Telat Menstruasi, Hamil atau Adanya Gangguan?

Ketika kita sedang stres, adanya tekanan  (bahaya, hubungan pribadi, pekerjaan, lingkungan) kelenjar adrenal dirancang untuk mengeluarkan hormon kortisol. Kortisol memiliki dampak langsung pada hormon seks estrogen, progesteron, dan DHEA. Gangguan makan, diet, penggunaan narkoba, dan ketergantungan pada stimulan seperti kafein dan alkohol juga ditafsirkan oleh tubuh sebagai jenis stres. Kurangnya asupan makanan yang bergizi tampaknya secara fisik mengubah protein dalam otak sehingga mereka tidak bisa lagi mengirim sinyal yang tepat untuk ovulasi normal.

4.  Penurunan berat badan dan Olahraga yang diporsir

Wanita yang mengalami anoreksia atau mereka yang berolahraga 2-3 jam sehari dapat menemukan siklus menstruasi mereka mengurangi atau berhenti karena adanya penurunan lemak tubuh. Para wanita ini memiliki estrogen rendah dan tidak berovulasi. Ini disebut stres-jenis hipotalamus amenore, dan itu terjadi ketika gizi buruk dan stres mengubah kimia otak dan jalur hormon. Otak tidak dapat memicu hormon yang tepat untuk perkembangan folikel, yang membuat estrogen yang diperlukan. Wanita dengan ketidakteraturan ini cenderung berada pada risiko yang lebih tinggi untuk keropos tulang (osteoporosis) dan kondisi degeneratif lainnya.

Selain itu ada pula penyebab lainnya yaitu adanya Ovarium syndrome, kelainan rahim, anda sedang menjalani kemoterapi atau pasca melahirkan dan sedang menyusui. Hal tersebut juga dapat menjadi penyebab terganggunya siklus menstruasi anda.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons