Tips Mengatasi Mengompol pada Anak

Pada sebuah penelitain yang dilakukan pada anak-anak yang berusia 5-15 tahun yang masih memiliki kebiasaan buruk, mengompol. Satu dari empat anak yang diteliti masih memiliki kebiasaan mengompol pada usia 3,5 tahun. Sedangkan pada  usia lima tahun, satu dari lima anak masih memiliki kebiasaan mengompol dan pada usia enam tahun turun menjadi satu dari 10 anak-anak yang memiliki kebiasaan buruk ini. Enuresis biasanya akan berhenti ketika anak mencapai usia pubertas.

Mengompol atau enuresis dibagi menjadi dua janis yaitu secara primer yang terjadi pada anak dibawah 6 bulan dan secara sekunder yaitu kebiasaan mengompol pada anak di atas enam bulan. Adapula yang menyebabkan mengompol primer adalah secara alami dan tidak terkait dengan masalah medis adapun penyebab dari mengompol sekunder bisa dikarenakan adanya gangguan saraf tulang belakang, gangguan metabolik (diabetes usia dini), infeksi saluran kemih, tekanan yang berlebihan pada kandung kemih, terutama karena adanya beban penurunan nilai akumulasi kotoran sehingga usus besar akan menekan kandung kemihnya. Bahkan, dalam keadaan stres juga dapat memicu mengompol sekunder. Kebiasaan mengompol tidak saja masalah psikologis akan tetapi menjadi masalah biologis yang berperan lebih besar dan masalah turunan yang terjadi pada satu keluarga.

Berikut adalah tips untuk anda untuk mengatasi kebiasaan buruk, mengompol pada anak :

1.   Bagi anda yang memiliki anak dengan kebiasaan buruk, mengompol anda tidak perlu menghukum anak anda atau menyalahkannya, hindari menunjukan rasa jengkel, marah ataupun panik. Berikan dukungan anak anda dengan menasehatinya dan memberikan pengarahan sebelum anak anda pergi tidur malam sehingga dapat mengurangi kebiasaan mengompol.

2.   Jangan mempermalukan anak atau membandingkan anak anda dengan anak lain, bahkan jika anak dapat melalui tidurnya tanpa mengompol, anda dapat memberikan sebuah hadiah atau pujian tentang keberhasilannya untuk mengurangi kebiasaan mengompol, untuk membuat dia lebih termotivasi.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons