Pertimbangkan Beberapa Hal Ini Sewaktu Memberikan Larangan “Tidak” Atau “Jangan” Pada Si Kecil

Berikan Penjelasan Sederhana

Ketika anda memberikan larangan pada si kecil pada sesuatu hal. Sebaiknya, tidak hanya menyampaikan larangan tersebut dengan semata-mata. Anak-anak tentu saja akan merasa bingung, apalagi ketika larangan tersebut disampaikan dengan tiba-tiba. Hal ini tentu saja akan membuat anak terkejut dan sedih. Itulah mengapa anak-anak balita yang diberikan larangan akan cenderung marah dan malah menangis.

Nah, agar anak bisa menerima larangan yang diberikan oleh orangtua, maka cobalah berikan penjelasan pada si kecil agar mereka tidak merasa bingung kenapa dirinya dilarang. Tak perlu penjelasan yang panjang dan bertele, cukup berikan penjelasan yang sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh si kecil. Misalkan, ketika anda melarang si kecil dengan perkataan “Dek, jangan main api, sini bersama dengan ibu. Api berbahaya, Nak,” kalimat ini tentunya akan lebih bijak dibandingkan hanya dengan melarangnya “Jangan main dekat api, dek!” Hal ini justru akan membuat benak si anak dibendungi dengan pertanyaan yang pada akhirnya membuat raa penasarannya untuk bermain api akan menjadi lebih besar.

Berikan Alternatif Positif

Ketika memberikan kalimat larangan, sebaiknya sampaikan dengan jelas dan secara sfesifik. Selain menghindari anak kebingungan, kalimat yang jelas akan membuat anak lebih mudah menuruti dan memahaminya. Misalkan, ketika anda melarang anak-anak untuk berlarian didalam rumah sebaiknya tidak katakan “Jangan lari-lari didalam rumah!”, sebaliknya lebih baik katakan “Dek, jalan pelan-pelan ya kalau didalam rumah”.

Nada larangan ini tentunya terdengar lebih seperti nasihat dibandingkan larangan yang umumnya tidak disenangi anak-anak. Dengan demikian anak-anak akan cenderung lebih mendengarkan dan menerima apa yang kita berikan.

Jangan Sampaikan dengan Nada Keras dan Lantang

Ketika mendapati si kecil melanggar peraturan atau melakukan kesalahan, sebaiknya jangan berikan larangan yang terdengar dengan lantang atau bernada keras. Apalagi jika disampaikan dengan kata-kata yang kasar. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada perkembangan si kecil. Ketika anda menyampaikan larangan dengan kata-kata yang kasar, hal ini bukan tidak mungkin ditiru oleh mereka.

Anak-anak akan mengasumsikan bahwa menyampaikan penolakan yang baik adalah disampaikan dengan nada lantang dan kata-kata kasar. Untuk itulah, sebaiknya perhatikan setiap perkataan dan perhatikan nada anda sewaktu berbicara pada mereka. Yang terpenting dari larangan ini adalah upayakan sebisa mungkin agar anak-anak bisa menuruti larangan tersebut namun dengan tidak mengabaikan hal-hal penting yang bisa mempengaruhi perkembangan si anak.

Tanyakan Kembali Aturan Untuk Mengingatkannya

Ketika anak-anak melanggar aturan yang telah mereka pelajari dan mereka paham betul akan sanksi dan peraturan yang sudah dibuat. Daripada marah-marah, lebih baik kendalikan emosi anda. Siapa tahu anak anda melakukannya dalam rangka mencari perhatian anda. Untuk itu, sebaiknya tanyakan kembali aturan yang pernah anda buat. Hal ini semata-mata untuk mengingatkan anak-anak akan peraturan tersebut. Seperti misalkan “Dek, apa yang mama bilang tentang tidak mengerjakan PR?” atau “Dek, mainan dirapikan lagi ya, ingat kan yang mama bilang?”. Hal ini akan membantu anak untuk memperkuat pemahaman aak tentang sebuah aturan dan meraka dapat memperbaiki diri setelah melakukan kesalahan.

Tidak semua strategi dapat berkerja pada setiap anak. Untuk itu, sebagai orangtua kesabaran kita akan diuji untuk dapat mendisiplinkan buah hati. Akan tetapi mengetahui beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum memberikan larangan adalah hal penting sebab dampak dari larangan tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak terutama pembentukan kepribadiannya. Semoga tips ini brmanfaat untuk semua orangtunya dimanapun berada.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons