Sudah Cemartkah Anjuran ‘Berbukalah Dengan yang Manis’?

Sebenarnya, anjuran kalimat ‘berbukalah dengan yang manis’ tersebut adalah kesimpulan atau penafsiran yang bersifat simplifikasi dari kurma. Yang mana dizamannya, Rasulullah selalu berbuka dengan menyantap 3 butir kurma, karena kurma ini berasa manis, lalu dari situlah muncul makna keliru yang tumbuh menjadi anjuran bahwa kebiasaan Rasullulah adalah ‘berbukalah dengan yang manis’. Adapun tujuan menyantap makanan manis saat berbuka puasa yakni untuk menggantikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa. Hanya saja, sebaiknya kita tidak menelan mentah-mentah anjuran tersebut.

Setelah seharian berpuasa, kemudian saat berbuka tubuh langsung diberikan makanan manis secara bertubi-tubi justru berimbas tidak baik untuk kesehatan. Berbuka puasa memang perlu dengan sesuatu yang manis, namun demikian hal ini bukan berarti pilihan hidangan berbuka harus dipenuhi oleh makanan yang berasa manis.

Konsumsi panganan manis yang langsung dilakukan secara bertubi-tubi saat buka puasa malah akan mengakibatkan kenaikan gula darah yang cepat. Umumnya makanan manis dengan kandungan gula sederhana akan membuat kadar gula darah pada tubuh akan cepat naik dan cepat pula turunnya.

Ketika gula darah dalam tubuh turun dengan cepat maka yang akan terjadi dengan tubuh kita adalah rasa lemas. Untuk itulah, mengkonsumsi makanan dan minuman manis secara terus-terusan saat berbuka puasa bukan menambah energi, malah membuat tubuh kita terasa begitu lemas.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2Berikutnya »

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons