Emboli air ketuban dapat terjadi ketika cairan lendir atau sel gepeng masuk ke dalam tubuh ibu setelah melahirkan. Reaksi emboli dapat terjadi paling lama 48 jam setelah persalinan dan paling singkat kurang lebih 30 menit usai kelahiran pada dasarnya reaksi tersebut timbul berdasarkan inflamasi atau luka yang ditimbulkan diakibatkan hambatan sirkulasi, ketika inflamasi semakin besar maka reaksi semakin cepat. Resiko kematian pada ibu yang mengalami emboli air ketuban hampir 80% diakibatkan dampak fatal yang disebabkan oleh benda asing yang masuk dan mengganggu sistem sirkulasi darah di dalam paru paru dan juga jantung. Emboli air ketuban belum bisa ditangani dengan baik dikarenakan tidak adanya penatalaksanaan spesifik.
Emboli pada dasarnya tidak dapat diprediksi kapan munculnya meskipun dalam keadaan normal sekalipun resikonya tetap mungkin terjadi akan tetapi ternyata emboli dapat dicegah dengan mendiagnosis penyakit yang dapat memicu emboli. Meskipun jenis emboli memiliki perbedaan sesuai dengan area yang mungkin terjadinya hambatan akan tetapi dapat dilakukan pencegahan untuk memperkecil resiko. Misalnya pada emboli air ketuban yang dapat terjadi di negara maju sekalipun,pemeriksaan antenatal (terjadwal, terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik) pada ibu hamil merupakan salah satu cara untuk mengetahui kemungkinan terjadinya resiko emboli cairan ketuban.
Page: 1 2