Tips Terapkan Aturan Memberikan Uang Saku Pada Anak

Memberikan uang saku pada anak seharusnya menjadi sarana manajeman keuangan yang baik yang bisa diterapkan oleh anak-anak. Dan tentunya, anak-anak yang masih balita tidak akan mempu menerapkan konsep ini mengingat mereka masih terlalu kecil. Untuk itulah, sewaktu orangtua menghadapi anak-anak balita mereka yang sudah mulai mengenal jajan dan menghabiskan uang, maka sebaiknya hal ini dikembalikan pada orangtua. Tidak sebaiknya, anak-anak yang masih balita senang dengan jajan dan menghabiskan uang. Dengan demikian bagi orangtua yang memiliki anak balita, sebaiknya orangtua mampu mengontol dan mengupayakan agar kebiasaan ini tidak berkembang menjadi kebiasaan buruk.

Nah, lantas bagaimana dengan anak-anak yang sudah mulai masuk sekolah tanpa ditemani dengan orangtuanya? Lain lagi kasusnya dengan hal ini. Jika sebelumnya anak-anak balita sebaiknya tidak diperkenalkan dengan jajan dan menghabiskan uang. Mungkin lain lagi dengan anak-anak yang sudah mulai masuk sekolah. Anak-anak diusia sekolah sepertinya perlu diberikan uang saku agar ketika mereka beristirahat, mereka tidak kepalaran karena tidak bisa membeli makanan disekolahnya.

Namun sebenarnya ibu, tahukah anda. Memberikan uang saku pada anak-anak yang sekolah tidak difungsikan agar anak-anak bisa jajan disekolah dan mengganjal perut mereka agar tidak kelaparan. Kebanyakan para pakar keuangan menyebutkan bahwa memberikan uang saku pada anak bisa dijadikan media untuk anak bisa mengelola keuangannya sejak dini. Dengan memberikan mereka uang saku, bukan berarti orangtua bisa menghambur-hamburkan uang untuk mereka. Sebaliknya, ketika uang itu diberikan kepada anak, mereka akan dapat membuat keputusan-keputusan pembelian yang lebih tepat. Selain itu, tanggung jawab anak untuk bisa mengelola dan mengalokasikannya dengan baik akan secara tidak langsung membuat anak belajar manajemen keuangannya sejak dini.

Lantas, bagaimana sih agar pemberian uang saku pada anak ini bisa dimanfaatkan oleh mereka dengan maksimal? Jawabannya tentu saja berbeda, karena tentunya setiap anak memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Namun demikian, beberapa hal ini bisa dijadikan rambu-rambu untuk orangtua bisa menerapkan aturan pada anak sewaktu memberikan uang saku.

Kapankah Waktu yang Tepat Memberikan Uang Saku Pada Anak?

Seringkali pertanyaan yang banyak tersimpan dalam benak para orangtua saat hendak memberikan anak mereka uang jajan adalah kapankah waktu yang diperbolehkan untuk memberikan uang tersebut pada anak. Hanya saja, hingga saat ini jawabannya tetap sama, tidak ada ukuran yang menjelaskan secara resmi kapan waktu yang tepat memberikan anak uang jajan karena setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda. Akan tetapi, sewaktu anak mampu mengekspresikan keingannya dalam hal-hal yang bersifat materi, itulah saat anda perlu memberikan mereka uang saku. Uang dapat diberikan pada anak-anak pada saat usia anak sekitar 3-5 tahun, namun ini pun tergantung pada kondisinya.

Sebagaimana dijelaskan oleh seorang pakar Parenting ternama bahwa kesalahan yang paling sering dilakukan banyak orangtua adalah terlambat memulai dan mengawali kebiasaan ini. Sebagian besar orangtua pada umumnya lebih mengulur waktu hingga anak mereka remaja dikisaran usai anak 8 hingga 10 tahun, sehingga hal inilah yang membuat anda melewatkan kesempatan untuk dapat membahas masalah keuangan dengan anak yang masih mau mendengarkan orangtuanya.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons