Pernyataan yang kerap meluncur dari suami terhadap istri atau sebaliknya,”kamu sih memang tidak becus mendidik anak,”kata sang suami,kemudian sang istri tak kalah sengit menjawab “Enak saja,selama ini kamu kemana saja?” tukas sang isteri. Kemudian ditanggapi lagi oleh sang suami,”Lho itu kan tugas kamu mendidik anak, aku tugasnya mencari nafkah. Jadi kalo ada apa-apa sama anak, ya kamulah yang paling bertanggung jawab!”Begitulah pertempuran mulut tiada berujung dan tiada berakhir.
Jika cara ini yang kita pertahankan di keluarga, akankah menyelesaikan masalah?Tunggu saja hasilnya pasti kita berdualah yang akan menuai hasilnya. Anak kita akan merasa tindakan buruknya adalah bukan karena kesalahannya; melainkan disebabkan oleh ketidakbecusan salah satu dari orang tuanya. Jelas anak kita akan merasa terbela dan semakin berperilaku buruk.
Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Hentikan saling menyalahkan sekarang juga! Ambilah Tanggungjawab kita selaku orang tua secara berimbang, Keberhasilan pendidikan ada ditangan kita berdua. Pendidikan adalah kerja sama tim dan bukan perorangan. Belajarlah bagaimana cara mendidik yang benar dari sumber-sumber yang tepat dan jangan pernah ada alasan tidak ada waktu. Setiap orang mulai dari pekerja kasar sampai dengan Presiden memiliki waktu yang sama, yakni 24 jam dalam sehari. Jadi aturlah waktu kita dengan berbagai cara dan kompaklah selalu dengan pasangan! Seorang bijak mengatakan bahwa dalam setiap kesalahan yang terjadi dalam keluarga maka kita pasti punya andil di dalamnya. Sebelum menyalahkan pihak lain maka koreksilah diri sendiri. Ingat selalu pertanyaan bijak yang sebaik-baiknya kita ajukan sebelum menyalahkan pasangan kita;dan renungkanlah,”Apa peran yang sudah saya berikan dalam proses pendidikan anak-anak saya selama ini?”