Proses Terjadinya Kehamilan

Pada wanita jika folikel sudah melepaskan sel telur, maka folikel akan berkembang dengan membentuk korpus luteum. Korpus luteum ini akan melepaskan hormon untuk membantu menebalkan lapisan rahim yang akan mempersiapkan segala sesuatu jika sebuah proses kehamilan terjadi. Kenaikan hormon pada wanita ini biasanya ditandai dengan keluarnya cairan bening seperti lendir sekitar 2 minggu setelah siklus menstruasi.

Tahap 3 – Sel telur berjalan kedalam tuba falopi

Setelah folikel melepaskan sel telur, maka ia akan berjalan menuju tuba falopi. Sel telur ini akan tinggal disana selama 24 jam untuk menunggu sel sperma membuahinya. proses ini biasanya terjadi sekitar 2 minggu pasca hari pertama haid terakhir yang kita sebut dengan masa subur.

Sel telur hanya memiliki waktu sekitar 12 sampai 24 jam untuk bertahan di tuba falopi, sedangkan sel sperma mampu bertahan hidup ditempat reproduksi wanita sekitar 72 jam. Maka dari itu, masa subur wanita sangat singkat yaitu sekitar 4 hari di hari ke 12 – 16 yang dihitung dari hari pertama menstruasi. Jadi, jangan sia-siakan masa subur Anda dengan cara berhubungan seksual diantara masa tersebut dengan harapan sel sperma dapat membuahi sel telur.

Tahap 4 – Sel telur tidak dibuahi

Jika sel telur tidak dibuahi atau tidak ada sperma yang berhasil menuju tuba falopi, maka sel telur akan bergerak menuju rahim, kemudian hancur dengan seketika. Tentunya, kadar hormon yang telah dihasilkan oleh korpus luteum akan kembali menjadi normal sehingga lapisan rahim yang tadinya menebal, maka akan meluruhkan darah dari dinding rahim yang kita sebut dengan siklus menstruasi.

Tahap 5 – Sel telur dibuahi (Fertilisasi)

Namun, jika sel telur didalam tuba falopi masih bertahan dan ada salah satu sel sperma yang berhasil menembus dinding sel telur, maka dimungkinkan akan terjadinya pembuahan. Proses pembuahan (fertilisasi) adalah sebuah proses bertemunya sel telur dan sel sperma dituba falopi. Jika kedua sel ini bertemu, disinilah proses kehamilan terjadi. Dengan cepat sel telur akan menutup dirinya, jika terdapat sel telur yang sudah berhasil membuahinya sehingga tidak akan ada sperma lain yang dapt membuahinya.

Proses pembuahan pada saat itu akan menentukan gen bayi dan jenis kelaminnya. Jika sel sperma yang membuahi sel telur berkromoson Y, maka jenis kelamin janin tersebut adalah anak laki-laki, namun jika sel sperma berkromoson X, maka dimungkinkan janin tersebut adalah perempuan.

Dalam proses pembuahan ini, sel sperma tidaklah mudah untuk mencapai sel telur yang ada pada tuba falopi, akan tetapi harus menghadapi berbagai hambatan dan tantangan. Beberapa  tantangan yang menyebabkan sel sperma kesulitan dalam membuahi sel telur diantaranya lingkungan asam pada vagina yang menyebabkan sel sperma rusak dan akhirnya mati, lendir serviks pada vagina juga dapat menyebabkan sel sperma kesulitan untuk bergerak menuju rahim.

Hanya kualitas sperma yang memiliki kemampuan berenang yang kuatlah yang aakan menembus lendir serviks. Selain itu, tantangan yang mungkin bisa menghambat perjalanan sperma yaitu terjebak dan tersesat kedalam tuba falopi yang salah dan akan menyebabkan sperma akan mati ketika sedang mencari sel telur, padahal sel telur yang siap dibuahi berada pada tuba falopi yang satunya lagi.

Keberhasilan sperma utnuk membuahi tidak cukup sampai disini, setidaknya satu sperma harus berjuang dengan ratusan ribu bahkan jutaan sperma lainnya yang siap-siap akan membuahi sel telur. Ditambah lagi dengan sulitnya menembus dinding sel telur. Rata-rata sel sperma mampu berjalan sekitar 2,5 cm setiap 15 menit. Waktu inilah yang menentukan keberhasilan sebuah sperma yang akan membuahi sel telur. Hanya sperma terkuatlah yang akan berhasil menembus dinding sel telur dan akan melepaskan ekor denagn sendirinya.

