Bayi Prematur Lebih Sulit Dekat Dengan Orang Tua, Benarkah?

Orang tua sering kali mengeluhkan sulitnya untuk menjalin kedekatan dengan anaknya. Banyak sekali penyebab orang tua tidak dekat dengan anaknya, yaitu kesibukan orang tua di luar rumah, perlakuan orang tua atau anak anda lahir secara prematur. Penelitian baru baru ini menemukan adanya hubungan kelahiran prematur dengan sulitnya membangun hubungan antara anak dan orang tua. Penelitian yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa bayi yang lahir cepat dan memiliki berat badan yang sangat kurang akan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan dekat dengan orang tuanya dibandingkan dengan bayi yang lahir normal pada tepat bulan yang lebih mudah menjalin kedekatan. Bahkan penelitian juga menemukan adanya masalah hubungan kedekatan antara bayi yang berusia 18 bulan, lahir secara prematur dengan orang tuanya.

9 Tips Menemani Anak Menjelajahi Dunia Maya

Teknologi sangat berdekatan sekali dengan kehidupan kita, tidak terkecuali untuk anak-anak. Zaman dahulu, anak-anak lebih sering bermain lompat tali, gundu, petak umpet, atau layang-layang berbeda dengan sekarang dimana anak-anak pada usia taman kanak kanak sudah dapat memainkan gadget. Bahkan memasuki sekolah dasar, anak-anak fasih berselancar di dunia maya. Sebenarnya tidak selamanya dunia maya berpengaruh buruk pada perkembangan anak.

Anak Sering Buang Air Kecil, Mungkinkah Tanda Diabetes?

Diabetes, menurut badan kesehatan dunia (WHO) merupakan penyakit yang menyebabkan kematian terbesar diurutan ke lima di dunia. Bahkan menurut catatan, setiap satu menit sekali ada satu orang yang meninggal dikarenakan diabetes. Tak heran jika penyakit ini dimasukkan dalam kategori silent killer, sebab gejalanya sulit untuk dibedakan dengan keadaan normal. Kini, tidak saja orang tua yang harus mewaspadai penyakit ini, anak-anak sekalipun mungkin saja menderita diabetes. Kencing manis atau Diabetes Melitus dapat diartikan keadaan kadar glukosa di dalam darah menjadi tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin secara cukup. Insulin merupakan salah satu hormon yang dilepaskan oleh pankreas yang bertugas untuk mempertahankan kesimbangan kadar gula di dalam darah. Dengan bantuan insulin maka gula akan berpindah ke dalam sel sehingga menghasilkan energi atau disimpan menjadi cadangan.

Kebiasaan Gigit Kuku Dapat Menurunkan IQ Anak?

Anak yang mempunyai kebiasaan menggigit kuku biasanya didasari oleh ekspresi yang ingin diwujudkannya, salah satu emosi yang sering kali ditunjukan ketika anak menggigit kuku adalah rasa ingin tahu, bosan, menghilangkan stres bahkan situasi yang membuatnya gugup. Beberapa orang tua membiarkan kebiasaan ini pada anak-anaknya, hal dianggap merupakan respon alami dari tubuh anaknya terhadap situasi tertentu. Dalam semua kemungkinan, anak anda akhirnya akan berhenti sendiri, tetapi apabila kebiasaan ini lebih sering dilakukan oleh anak ketika menonton tv atau disela-sela kegiatannya, sebaiknya anda dapat melakukan pencegahan.

Kebiasaan Membentak Berpengaruh Buruk Terhadap Masa Depan Anak

Sepertinya membentak anak telah menjadi sebuah kebiasaan para orang tua ketika melihat sang anak tidak patuh atau pun melakukan kesalahan, para orang tua sering sekali di buat jengkel. Karena emosi, secara reflek orang tua sering sekali menasehati dengan nada yang cukup tinggi. Kebiasaan seperti ini juga biasanya lebih sering dilakukan orang tua yang cukup tempramental. Menasehati sang anak dengan melakukan bentakan tentu sangat tidak efektif dilakukan, karena ketika sang anak sangat sering dibentak, kemungkinan sang anak akan tumbuh menjadi anak yang tertutup, minder bahkan menjadi anak yang pemberontak. Sang anak juga dapat menjadi sangat tempramental karena mengikuti kebiasaan sang orang tua yang suka membentak. Yang perlu diingat para orang tua ialah anak merupakan cerminan orang tua.

Anak Suka Berbicara Sendiri, Normalkah?

Kerap kali anda mendapati anak sedang berbicara dengan teman imajinasinya, bahkan dia sibuk mengeksplorasi bersama dengan sesuatu yang tidak bisa anda pahami. Bahkan di usianya yang memasuki 4 tahun kerap kali kebiasaan berbicara sendiri semakin sering dilakukan. Sebagai orang tua kebiasaan anak ini membuat anda cemas, dikhawatirkan merupakan kebiasaan abnormal yang berkaitan dengan psikisnya, sehingga timbul pertanyaan normalkah apabila anak dalam usia balita mempunyai kebiasaan berbicara sendiri?

Mengenali Pola Tidur Bayi Usia 9 – 12 Bulan

Banyak sekali para orang tua yang mengalami kesulitan saat menghadapi bayi yang berusia 9 bulan hingga 12 bulan ini. Para orang tua ini sangat sulit ketika harus mengatur pola tidur terhadap bayinya. Ini disebabkan oleh banyaknya orang tua yang tidak mengetahui bahwa bayi sering sekali terbangun pada saat ia tidur, hal tersebut memang hal yang wajar sebab pola tidur bayi belum sepanjang pola tidur pada orang dewasa. Terkadang orang tua akan merasa khawatir jika pola tidur bayinya tidak teratur. Tidur untuk bayi sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan fisik, emosi, imunitas tubuh dan juga kesehatan mental. Ketika bayi anda menginjak usia 9 bulan hingga 12 bulan, maka kebutuhan tidur bayi setiap harinya selama 12 jam, waktu tidur ini sudah termasuk ke dalam tidur siang sebanyak 2 kali dengan waktu 1,5 jam hingga 2 jam. Sebaiknya anda memastikan kebutuhan tidur bayi anda tercukupi, sebab tidur yang cukup begitu dibutuhkan bagi perkembangan bayi anda. Ada baiknya anda membiasakan untuk membuat pola tidur yang teratur serta mencoba untuk bisa berkomitmen pada pola tidur bayi anda yang sudah ditetapkan.

Cara Mengatasi Temper Tantrum pada Anak

Bagi anda yang mempunyai anak prasekolah tiba-tiba anak anda marah dengan ekspresi yang tidak lazim seperti berbaring di lantai, berteriak teriak, menendang benda benda yang ada disekitar anda. Hal itu disebut dengan temper tantrum, kejadian alami pada anak anak usia 15 bulan hingga 4 tahun. Sikap yang ditunjukan berupa rasa tidak senang pada suatu objek atau lingkungannya. Pada umumnya temper tantrum dapat dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu usia dibawah 3 tahun yang sering diekspresikan dengan menangis, memukul, menjerit, menendang bahkan dalam kasus yang parah adalah membentur bentur kepalanya ke tembok. kedua pada usia tiga sampai empat tahun dengan ekspresi kemarahan yang diungkapkan dengan membanting, merengek, mengkritik bahkan sampai menghentak-hentakan kaki. Terakhir adalah pada usia 5 tahun ke atas dengan mengkritik diri sendiri, memukul bahkan yang lebih parah merusak benda benda yang ada disekitarnya.

Page 2 of 2
1 2
Show Buttons
Hide Buttons