Waspada Disentri Pada Anak, Ketahui Cara Penanganannya

Awal terjadinya komplikasi yaitu, dinding usus mengalami pelunakan sehingga dengan begitu bakteri shigella dengan mudah menginvasi lebih jauh ke dalam. Luka yang timbul pada usus besar akan semakin bertambah parah, yang mana bertambah parahnya luka tersebut disebabkan karena tercemar oleh racun yang dihasilkan oleh bakteri yang terdapat di usus besar. Keadaan seperti ini akan memicu terjadinya pecah usus, sehingga pendarahan hebat pun akan terjadi.

Racun yang diproduksi oleh bakteri penyebab disentri akan membuat kerja paristaltik usus menjadi melemah. Selain itu, usus pun akan membesar, keadaan ini bisa dilihat dengan membesarnya perut penderita. Jika racun yang diproduksi oleh bakteri disentri tersebut sampai ke otak, maka anak akan mengalami kejang-kejang, bahkan beresiko mengalami radang otak.

Pada disentri amoeba atau disentri yang disebabkan oleh amoeba, kuman yang ada di dalam tubuh bisa sampai menjalar ke hati, serta akan menyebabkan terbentuknya kumpulan nanah atau yang lebih sering disebut dengn abses. Penyakit disentri hingga menimbulkan komplikasi seperti ini bisa terjadi dalam waktu yang cukup singkat, yakni sekitar seminggu. Oleh karena itu, agar disentri yang terjadi pada anak tidak semakin parah atau fatal, maka sangat dianjurkan untuk menggalakan pemberian ASI, memberikan imunisasi terlebih lagi imunisasi campak, dan memperbaiki gizi.

Cara Mengobati Disentri Pada Anak

Disentri pada anak bisa diobati agar tidak bertambah parah. Biasanya pengobatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan obat disentri yang mampu membunuh bakteri atau kuman yang menjadi penyebab disentri.

Biasanya dokter atau pihak medis akan memberikan antibiotik tertentu. Untuk mengetahui jenis obat apa yang akan diberikan, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan sebagai langkah untuk mengetahui ketahanan kuman dan jenis disentri apa yang dialami. Jika obat yang diberikan tidak disesuaikan, kuman yang menjadi penyebab disentri lebih kebal maka komplikasi akan mudah terjadi.

Cara Penanganan di Rumah

Perawatan yang tepat sangat dianjurkan untuk anak yang menderita disentri. Dianjurkan untuk memberikan makanan bertekstur lunak, tidak merangsang, mudah dicerna, serta mengandung protein tinggi kepada anak yang menderita disentri sebagai langkah penyembuhan.

Yang harus diperhatikan oleh para orang tua setelah melakukan pengobatan terhadap anak yaitu memperhatikan  kondisi anak secara bertahap. Apakah keadaannya semakin membaik atau justru bertambah buruk. Penderita disentri bisa dikatakan membaik jika suhu tubuhnya kembali normal seperti semula, darah yang dikeluarkan pada tinja akan semakin berkurang atau tidak ada sama sekali, tidak lagi merasa sakit perut, frekuensi buang air besar berkurang, serta nafsu makan anak menjadi membaik.

Sedangkan keadaan dikatakan menjadi lebih buruk jika anak terlihat lemas dan lesu, kesadaran anak menurun, perut kembungnya tidak kunjung mengecil, tidur terus menerus, darah yang dikeluarkan saat buang air besar semakin banyak, buang angin terhambat, suhu tubuh tinggi tidak kunjung turun dan lain sebagainya. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, maka anak yang menderita disentri harus kembali di bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Cara mencegah agar anak tidak mengalami penyakit disentri bisa dilakukan dengan sederhana. Anda sebagai orang tua harus menjaga kebersihan diri anak anda serta kebersihan lingkungannya. Untuk kebersihan diri dimulai dengan rutin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air setelah memegang benda kotor serta setelah dan sebelum makan, atau setelah buang air besar.

Demikian penjelasan mengenai disentri dan cara penanganan disentri pada anak. Semoga bermanfaat. 

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons