Jika anda punya pasangan, cara anda bergaul dengannya akan memberi pengaruh yang dalam pada anak-anak anda. Jika anda dan pasangan anda terus bertengkar misalnya, hampir pasti itu memberi pengaruh pada prestasi anak laki-laki atau perempuan anda disekolah. Jelas mustahil bagi mereka untuk berkonsentrasi pada pelajaran atau pekerjaan rumah jika mereka mencemaskan barang-barang yang pecah berantakan dirumah. Terlebih lagi kemungkinan besar mereka merasa harus dipersalahkan atas segalanya. Kecemasan serta rasa bersalah tidak memotivasi anak-anak untuk berprestasi baik disekolah. Namun yang perlu mereka tahu adalah sesulit apapun dunia, rumah mereka menyenangkan dan kokoh.
Ketika anak-anak melihat orangtua mereka bertengkar, hal yang alamiah bagi mereka bila mulai bertanya-tanya apakah orang tua mereka masih tetap mencintai mereka. Bagaimanapun juga, jika anda tidak lagi saling mencintai, mengapa anda harus berhenti mencintai anak? Tentu saja sebagian besar orang tua yang bercerai atau berpisah tidak boleh berhenti mencintai anak-anak mereka. Namun ini tidak benar-benar jelas bagi anak-anak yang terlibat.
Jadi sangat penting, diantara kegiatan membersihkan toilet, mengantar anak, mencuci baju, memasak membersihkan bak cuci piring yang tersumbat, belanja ke swalayan, memberi makan kucing, membayar tagihan, membersihkan muntah dan tugas-tugas biasa dari kehidupan sehari-hari, anda juga harus berusaha keras untuk tetap menghidupkan asmara. Ketika asmara tidak ada, anda terus berusaha keras untuk saling mencintai satu dengan yang lain terlepas dari semua perdebatan dan masa-masa sulit. Jangan takut untuk mencium atau saling merangkul di depan anak. Mengetajui bahwa anda saling mencintai membantu meyakinkan mereka anda juga mencintai mereka.