Daftar Isi
Terkadang ketika sedang hamil, ibu hamil ingin mengkonsumsi makanan-makanan tertentu. Tanpa disadari ada beberapa makanan yang dapat mengganggu sitem pencernaan, yang mana makanan tersebut dapat menyebabkan pengerasan tinja serta sulit untuk dikeluarkan.
Gejala konstipasi pada ibu hamil pada umumnya sama dengan gejala konstipasi pada orang normal. Berikut ini gejala konstipasi pada ibu hamil.
Serat memang sangat diperlukan oleh tubuh demi kelancaran pencernaan. Konstipasi yang terjadi pada ibu hamil dapat diatasi jika ibu hamil mengkonsumsi serat sebanyak 20-35 gram dalam perhari. Ketika mengkonsumsi serat maka anda harus mengimbanginya dengan minum air yang cukup atau sekitar 2 liter dalam setiap harinya. Anda juga harus menghindari minuman yang bersifat diuretik seperti kopi, softdrink, teh, atau minuman yang mengandung alkohol.
Makanan yang banyak mengandung serat di antaranya yaitu sayur-sayuran, buah-buahan dan gandum utuh.
Makanan yang kita konsumi dan masuk ke dalam tubuh akan dapat dicerna dengan baik jika ada asupan cairan. Ketika ibu hamil kekurangan cairan, usus besar dan usus halus tetap akan bekerja sebagaimana mestinya. Namun, cairan yang terdapat dalam tinja atau feses akan diserap, yang bertujuan untuk menjaga keadaan tubuh dalam keadaan cukup cairan atau terhidrasi. Karena cairan pada feses berkurang, maka dari itu feses pun akan menjadi lebih keras serta sulit untuk dikeluarkan. Oleh sebab itu, untuk mengatasi keadaan ini akan lebih baiknya jika anda mencukupi kebutuhan cairan.
Konstipasi dapat dicegah diatasi dengan rutin berolahraga. Wanita hamil biasanya mengabaikan berolahraga. Perlu diketahui juga, kurang berolahraga dapat menjadi salah satu penyebab wanita hamil mengalami konstipasi.
Olahraga yang dilakukan secara rutin dapat membuat sitem pencernaan menjadi lebih baik, serta dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat. Anda bisa memilih olahraga ringan dan cocok untuk wanita hamil. Atau anda bisa mengambil kelas khusus untuk ibu hamil. Diketahui, beberapa posisi yoga juga dapat dan mampu mencegah konstipasi yang dialami oleh ibu hamil.
Dalam masa kehamilan, zat besi memang diperlukan. Namun, konsumsi zat besi sebaiknya jangan berlebihan. Bagi anda yang merasa bahwa zat besi sudah tercukupi, maka lebih baik jika anda membatasi asupannya. Anda juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter dalam pemilihan zat besi yang tepat untuk ibu hamil.
Jika cara-cara di atas sudah anda tempuh, namun konstipasi tidak kunjung hilang, maka anda bisa mengkonsultasikannya ke dokter kandungan anda agar masalah pencernaan tersebut bisa diatasi dengan sedini mungkin sehingga tidak akan mempengaruhi kesehatan janin yang dikandung.
Itulah beberapa penyebab, gejala dan cara mengatasi konstipasi pada ibu hamil. Semoga dengan bekal pengetahuan yang lebih, anda bisa menjaga kondisi kandungan anda tetap sehat. Semoga bermanfaat.
Page: 1 2