Advertisement
Kategori: Difteri

Ketahui Apa Itu Difteri, Penyebab & Gejala Yang Mungkin Terjadi Pada Anda

Mungkin sebagian besar belum mengenal akan penyakit yang satu ini. Istilah ini memang terbilang jarang diketahui oleh banyak orang. Namun, jika dijelaskan akan penyakit tenggorokan, pastinya semua orang sudah tahu akan hal itu. Begitupula dengan penyakit yang satu ini yakni istilah ini merujuk pada penyakit yang menggambarkan akan suatu kondisi dimana adanya ganggguan pada seputar hidung, tenggorokan dan juga leher. Tidak heran jika banyak orang yang menamai gangguan kesehatan ini dengan nama penyakit tenggorokan.

Advertisement

Meskipun memang terbilang banyak terjadi pada kasus seseorang yang memiliki penyakit tenggorokan, namun difteri tentunya berbeda dengan penyakit tenggorokan biasa. Hal ini tentunya difteri menjadi satu penyakit yang terbilang cukup serius dan juga harus segera diatasi karena bisa menyebabkan timbulnya akan komplikasi yang lebih parah lagi. Tentunya, masih banyak juga orang yang bingung akan istilah penyakit yang satu ini. Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak saja pemaparan kami berikut ini seputar penyakit difteri yang saat ini tengah di waspadai.

Apa Itu Difteri

Seperti yang kita tahu bahwa belakangan ini masyarakat Indonesia tengah dicemaskan oleh bahayanya penyakit difteri. Bahkan menurut data dari Kementerian Kesehatan hingga bulan November 2017 tercacat sebanyak 11 Provinsi telah melaporkan adanya  kejadian yang luar biasa mengenai maraknya wabah penyakit difteri. Setidaknya tercacat hingga 32 kasus yang meninggal akibat terserang penyakit difteri ini. Daftar dari kasus difteri ini terus bertambah hingga ratusan kasus di berbagai daerah dalam tingkat keparahan yang rendah, sedang dan juga tinggi.

Perlu kita tahu bahwa sebenarnya wabah difteri ini telah terjadi pada taun 2009 dimana diakibatkan oleh kurangnya kepedulian orang tua terhadap anak akan imunisasi yang memnag seharusnya diberikan kepada anak seiring dengan usianya. Namun, masih ada saja orang tua yang bahkan mengindahkan akan pentingnya imuisasi ini. Lantas, apa yang disebut dengan penyakit difteri serta mengapa difteri disebut sebagai penyakit yang sangat berbahaya pada manusia?

Untuk lebih jelasnya difteri merupakan salah satu jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Umumnya, infeksi bakteri ini menyerang selaput lendir pada hidung dan juga tenggorokan, terkadang juga menimbulkan gejala serius pada kulit. Penyakit ini memang disebut sebagai salah satu penyakit yang serius karena bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian. Dalam kasus yang cukup parah, difteri tentunya bisa langsung menyebar ke seluruh bagian tubuh penting lainnya seperti jantung, paru-paru dan juga sistem saraf. Bakteri ini memang sebagai penghasil racun yang sangat berbahaya jika tersebar ke seluruh bagian tubuh.

Disebut sebagai salah satu penyakit yang serius karena penyakit ini bisa menular dan termasuk ke dalam infeksi penyakit yang bisa mengancam jiwa penderitanya. Difteri ini tentunya bisa dicegah dengan melakukan imunisasi difteri yang termasuk ke dalam salah satu program imunisasi yang diwajibkan oleh Pemerintah Indonesi. Namun, masih saja banyak para orang tua yang bahkan tidak melakukannya sama sekali dan dianggap sesuatu yang tidak terlalu penting bagi pertumbuhan anaknya. Hal ini tersebut memang salah besar dimana seharusnya balita mendapatkan imunisasi, namun karena lalainya orang tua, maka sedikitnya bisa berpeluang anak-anak terserang penyakit difteri ini.

Berdasarkan World Health Organization (WHO) telah tercacat sebanyak 7.097 kasus difteri yang dilaporkan terjadi di seluruh dunia pada tahun 2016. Diantara jumlah tersebut tentunya tercacat sekitar 342 kasus yang terjadi di Indonesia. Kasus ini terjadi sejak tahun 2011 dimana kejadian luar biasa (KLB) untuk kasus difteri ini masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. Sedangkan tercacat sekitar 3.353 kasus difteri terjadi di Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2016 silam. Angka ini cukup fantastis memang karena Indonesia menempati angka ke-2 setelah India sebagai jumlah kasus difteri terbanyak di dunia. Dari jumlah 3.353 ini dilaporkan bahwa 110 diantaranya meninggal dunia karena penyakit ini. Sedangkan 90% dari orang terinfeksi tentunya tidak memiliki riwayat imunisasi difteri yang cukup lengkap.

Advertisement

Penyakit difteri memang sedikitnya bisa dicegah dengan imunisasi yang dilakukan pada anak usia 1 tahun dan wajib mendapatkan imunisasi DFT sebanyak tiga kali. Penyakit difteri ini memang banyak ditemui ini beberapa negara berkembang seperti Indonesia dikarenakan angka vaksinasi masih sangat rendah serta kesadaran orang tua akan pentingnya imunisasi ini. Penyakit difteri tentunya tidak hanya menyerang anak-anak saja, namun juga orang dewasa. Tentunya, difteri juga bisa dicegahd engan mengurangi faktor-faktor risiko akan timbulnya penyakit difteri ini.

Faktor Pemicu Terkena Penyakit Difteri

Beberapa penyakit tentunya bisa disebabkan oelh adanya beberapa faktor ataupun risiko akan terkenanya penyakit yang satu ini. Faktor-faktor berikut ini tentunya menyebabkan seseorang terkena difteri, diantaranya:

– Tinggal di kondisi dengan cukup padat penduduk ataupun lingkungan yang tidak higienis

– Lokasi dimana tempat Anda tinggal

– Memiliki gangguan sistem imun seperti AIDS

– Memiliki sistem imun yang lemah misalnya pada anak-anak dan juga orang tua.

– Tidak mendapatkan vaksinasi difteri terbaru

Beberapa faktor risiko tersebut memang kerap ada dan juga terjadi di sebagian tempat. Untuk itu, memang sangat penting untuk mengenali lingkungan dimana kita tinggal.

Penyebab Penyakit Difteri

Seperti yang sudah kami jelaskan di atas bahwa penyakit difteri ini bisa disebabkan oleh bakteri Corynebacterium dimana bakteri ini bisa menyebarkan berbagai penyakit melalui pertikel-pertikel di udara dan juga benda pribadi serta peralatan rumah tangga yang sudah terkontaminasi. Ilustrasinya cukup mudah jika Anda menghirup partikel udara dari seseorang yang terinfeksi penyakit difteri ini. Tentunya, kondisi ini berpeluang besar bagi Anda untuk terkena penyakit difteri juga. Tempat yang ramai tentunya bisa menjadi salah satu lingkungan dimana penyakit difteri ini bisa menyebar dengan sangat mudah. Selain bakteri Corynebacterium, tentunya ada beberapa penyebab lain dimana penyakit difteri ini bisa menjangkit tubuh manusia, diantaranya:

– Terhirup percikan ludah dari penderita di udara ketika si penderita bersin ataupun batuk. Hal ini tentunya menjadi cara yang terbilang paling efektif untuk penularan.

– Bersentuhan langsung dengan benda-benda pada luka borok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita. Penularan jenis ini tentunya bisa terjadi pada penderita yang berada di lingkungan dengan padat penduduk dan juga kebersihan yang tidak terjaga dengan sangat baik.

– Menggunakan barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri seperti makanan, handuk, alat makan dan juga mainan.

– Memegang tisu bekas orang yang sudah terinfeksi

– Minum dari gelas yang belum di cuci dan terkontaminasi bakteri

– Bakteri juga bisa menyebar ke seluruh peralatan rumah tangga ataupun peralatan yang sering digunakan bersama

– Menyentuh luka orang yang terinfeksi sehingga seseorang tersebut bisa terinfeksi pula.

Bakteri tersebut tentunya berakibat fatal karena menghasilkan racuk yang membunuh sel-sel sehat di dalam tenggorokan sehingga akhirnya menghasilkan sel-sel yang mati. Sel-sel inilah yang membentuk membran (lapisan tipis) berwarna abu-abu pada tenggorokan. Selain itu, racun yang dihasilkan juga memiliki potensi yang cukup besar untuk tersebar di dalam aliran darah sehingga bisa merusak jantung, sistem saraf dan juga ginjal.

Penyakit difteri ini tentunya tidak akan menunjukkan gejala apapun sehinngga banyak orang yang tidak menyadari bahwa sebenarnya ia terkena penyakit difteri. Jika tidak ditangani dengan serius tentunya penyakit difteri tersebut bisa menular ke beberapa orang di sekitarnya terutama mereka yang tidak mendapatkan imunisasi.

Gejala Terkena Penyakit Difteri

Tentunya, setiap penyakit akan menimbulkan berbagai tanda dan juga gejala sehingga penderita tersebut menyadari bahwa ia memang terkena difteri. Bakteri dari penyebab difteri ini akan memiliki masa inkubasi ataupun rentang waktu ketika bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh hingga gejala-gejala tersebut muncul dari 2 hari hingga 5 hari. Namun, banyak juga penderita dari penyakit difteri ini yang bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali sehingga banyak yang tidak menyadari sampai akhirnya penyakit tersebut berkembang menjadi semakin parah.

Meskipun memang bakteri dari penyakit difteri ini bisa menyerang jaringan apa saja di dalam tubuh, namun tentunya ada beberapa gejala yang cukup menonjol dari penyakit difteri ini, diantaranya:

Page: 1 2

Advertisement
Nina Astuti

Penulis merupakan seorang lulusan dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing dengan Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris. Kecintaan dan ketertarikannya pada bidang writing, membuatnya kini menggeluti bidang tulis menulis. Penulis yang juga bersertifikat Hypno-Parenting ini hasil karyanya telah dimuat di beberapa website. Saat ini, penulis juga bekerja di Klinik Revina Baby Spa & Maternity Care Sumedang sebagai Asisten Terapis.

Share