Mendengar kata “ISPA” anda mungkin langsung teringat dengan sebuah penyakit bagian saluran pernapasan yang saat ini tengah banyak dirasakan saudara-saudara kita di Riau yang tengah melawan kepulan kabut asap.
Memang benar, penyakit ISPA mungkin sudah bukan lagi sebuah penyakit langka yang asing ditelinga masyarakat Indonesia. Apalagi saat ini, musibah kepulan asap di Riau seringkali dikaitkan dengan penyakit ini.
Ya, penyakit ISPA atau yang merupakan kepanjangan dari Infeksi Saliran Pernapasan Akut adalah kondisi penyakit yang menyerang bagian saluran pernafasan yang diakibatkan karena infeksi yang terjadi dibagian tenggorokan, sinus, saluran udaran maupun paru-paru yang umumnya penyakit ini akan berlangsung selama kurang lebih 14 hari atau dua minggu lamanya.
Penyakit ISPA ini umumnya terjadi pada pergantian musim atau musim pancaroba yang mengakibatkan terjadinya peningkatan sirkulasi virus yang menyebar diudara. Sehingga udara yang dihirup bisa terkontaminasi dengan bakteri dan virus. Jika virus ini masuk kedalam tubuh melalui saluran pernapasan, maka yang terjadi adalah gangguan pernapasan atau dalam kondisi akut ya ISPA inilah.
Sama halnya dengan penyakit lainnya, penyakit ISPA tidak memilih korban dan penderitanya. Bukan hanya menyerang orang dewasa, penyakit saluran pernapasan ini bisa jadi menjangkiti anak-anak dan bahkan orang dewasa. Jika terjadi pada perubahan musim dari musim panas ke musim dingin, biasanya anak-anak akan mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga kondisi kesehatan tubuh mereka akan sangat rentan terhadap penyakit ini.
Sama halnya dengan penyakit lainnya, sebelum penyakit ini timbul akan ada tanda-tanda atau gejala yang menandai timbulnya penyakit ISPA. Nah, agar anda lebih waspada terhadap penyakit pernapasan ini, maka kita simak dibawah ini beberapa gejala yang mengarah pada timbulnya penyakit ISPA didalam tubuh.
Setelah terpapar patogen microbal maka gejala-gejala tersebut akan nampak setelah 1 sampai 3 hari. Selain itu, penyakit ISPA berlangsung selama kurang lebih 7-10 hari dan diikuti dengan rasa nyeri dibagian leher, sakit menelan, demam tanpa hidung beringus atau batuk serta suara berubah. Untuk itulah, mereka yang sudah didagnosa atau dinyatakan menderita penyakit ISPA tidak disarankan mengkonsumsi makanan yang akan merangsang rasa sakit pada tenggorokan yakni seperti makanan berpewarna, terlalu manis atau bahkan mengandung pengawet dan juga minuman yang terlalu dingin.
Akan tetapi, selain beberapa gejala diatas, beirkut ini ada gejala lain yang mungkin dirasakan penderita jika penyakit ISPA yang dideritanya sudah terlanjur parah:
Adapun penyakit ISPA itu sendiri diantara lainnya adalah:
Adapun penyabab penyakit ISPA terjadi karena serangan mikroorganisme virus, bakteri dan juga jamur. Yang mana penularannya bisa lewat udara. Udara yang terkontaminasi dengan mikroorganisme penyebab ISPA dan terhirup hingga ke tubuh akan menyebabkan ISPA timbul dengan mudah. Nah, dari beberapa penyabab tersebut, salah satu pemicu terbesar yang menyumbang timbulnya ISPA adalah virus. Berikut ini ada beberap mikroorganisme yang seringkali menimbulkan ISPA:
Page: 1 2