Advertisement
Kategori: Darah Tinggi

Pengaruh Preeklampsia Pada Ibu dan Janin

Pengaruh Preeklampsia Pada Ibu

Wanita yang memiliki tekanan darah tinggi selama masa kehamilan akan dapat beresiko lebih tinggi mengalami komplikasi kehamilan, kelahiran dan bahkan pada saat masa nifas. Peningkatan resiko tersebut berlaku untuk si janin dan ibu hamil.

Advertisement

Wanita hamil yang menderita tekanan darah tinggi dapat dibagi kedalam dua kelompok yakni, wanita normotensif yang mengalami sindrom preeklampsia. Pada ibu hamil yang menderita kondisi ini mereka akan mengalami gejala atau tanda seperti adanya hipertensi, proteinuria dan juga endema. Sementara itu yang kedua adalah wanita hamil dengan hipertensi kronik atau hipertensi pada tahapan yang sudah lebih parah dmana mereka beresiko lebih tinggi untuk terkena dengan preeklampsia.

Perlu diketahui bahwa preeklampsia menjadi kondisi komplikasi yang cukup serius dari tekanan darah tinggi yang terjadi selama kehamilan. Akan tetapi, bukan berarti penyebab dari kondisi ini adalah hipertensi. Melainkan kondisi ini dapat terjadi sebagai bagian dari adanya gangguan yang disebabkan oleh kehadiran plasenta pada rahim ibu hamil. Kondisi preeklampsia dapat muncul dengan diawali oleh plasenta abnormal dan karena itulah kondisi ini akan dapat menyebabkan berbagai masalah lainnya yang berhubungan dengan sistem vaskular.

Preeklampsia memiliki dampak terhadap kesehatan dan fungsi ginjal pada ibu hamil. Kondisi ini pun dapat mungkin dibuat lebih rumit dengan munculnya kejang-kejang sebagai kondisi lanjutan dari preeklampsia yakni eklampsia. Bahaya terbesar dari kondisi ini adalah jika muncul sindrom HELP (Hemolysis, Elevated Liver Enzimes and Low Platelet Count) atau hemolisis, kondisi turunnya trombosit darah, peningkatan enzim hati dan masih banyak lagi.

Perlu diketahui adanya sindorm HELP yang menyertai preeklampsia yang dialami akan dapat mengakibatkan kematian pada ibu hamil yang terkait dengan naiknya tekanan darah. Kondisi ini pun akan dapat membuat janin terhambat terutama pada saat dilahirkan ke dunia. Kelahiran prematur pun menjadi dampak yang cukup mengkhawatirkan.

Advertisement

Pengaruh Preeklampsia Pada Janin

Dampak preeklampsia yang tidak segera ditangani dapat membuat janin kekurangan gizi akibat kekurangan vaskular uteroplasenta yang mana perlahan bila kondisi ini terus-terusan terjadi maka akan dapat mengarah pada gangguan pertumbuhan si janin.

Adanya efek jangka panjang dan pendek dari kondisi ini pun akan dapat memberikan masalah kecacatan pada janin. Kesehatan janin serta berat badannya pun akan sangat terganggu dimana kondisi ini akan dapat mengarah pada berbagai tingkatan kondisi kesehatan seperti mordibitas janin dan bahkan pada kondisi tertentu hal ini akan dapat menyebabkan kematian pada janin sebelum dilahirkan.

Hal seperti ini tentu saja akan sangat menyeramkan, terlebih lagi jika ibu tengah begitu menanti kehadiran si kecil sejak lama. Untuk itu, segera atasi kondisi preeklampsia yang menyerang dengan selalu mengkonsultasikan kondisi kesehatan ibu ke dokter atau bidan terdekat.

Selain itu, naiknya tekanan darah didalam tubuh pada umumnya sulit untuk diketahui. Hal ini dikarenakan tidak ada tanda atau gejala yang spesifik yang dapat terjadi dari kondisi ini. Untuk itulah, satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi ini adalah dengan rutin melakukan tes pengukuran tekanan darah dalam tubuh.

Oleh karenanya, penting sekali rutin berkonsultasi dengan tim medis akan kesehatan ibu hamil. Hal ini semata-mata dilakukan demi mencegah dan mendeteksi lebih dini kondisi kesehatan ibu hamil dengan lebih baik. Demikianlah semoga pembahasan kali ini bermanfaat dan memberikan informasi yang cukup yang anda butuhkan.

Page: 1 2

Advertisement
Bella Julianti

Hobi membaca dan seringkali mendapatkan banyak inspirasi dari bacaannya. Menjadi penulis sejak 5 tahun yang lalu dan senang dengan segala macam topic kesehatan, kecantikan dan kuliner.

Share