Srikandi Award – Sebuah Ajang Penghargaan Bagi Bidan-bidan Inspirasional Indonesia

Kecamatan Abiansemal berlokasi sekitar 15 Km dari pusat Kabupaten Badung, Bali. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani di samping pedagang dan tukang.

Untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera, Ibu Rai Sudani menjadi mitra warga Abiansemal yang ingin melakukan program keluarga berencana (KB). Namun selama melayani peserta KB di daerahnya, beliau banyak menerima keluhan dari para ibu yang bermasalah dengan alat kontrasepsi yang dipakainya. Masalah yang dihadapi biasanya berhubungan dengan menstruasi yang tidak lancar, sakit, dan mengeluarkan terlalu banyak darah. Selain itu 5 pasiennya tetap hamil walau sudah ber-KB.

Masalah ini teryata juga pernah dialami oleh Bidan Rai Sudani sendiri beberapa tahun yang lalu sebelum suaminya memutuskan untuk mengikuti KB Vasektomi. Berdasarkan pengalamanya, KB Vasektomi mampu menghindarkan perempuan dari efek samping pemakaian kontrasepsi wanita namun aman bagi pria. Berangkat dari pengalaman ini Ibu Rai Sudani kemudian tergerak untuk mempromosikan KB Vasektomi di kecamatan Abiansemal.

Kegiatan promosi KB Vasektomi ini antara lain melakukan konseling kepada calon akseptor. Akseptor ini diprioritaskan dari keluarga kurang mampu dan mempunyai anak lebih dari 2. Selain itu juga diadakan pertemuan rutin para akseptor vasektomi setiap bulan. Usaha mempromosikan KB Vasektomi ini bukan tanpa masalah. Masyarakat sampai saat ini masih mempercayai rumor bahwa KB Vasektomi dapat menimbulkan gangguan dan mengurangi kenikmatan berhubungan seksual bagi pemakainya. Padahal berdasarkan pengalaman selama ini, para akseptor vasektomi tidak mengalami masalah seperti itu. Justru melindungi istri untuk terhidar dari efeksamping dari kontrasepsi. Bidan Rai Sudani telah menghimpun 15 orang peserta Vasektomi yang kini menjadi promotor kepada anggota masyarakat yang lain.

Bidan Dekat Bersalin Selamat

Nama                         :           Bidan Ponirah
Usia                           :           43 tahun
Bidan                         :           sejak tahun 1990
Lokasi                        :           Desa Harjatani, Kabupaten Serang, Banten

Ibu Hj. Ponirah Lahir di Lampung pada 2 Mei 1968. Sejak 1995 beliau merintis Bidan Praktek Swasta (BPS), sebuah unit pelayanan kesehatan mandiri di Desa Harjatani, Kecamatan Keramat Watu, Serang Banten. Namun, karena lokasi tersebut berada di perbatasan desa Waringin Kurung, beliau lebih banyak melayani warga desa ini dibandingkan warga Harjatani.

Desa Waringin Kurung dan Harjatani terletak kurang lebih 25 kilometer dari Kota Serang. Mayoritas penduduk di desa ini bermata pencaharian sebagai petani salak dengan rata-rata penduduk masih berada di bawah garis kemiskinan.

Karena lokasinya yang jauh dari rumah sakit, kehamilan dan persalinan di desa ini lebih banyak di tolong oleh dukun beranak atau “Parai”. Hal ini menyebabkan proses persalinan menjadi beresiko hingga berdampak pada tingginya angka kematian ibu dan bayi. Kebanyakan kasus kematian bayi terjadi akibat dukun yang masih menangani persalinan tidak normal tanpa menganjurkan ibu untuk dirujuk ke rumahsakit.

Berangkat dari masalah tersebut, Bidan Ponirah terinspirasi untuk mendirikan Bidan Praktek Swasta (BPS) di tempat tinggalnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan serta mengurangi angka kematian bayi di Waringin Kurung dan Harjantani.

Kegiatan di BPS ini meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan normal, senam hamil, konsultasi reproduksi, KB, imunisasi, dan konsultasi gizi balita.

Selain kegiatan tersebut, melalui Bidan Ponirah juga menjalin kemitraan dengan 10 dukun bayi di wilayahnya. Dengan kemitraan ini semua proses persalinan di desa Waringin Kurung dan Harjatani berada di bawah pengawasan bidan.

Dengan adanya BPS ini, warga mendapatkan layanan kesehatan dan konsultasi yang siaga 24 jam. Dengan demikian keselamatan persalinan dan warga masyarakat secara umum lebih terjamin.

 

3. KATEGORI PEMBERDAYAAN EKONOMI

Modal Koperasi Bekal Mandiri

Nama                                  :               Bidan Sri Puayah
Usia:Bidan                           :               sejak tahun 1996
Lokasi                                 :               Kelurahan O. Mangunharjo Kec Purwodadi Kabupaten Musi Rawas –
                                                          Sumatera Selatan
Penghargaan                        :              bidan terbaik 1 kab. Musi rawas (2001), bidan terbaik 2 prop. Sumsel
                                                          (2002), Bidan delima sumatera selatan (2008)

Bidan Sri Puayah lahir di Musi Rawas, 05 Agustus 1977.  Terhitung Juli 2011 beliau bertugas di Desa O. Mangunharjo kecamatan Purwodadi, kabupaten Musi Rawas. Sebelumnya beliau bertugas di Desa P1  Mardiharjo dan mempelopori berdirinya Koperasi Simpan Pinjam Barokah. Meskipun pindah tugas, beliau masih aktif di koperasi ini.

Desa p1 Mardiharjo berlokasi…. Dengan mayoritas penduduk bermatapencaharian sebagai.. (kondisi geografi dan ekonomi warga)

Selama mengabdi di desa ini Sri menyadari bahwa perannya sebagai bidan sangat besar, mengingat profesi bidan berhubungan langsung dengan kehidupan bermasyarakat bukan di bidang kesehatan saja. Keinginannya untuk berbuat lebih banyak demi Desa membuka pikirannya untuk mendirikan koperasi yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya di bidang kesehatan.

Melalui musyawarah dan mufakat bersama akhirnya bersama masyarakat dibentuklah koperasi JPKM Barokah pada Agustus tahun 2002 beranggotakan 34 orang. Hasil usaha dari system koperasi ini dialokasikan untuk berbagai program perbaikan kesehatan ibu dan anak di desa P1 Mardiharjo.

Awalnya bidan Sri Partiyah mendirikan koperasi barokah untuk membantu ibu-ibu melaksanakan proses persalinan maupun pemeriksaan kehamilan. Namun, pada2007 pemerintah mengeluarkan program  jaminan persalinan (Jampersal) untuk warga kurang mampu. Dengan demikian bidan mengalihkan fungsi koperasi social Barokah menjadi koperasi yang nantinya bisa membantu ibu-ibu dalam mendirikan usaha rumahtangga maupun usaha lain yang nantinya bisa menambah pendapatan bagi keluarga mereka.

Selain bantuan modal untuk meningkatkan pendapatan, Koperasi Barokah juga perperan dalam perbaikan gizi ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi balita, dan perbaikan gizi bagi lansia.

Beberapa hasil positif yang didapatkan dengan adanya koperasi ini antara lain :

• Gizi ibu hamil terpenuhi selama kehamilan sampai akhirnya ibu bayi sehat dan selamat.

• Terpenuhinya pemberian ASI eksklusif bagi bayi

• Kasus BGM dan BGT di desa teratasi yang terkoreksi dari berat badan balita naik, dan berada pada   garis normal

• Kunjungan Posyandu Lansia bertambah

• Dari danayang diberikan, keluarga memiliki usaha industri rumah tangga sebagai tambahan penghasilan bagi  keluarga. Usaha yang ada berupa produksi makanan ringan.

http://www.youtube.com/watch?v=adpM0AtAdps&feature=related

Merubah Sampah Menjadi Berkah

Nama                                    :               Bidan Sri Partiyah
Usia                                      :               xx
Bidan                                    :               sejak tahun1995
Lokasi                                   :               DesaDuwet, Kec. Bendo. Kab. Magetan

Bidan Sri Partiyah menjalankan program bank sampah untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warganya. Akibat kemiskinan, banyak balita di Desa Bendo mengalami gizi buruk. Selama ini penderita gizi buruk di Desa ini ditangani dengan mengandalkan bantuan dari pemerintah. Di samping masalah gizi buruk, desa Bendo juga bermasalah dengan sampah. Banyak sekali sampah berserakan seperti plastik dan kaleng yang sewaktu-waktu dapat berubah menjadi sarang nyamuk.

Tujuan program ‘Bank Sampah’ adalah untuk memberikan nilai ekonomi pada sampah untuk mengumpulkan dana kesehatan sekaligus menjaga lingkungan agar tetap bersih. Mekanisme operasional bank sampah adalah sebagai berikut:

1. keluarga memilah sampah rumah tangga

2. minggu pertama dan kedua keluarga menyetor ke bank sampah (ditimbang dan dibeli)

3. hasil penjualan ditabung di bank sampah

4. bank sampah menjual sampah ke pengepul

5. tabungan di bank sampah dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan seperti pemenuhan nutrisi balita, biaya bersalin, kebutuhan rumah tangga, dan keperluan-keperluan lainnya

Selain untuk keperluan pribadi, hasil dari bank sampah juga digunakan untuk memberikan bantuan kepada balita gizi buruk, pemeriksaan golongan darah gratis kepada ibu hamil dan calon pendonornya.

Selain Bank Sampah, terdapat juga program investasi pohon pepaya. Tanaman papaya dari keuntungan bank sampah ini menjadi tanaman wajib bagi setiap keluarga dengan perjanjian pemanfaatan untuk desa siaga. Apabila buahnya kurang dari 5 desa siaga tidak memanen, apabila buahnya 5-10 desa siaga ikut memanen satu, dan jika buahnya lebih dari 10 maka desa siaga berhak mengambil 2. Buah yang dipetik untuk jatah sendiri bisa digunakan untuk memenuhi nutrisi keluarga atau dijual untuk menambah penghasilan. Sementara buah yang disetorkan, selain untuk operasional desa siaga juga digunakan untuk pemeriksaan kadar gula bagi usia rawan.

Masyarakat menyambut antusias hadirnya bank sampah di desa mereka. Mereka berpartisipasi aktif mengumpulkan sampah, menanam pepaya, dan menjadi pengelola bank sampah.

Dengan adanya bank sampah, disamping menambah penghasilan masyarakat, kini penanganan balita gizi buruk dapat dilakukan secara swadaya. Selain itu lingkungan Desa Duwet kini lebih bersih dan asri.

http://www.youtube.com/watch?v=NbK1AnMIze0&feature=related

Koperasi Bunda untuk Semua

Nama                                     :               Bidan Kesih Am, Keb.
Usia                                       :               35 tahun
Bidan                                     :               sejak tahun 1995
Lokasi                                    :               Desa Mekarjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung
Penghargaan                          :               bidan berprestasi kab. Bandung terbaik 1 kab. Musi rawas (2009),
                                                             bidan desa teladan gubernur jawa barat (2009)

Bidan Kesih lahir di Sumedang pada 3 Oktober 1976. Sejak 2006 beliau bertugas di Desa Mekarjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Di tempatnya bertugas, beliau aktif menjalankan Koperasi Bunda untuk memfasilitasi kegiatan program kesehatan ibu dan anak, membentuk posyandu mandiri, dan menambah lapangan kerja bagi masyarakat.

Desa Mekarjaya merupakan daerah terpencil di kaki Gunung Malabar Kabupaten Bandung. Desa ini dihuni sekitar 5600 jiwa yang mayoritas berprofesi sebagai buruh tani. Dari 1685 KK yang menghuni desa ini, 1545 diantaranya adalah keluarga miskin.

Masalah terbesar di desa mekarjaya adalah kemiskinan yang mencapai 90% dari total penduduk. Masalah kemiskinan ini berimbas pada kurangnya asupan nutrisi yang cukup bagi masyarakat, terutama ibu dan anak. Selain itu, ketiadaan dukungan dana yang memadai dalam keluarga, menyebabkan banyak keluarga tidak bisa membiayai biaya persalinan dan pasca persalinan.

Oleh karena itu, melihat kultur masyarakat yang agraris, bidan menggerakkan masyarakat untuk membangun Koperasi Bunda pada 2006. Kegiatan koperasi Bunda antara lain memberdayakan masyarakat dengan menciptakan usaha produktif–agraris seperti pemanfaatan limbah untuk pupuk organik, industri olahan hasil kebun dan budidaya shorgum. Selain itu koperasi Bunda juga mempunyai warung yang menyediakan barang kebutuhan ibu dan bayi serta sembako. Pengurus koperasi ini kebanyakan merupakan kader Posyandu yang digaji setiap bulan menggunakan SHU.

Selain memberdayakan kader dan masyarakat secara umum, koperasi bunda juga memfasilitasi pengumpulan beras perelek untuk memfasilitasi dana sosial bersalin. Beras perelek ini dikumpulkan oleh kader dan karangtaruna, untuk kemudian dikelola oleh koperasi dan diuangkan. Dana ini nantinya dapat digunakan untuk memfasilitasi persalinan dan akomodasi warga yang sakit.

Dengan adanya koperasi Bunda warga masyarakat bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dan persalinan yang memadai disamping tambahan penghasilan.

 

Sumber: Sarihusada.co.id

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons