Tips Atasi Kelelahan Menjadi Ibu Baru

Kini  bayi mungil telah hadir di dunia, perjuangan ibu dalam menjaga dan merawat kehamilan serta dalam proses persalinan yang berjuang berat terbayar sudah dengan kehadiran bayi anda yang sangat mempesona dan mengagumkan. Akan tetapi perjuangan anda setelah proses persalinan tidak terhenti begitu saja melainkan banyak sekali perubahan yang harus dialami dalam masa nifas dan menyusui. Sehingga penting sekiranya bagi anda yang mengalami kehamilan pertama untuk membekali diri dengan pengetahuan pasca persalinan termasuk kelelahan menjadi ibu baru.

Kelelahan Tidak Berpengaruh Pada Rencana Kehamilan?

Menurut pengertian kelelahan merupakan kondisi tubuh yang disertai dengan adanya penurunan efisiensi dalam beraktifitas. Sebenarnya kelelahan merupakan suatu perlindungan agar tubuh sehingga tidak merusak fungsi organ organ. Banyak pasangan pengantin muda yang disarankan untuk tidak terlalu lelah ketika merencanakan kehamilan padahal kelelahan tidak berpengaruh besar pada rencana kehamilan apabila kesuburan anda dan pasangan tidak mempunyai masalah. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kelelahan pada rencana kehamilan anda dapat menggolongkan penyebab kelelahan yang mungkin dialami. Kelelahan dapat bersumber dari lingkungan atau diri sendiri, kelelahan dapat terjadi karena beberapa situasi seperti keadaan yang monoton sehingga membuat cepat merasakan kelelahan, beban kerja yang berhubungan dengan fisik dan mental, keadaan lingkungan kerjaan yang bising, suasana kerja yang tidak mendukung pekerjaan, beban kerja yang tinggi, keadaan fisik individu yang berhubungan dengan keadaan gizi dan penyakit.

Hati-Hati! Kebanyakan Tidur Siang Bisa Tingkatkan Resiko Diabetes

Apakah tidur siang menjadi kegiatan istirahat rutin anda? jika ya, sebaiknya mulai saat ini segera kurangi intensitas tidur siang anda jika tidak ingin terkena diabetes. Sebuah studi penelitian terbaru mengungkapkan jika tidur siang mampu meningkatkan risiko terjangkit diabetes tipe 2, terutama bagi mereka orang dewasa. Dalam penelitian tersebut, sebanyak 27.000 responden yang telah pensiun dilibatkan. Mereka kemudian dibagi kedalam 4 kelompok dan dibedakan sesuai waktu panjangnya tidur siang. Hasilnya, sebanyak 18.500 atau lebih dari dua pertiga responden, dilaporkan tidak pernah melewatkan tidur siang. Peneliti kemudian mengkaitkan beberapa factor yang menyebabkan para responden selalu memilih tidur siang, beberapa pemicunya seperti aktivitas mereka yang terlalu padat, merokok dan jatah tidur permalam mereka yang relative kurang membuat mereka kelelahan disiang hari.

Show Buttons
Hide Buttons