Tahap 6 – Penempelan pada dinding rahim (Implantasi)

Setelah sel telur berhasil dibuahi bukanlah akhir dari perjuangan. Setelah sel sperma menembus sel telur, maka akan membentuk pertahanan diri dan materi genetik antara sel sperma dengan sel telur sehingga akan melakukan penggabungan.

Telur yang telah dibuahi (zigot) akan berada pada tuba falopi sekitar 3-4 hari lamanya. Dalam waktu 24 jam setelah sel telur dibuahi, zigot akan membelah diri yang akan menghasilkan emberio. Embrio ini merupakan hasil dari zigot yang sudah terbelah yang akan membentuk banyak sel dengan sangat cepat dan akan terus berkembang. Sel-sel embrio yang begitu banyak jumlahnya ini akan bergerak menuju rahim melalui tuba falopi.

Setelah embrio tersebut sampai pada rahim, maka embrio akan menempel dan tertanam pada dinding rahim yang sudah tebal. Proses penempelan dan penanaman inilah yang disebut dengan proses implantasi.

Ketika proses ini, pada umumnya wanita mengalami flek atau spotting yakni bercak darah pada vagina yang menyerupai awal siklus menstruasi. Proses ini akan berlangsung selama 1 – 2 hari setelah/sekitar waktu implantasi. Dalam proses implantasi, lapisan dinding rahim akan semakin tebal, lalu plug lendir akan menyegel leher rahim sampai pada waktunya persalinan. Proses ini diikuti pula oleh terbentuknya plasenta dan tali plasenta yang akan menyuplai darah untuk janin dari dalam tubuh si ibu.

Tahap 7 – Tanda awal kehamilan

Nah, setelah proses implantasi diatas terjadi, maka dimungkinkan proses kehamilan pun sudah terjadi pula. Setelah embrio menempel pada dinding rahim, maka disitulah awal perkembangan janin berlangsung. Dengan perkembangan tersebut, maka akab muncul gejala-gejala awal kehamilan yang kerap dialami oleh seorang wanita. Jika Anda mengalami gejala-gejala dibawah ini, maka dimungkinkan Anda hamil. Namun, gejala awal kehamilan tersebut pastinya berbeda pada setiap wanita. Berikut gejal awal yang umum dirasakan oleh wanita ketika terjadinya kehamilan.

  1. Terlambat menstruasi

Proses terjadinya kehamilan memang ditandai oleh terlambatnya siklus menstruasi pada wanita. Terlambat haid dapat mengindikasikan bahwa Anda hamil, namun jika Anda seseorang yang memang selalu terlambat hair, mungkin tanda ini bukan jawaban bahwa Anda hamil.

  1. Munculnya flek atau bercak darah

Ketika Anda mendekati siklus menstruasi, mungkin Anda tidak akan heran dengan munculnya flek ini. Karena ada sebagian wanita yang mengalami flek sebelum mereka menstruasi. Namun, jika flek ini tidak dilanjutkan dengan keluarnya darah haid, maka dimungkinkan Anda mendapatkan kehamilan.

  1. Payudara yang membesar

Memang, tanda awal kehamilan sama dengan tanda seorang wanita akan menstruasi. Begitu pula pada struktur payudara yang mulai membesar dan payudara terasa berat dan akan semakin membesar dari minggu ke minggu. Bahkan jika Anda menyentuhnya akan terasa menyakitkan. Perubahan ini dapat mengindikasikan bahwa Anda tengah hamil.

  1. Mual muntah dan tidak nafsu makan

Jika Anda mendadak merasa mual dan kehilangan nafsu makan bahkan muntah dimungkinkan ini awal tanda kehamilan. Namun, tidak setiap wanita mengalami hal ini.

  1. Ngidam

Jika Anda tiba-tiba ingin makan atau minum sesuatu yang bahkan sulit untuk mendapatkannya, namun setelah makanan dan minuman itu ada, Anda sama sekali tidak ingin memakannya. Indikasi ini dapat pula terjadi jika Anda sedang hamil.

Terdapat beberapa gejala dan tanda lainnya untuk mengindikasi bahwa seorang wanita tengah hamil. Namun, kami hanya menyebutkan tanda awal kehamilan yang umum dirasakan oleh setiap wanita. Sebaiknya Anda pergi ke dokter atau bidan setelah Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) sudah dapat dideteksi melalui urin.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons