Pil KB: Menurunkan Atau Meningkatkan Risiko Kanker?

– Nyeri pada bagian payudara

– Perubahan mood yang cukup drastis

– Jadwal menstruasi yang tidak teratur

– Adanya gumpalan darah yang jarang terjadi pada wanita di bawah 35 tahun yang tentu tidak merokok.

Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan pil KB biasanya terjadi pada 3 bulan pertama. Jika tidak cocok, maka seorang dokter akan menyarankan pil KB dengan merk lain. Pil KB memang menimbulkan efek yang kebanyakan wanita tidak menyukainya. Efek yang ditimbulkan oleh wanita yang mengonsumsi pil KB diantaranya menstruasi yang lebih sedikit dan sering mengalami kram pada perut bagian bawah. Penggunaan pil KB juga memang disarankan untuk wanita yang mengalami masalah menstruasi.

Konsumsi pil KB dalam jangka waktu yang cukup lama tentunya dapat menimbulkan jerawat, flek hitam dan juga wajah yang kusam. Sedangkan untuk efek samping penggunaan pil KB yang terbilang berat dapat menimbulkan efek samping yang lebih serius seperti kanker. Beberapa kanker tersebut memang dapat timbul setelah mengonsumsi pil KB dalam jangka waktu yang cukup lama.

Beberapa jenis risiko kanker yang mungkin dapat timbul dari penggunaan pil KB jangka panjang, diantaranya:

Kanker Ovarium

Jenis kanker yang pertama memang berhubungan langsung dengan kondisi rahim. Akan tetapi, jenis pil KB ini terbukti dapat menurunkan risiko kanker ovarium. Penggunaan pil KB selama satu bulan tentunya dapat menurunkan risiko kanker ovarium sekitar 10%-20%. Namun, penurunan risiko ini memang bersifat kumulatif. Sedangkan, penggunaan pil KB selama 5 tahun dapat berpeluang lebih besar dalam menyebabkan kanker ovarium. Terlebih lagi bagi wanita yang mengalami mutasi genetik BRCA1 dapat berpeluang meningkatkan kanker ovarium dalam mengonsumsi pil KB.

Kanker endometrium

Jenis kanker kedua yang berpotensi mengalami penurunan setelah mengonsumsi pil KB ialah kanker endometrium. Efek yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan pil KB tersebut tentunya dapat menetap seiring berjalannya waktu jika penggunaan pil Kb dihentikan. Disamping itu, penggunaan alat kontrasepsi spiral dan juga penggunaan IUD terbukti dapat menurunkan risiko kanker endometrium. Akan tetapi, jika Anda merasa ragu akan efek yang mungkin akan ditimbulkan dari penggunaan pil KB ini, maka alangkah baiknya jika Anda konsultasi terlebih dahulu kepada dokter dan juga bidan untuk mendapatkan saran terbaik yang mungkin harus Anda lakukan.

Risiko kanker yang meningkat setelah mengonsumsi pil kb

Setelah kita mengetahui beberapa jenis kanker yang mungkin dapat menurun setelah mengonsumsi pil KB. Sekarang kita akan beranjak pada risiko kanker yang kemungkinan akan meningkat jika terus mengonsumsi pil KB dalam jangka waktu yang cukup panjang. Beberapa jenis kanker tersebut diantaranya:

Kanker serviks

Jenis kanker pertama yang mungkin dapat meningkat dengan cukup drastis ialah kanker serviks. Jenis kanker ini termasuk ke dalam jenis kanker yang memang ditakuti oleh setiap wanita. Risiko kanker serviks tentunya dapat meningkat setelah Anda mengonsumsi pil KB dalam jangka waktu yang cukup lama. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu selama 5 tahun, tentunya dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Hal ini dikarenakan, wanita yang mengonsumsi pil KB dapat menurunkan daya tahan tubuh dalam melawan bakteri dan juga virus yang masuk ke dalam tubuh.

Risiko kanker serviks dapat menurun jika wanita tersebut menghentikan penggunaan alat kontrasepsi pil KB tersebut. Risiko kanker serviks dapat berakhir pada wanita yang tidak lagi mengonsumsi pil Kb selama 10 tahun. Kondisi ini hampir sama dengan wanita yang tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi pil KB sama sekali.

Kanker payudara

Jenis kanker yang kedua yang dapat meningkat seiring dengan waktu seorang wanita mengonsumsi pil KB ialah kanker payudara. Kanker ini menjadi kanker kedua yang memang ditakuti oleh setiap wanita. Risiko yang mungkin dapat terjadi akibat dari penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang cukup panjang ialah tingginya kadar progesteron dan juga estrogen sehingga menyebabkan jaringan kelenjar di payudara dapat tumbuh dengan sangat cepat.

Pertumbuhan jaringan tersebut tentunya dapat berwujud sebagai sel yang abnormal dan juga tumor yang semakin berkembang menjadi kanker. Risiko wanita yang terkena kanker payudara memang berisiko lebih tinggi bagi mereka yang mengonsumsi pil KB dalam jangka waktu yang cukup panjang. Risiko terkena kanker payudara memang dapat menurun jika penggunaan pil Kb tersebut dihentikan dengan segera. Selain itu, ketidakseimbangan hormon baik progesteron maupun estrogen yang terlalu tinggi dapat disebabkan oleh faktor lain seperti kehamilan pertama di usia yang lebih tua, mengalami menopause pada usia yang tua, mengalami menstruasi yang terlalu dini dan juga tidak pernah melahirkan.

Kanker hati

Jenis kanker yang ketiga tentunya berhubungan dengan organ vital yang kemungkinan terkena dampak buruk yang ditimbulkan dari penggunaan pil KB. Risiko kanker hati dapat meningkat setelah penggunaan alat kontrasepsi pil KB selama 5 tahun berturut-turut tanpa mengganti jenis alat kontrasepsi. baik tumor jinak maupun tumor ganas tentunya dapat menimbulkan pembengkakan pada area hati dan juga sobek yang menimbulkan pendarahan pada hati. Sobekan pada hati tentunya jarang yang menjadi kanker. Namun, jika pil Kb terus dikonsumsi akan sedikit meningkatkan risiko terkena kanker hati.

Mencegah kehamilan memang sangat wajar, hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan sistem reproduksi wanita untuk mengalami kehamilan dalam jangka waktu yang cukup singkat. Untuk meminimalisir risiko terkena kanker, alangkah baiknya jika Anda rutin mengganti jenis alat kontrasepsi dan jangan menggunakan alat kontrasepsi yang itu-itu saja. Itulah beberapa pembahasan mengenai dugaan pil kb: menurunkan atau  meningkatkan risiko kanker. Semoga bermanfaat!

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons