5 Kegiatan Yang Baik Untuk Balita Hiperaktif

Saat anak menginjak usia balita, dimana mereka baru bisa berjalan dan berlarian kesana-kemari. Mereka akan cenderung tak bisa diam dan menjadi hiperaktif, seolah anak-anak ini memiliki banyak energi dan tak pernah merasakan lelah. Kondisi ini amat sangat normal terjadi pada balita karena mereka baru saja menemukan kebahagiaan karena dapat berjalan dan ingin menjelajahi segala sesuatu.

Betulkah Konsumsi Gula Berlebih Menyebabkan Anak Hiperaktif?

Balita sangat suka dengan makanan manis, salah satunya adalah permen. Bahkan beberapa orang tua menjadikan permen sebagai salah satu cara untuk mengalihkan anak yang sedang rewel. Sebaiknya anda tidak menjadikan permen untuk mengalihkan kondisi rewel menjadi nyaman pada anak, salah satu alasannya dikarenakan hal ini akan menjadi ketergantungan dan menjadikan permen sebagai kenyamanan bagi anak. Faktor lain yang harus anda pertimbangkan ketika permen dijadikan alat untuk pangalihan kondisi anak adalah kandungan bahan bahan yang di dapat permen tidak selamanya aman untuk kesehatan anak. Permen atau sejenis gula gula memiliki bahan dasar utama yaitu gula, pewarna dan air. Berbagai macam permen tersedia,beraneka ragam rasa, warna dan juga tekstur. Permen sudah ada sejak dulu kala, walaupun dahulu hanya sebatas gumpalan madu kering kemudian mengalami perkembangan pertama kali oleh salah seorang warga negara belanda pada tahun 1828 yang bernama permen coklat. Sehingga tidak heran jika permen dijadikan salah satu kenyamanan untuk anak sejak dahulu kala yang telah menjadi kebiasaan di masyarakat.

Show Buttons
Hide Buttons