Tips Menangani Anak-Anak Agresif

Akan tetapi, semuanya solah berubah saat anak beranjak usia yang lebih besar. Dimulai dari usia 2 sampai 4 tahun, anak-anak sudah mulai bisa mengerti dan memiliki kemampuan untuk berpikir dan memiliki otonominya sendiri. Dimana diusia ini, si anak mulai menunjukan apa yang ia sukai dan tidak disukainya. Tak jarang, ketika orangtua memberikan arahan atau larangan pada keinginan si kecil yang mengarah pada sesuatu yang berbahaya, mereka aka mengamuk, marah dan bisa jadi tantrumnya meledak seketika.

menangani anak anak agresif

Tak sedikit pula, orangtua yang mengeluhkan betapa agresifnya anak-anak mereka. Perilaku yang ditunjukan anak-anak yang agresif, umumnya lebih extreme ditunjukan dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya. Anak yang agresif akan cenderung merebut, mengigit, berteriak dan bahkan menendang. Nah, jika sudah begini orangtua tentunya akan dibuat pusing dan frustasi menghadapi anak-anaknya.

Pada anak berusia 2 sampai 4 tahun, umumnya ke-agresifan ini terjadi. Dan bahkan parahnya, mereka seringkali menunjukan sikap agresifnya ini pada anak-anak dengan usia 1 atau 2 tahun dibawah mereka.

Anak-anak dengan perilaku demikian memang seringkali dianggap nakal, kejam dan bahkan mendapatkan predikat anak yang tidak terdidik. Hal inilah yang pada akhirnya sering kali membuat orangtua merasa canggung sekaligus malu pada orangtua lainnya. Keagresifan pada anak-anak bukanlah sesuatu hal yang bisa dibiarkan begitu saja. Hal ini perlu segera dicari solusinya agar tidak terus-terusan terjadi. Sebab bila dibiarkan, maka anak-anak yang seperti ini akan dapat tumbuh menjadi pribadi yang tidak mampu untuk mengontrol emosi, bersikap semena-mena, menidas, arogan dan bahkan menyepelekan oranglain. Sikap ini tentunya akan terbawa sampai mereka tumbuh menjadi orang dewasa.

Pada anak-anak berusia 5 dan 6 tahun di usia sekolah, umumnya anak-anak memiliki pemahaman yang masih minim tentang penerimaan sosial dan moralitas. Pada usia ini, ego anak-anak masih begitu tinggi dan mereka belum memiliki kemampuan memaknai arti dan bagaimana mengontorl emosinya. Dengan demikianlah, si anak akan cenderung berperilaku agresif dan hal ini terjadi di luar kesadarannya. Maksudnya, emosi si anak yang meledak tiba-tiba akan mereka salurkan pada tindakan yang random, mereka tidak sadar bahawa hal tersebut akan menyakiti temannya, menyakiti gurunya atau bahkan menyakiti anda orangtuanya.

Untuk itu, penting sekali bagi orangtua untuk dapat mengubah dan mendisiplinkan anak-anak yang agresif dengan sedini mungkin agar perilaku ini bisa mereka redam. Akan tetapi, tentunya hal ini tidak akan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Dibutuhkan kesabaran yang ekstra dan hal mana hal ini tidak akan dapat diwujudkan dalam waktu satu hari.

Nah, berikut ini ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk menghadapi anak-anak yang agresif yang mana hal ini tentunya bersifat subjektif. Tergantung pada bagaimana orangtua melakukan pendekatan dan bagaimana penerimaan si anak. Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk melakukan percobaan.

1. Cari Tahu Sebabnya

Setiap permasalahan yang dapat memicu amarah tentu selalu ada penyebabnya. Sebuah pepatah mengatakan bahwa tidak akan ada asap jika tidak ada api, begitupun pada anak-anak. Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak pun memiliki saat-saat atau masa dimana mereka tak suka diganggu, diusik atau dicampuri oleh oranglain.

Nah, ketika hal ini terjadi dan timbul penyebabnya dengan mereka diusik oleh oranglain, maka akan timbul amarah si anak dan perilaku agresif pada anak akan bisa muncul. Atau bisa juga, sebabnya ditimbulkan saat anak merasa begitu bersemagat dan mereka lepas kendali atau kurangnya kontrol perilaku dalam diri si anak.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons