darah dari ibu kepada bayinya. Untuk itu, jika ibu hamil mengalami gangguan preeklampsia, maka dapat membuat pasokan aliran darah pada janin menjadi sangat berkurang dan juga janin mengalami pertumbuhan yang sangat lambat. Hal ini tentunya dikarenakan adanya plasenta yang tidak dapat bekerja dengan baik yang seharusnya mendukung perkembangan dan juga pertumbuhan janin di dalam rahim.

Tentunya, ada beberapa alasan mengapa plasenta tidak bekerja dengan baik. Kondisi ini lebih tepatnya disebabkan oleh adanya gangguan ketika sel telur dibuahi oleh sperma. Pada kondisi normal, embrio atau calon janin akan langsung menempel pada rahim sebagai suatu tempat dampai menunggu proses kelahirannya nanti. Pada proses ini, calon janin akan mulai membentuk akar yang berasal dari pembuluh darah seorang ibu, lalu berkembang menjadi plasenta. Dalam pembuatan plasenta ini tentunya membutuhkan gizi dan juga nutrisi yang memang dibutuhkan ketika terjadi perkembangan janin tersebut. Jika tidak ada sama sekali atau sedikit gizi dan juga nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, maka tentunya plasenta juga akan mengalami gangguan sehingga menyebabkan preeklampsia terjadi.

Selain itu, tekanan darah pada ibu hamil yang meningkat dapat menyebabkan adanya gangguan pada ginjal ibu hamil. Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami preeklampsia juga dapat mengalami proteinuria yakni kondisi dimana ginjal tidak dapat menyaring protein dengan sangat baik sehingga dapat menyebabkan protein ada didalam urin. Hal ini tentunya membuat protein terbuang dengan sangat sia-sia. Penyebab sindrom HELLP memang belum diketahui dengan jelas, namun menjaga asupan gizi dan juga nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh menjadi salah satu hal yang perlu Anda lakukan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terkena preeklampsia yang nantinya memicu sindrom HELLP terjadi pada ibu hamil.

Gejala-Gejala Sindrom HELLP Pada Ibu Hamil

Setelah kita mengetahui penyebab terjadinya sindrom HELLP pada ibu hamil serta kaitannya dengan preeklampsia. Kali ini kita akan beranjak pada gejala-gejala sindrom HELLP yang tentunya dapat diketahui lebih dini. Dihubungkan dengan preeklampsia, secara umum gejala yang ditimbulkan pada ibu hamil yang terkena sindrom HELLP ialah mengalami tekanan darah yang cukup tinggi ketika sedang dalam masa kehamilan.

Pada ummunya, ibu hamil yang sangat berisiko mengalami sindrom HELLP ialah wanita hamil yang sudah memasuki usia 34 tahun, hamil bayi kembar, atau riwayat keluarga yang memang memiliki sindrom HELLP. Terutama ibu hamil yang menderita penyakit medis tertentu seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, diabetes, pengentalan darah dan juga obesitas. Selain itu, ibu hamil yang mengalami preeklampsia dapat memiliki kemungkinan terkena sindrom HELLP.

Tentunya, gejala yang ditimbulkan dari seorang wanita yang menderita sindrom HELLP memang sangat beragam pada setiap individu. Hal ini membuat sebuah pemeriksaan memang sangat sulit untuk didiagnosa. Beberapa gejala yang timbul jika seorang wanita mengalami sindrom HELLP, tentunya dapat diuraikan sebagai berikut:

– Mual dan juga muntah yang sangat hebat

– Sering mengalami rasa lelah yang berlebih

– Selalu merasa sakit perut terutama pada bagian perut atas

– Rasa nyeri pada ulu hati

– Terjadi peningkatan berat badan tidak wajar dalam waktu 1-2 hari

– Sakit kepala yang sangat parah

– Mengalami tekanan darah tinggi

– Penurunan frekuensi urin dan juga jumlah urin

– Penglihatan yang tiba-tiba kabur

– Tiba-tiba terjadi pembengkakan pada area kaki, mata, tangan dan juga muka

– Sering merasa kesemutan baik tangan dan juga kaki meskipun tidak ada penyebabnya sama sekali

– Jumlah trombosit yang menurun

– Sesak dada dan nyeri pada bagian dada dalam

– Rasa sakit perut setelah makan

– Kejang-kejang

– Mata berkunang-kunang

– Mengalami pendarahan yang spontan

Page: 1 2

Advertisement
Nina Astuti

Penulis merupakan seorang lulusan dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing dengan Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris. Kecintaan dan ketertarikannya pada bidang writing, membuatnya kini menggeluti bidang tulis menulis. Penulis yang juga bersertifikat Hypno-Parenting ini hasil karyanya telah dimuat di beberapa website. Saat ini, penulis juga bekerja di Klinik Revina Baby Spa & Maternity Care Sumedang sebagai Asisten Terapis.