Batasi Makanan Manis Pada Anak

Beberapa alasan untuk membatasi makanan manis seperti permen, coklat atau kue dengan pemanis buatan dikarenakan anak yang sering kali mengkonsumsi makanan tersebut memiliki perasaan kenyang sehingga menghambat makanan bergizi untuk pertumbuhannya. Bahkan penelitian menemukan kandungan gula yang terlalu banyak dikonsumsi oleh anak-anak akan meningkatkan resiko kepadatan tulang yang buruk, obesitas atau diabetes tipe 2. Selain itu kondisi yang sering kali dialami anak-anak adalah gigi berlubang sehingga menyebabkan anak-anak mengalami sakit gigi dan kurang nafsu makan.

Berikut adalah cara-cara yang dapat anda lakukan untuk membatasi asupan makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih, yaitu :

1.  Kenali gula tambahan pada makanan anak

Sekitar 70 persen dari makanan yang ditujukan untuk anak-anak, sering kali dijumpai gula tambahan, sehingga anda harus sangat selektif dalam membaca label makanan. Daftar gula tambahan yang sering kali terdapat pada makanan anak adalah sirup jagung fruktosa tinggi, konsentrat jus buah, laktosa, maltose, sukrosa, glukosa, dekstrosa, tetes, Barley malt, Diastatic malt, etil maltol, maltodekstrin, madu. Meskipun tidak membahayakan akan tetapi sebaiknya anda memperhatikan kandungan gula tersebut agar prosentasenya tidak terlalu banyak dikonsumsi oleh anak anak.

2.  Memilih minuman sehat untuk anak

Selanjutnya adalah minuman manis yang sering kali dikonsumsi oleh anak-anak, sehingga menyumbang 10 sampai 15 persen dari kalori harian. Sehingga ketika anda akan memilih minuman yang manis sebaiknya anda memilih minuman sehat seperti susu. Susu yang berasal dari sapi atau susu kedelai sama-sama bagus. Hal yang perlu diingat hindari menambahkan gula pada minuman susu untuk anak.

3.  Membatasi jajanan permen atau coklat

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons