Perhatikan! Jangan Lakukan Hal Ini Pada Anak Pasca Perceraian

2. Jangan Meminta Anak Membuat Pilihan

Perceraian dan perpisahan yang anda jalani bersama dengan pasangan, tidak berarti harus membuat anak-anak menentukan pilihannya dengan memilih salah satu antara anda dan pasangan. Meskipun anda dan pasangan tak lagi tinggal satu atap, namun jangan sampai anak-anak membuang salah satu “rumah” dalam hatinya. Bagaimanapun anak-anak harus diberikan kesempatan untuk dapat berbincang dan berkomunikasi dengan mantan pasangan anda. Jangan biarkan anak-anak kehilangan salah satunya dan membuat mereka kesepian.

Untuk anak-anak yang masih kecil, sebaiknya hak asuh ada pada ibu. Akan tetapi dalam hal ini bukan berarti ibu bisa berkuasa dan mengambil sepenuhnya hak asuh si kecil. Namun, tetap berikan mereka akses pada ayahnya untuk bisa menghabiskan waktu bersama ayah dan berkomunikasi dengannya.

3. Jangan Jadikan Anak Sebagai “Terapis”

Disadari atau tidak, orangtua yang bercerai seringkali menjadikan anak-anak mereka yang sudah beranjak remaja sebagai tempat untuk mencurahkan isi hati atau terapis bagi orangtuanya. Dan dalam masalah perceraian ini, anak-anak remaja memiliki kecenderungan untuk dapat memegang kendali agar bisa meyatukan kembali kedua orangtuanya. Akan tetapi, pilihan perceraian orangtua mereka telah membuat dunia mereka terbalik.

Untuk itulah, jangan karena anda merasa anak-anak sudah memahami betul perasaan anda, anda lantas menceritakan pada mereka secara rinci tentang perasaan anda terhadap pasangan. Sebab bukan menyelesaikan masalah, hal ini malah akan menimbulkan masalah baru baik pada anda maupun pada mantan pasangan anda.

4. Jangan Mendorong Anak Untuk Membicarakan Perceraian

Perpisahan yang anda alami bersama dengan pasangan bisa jadi menjadi aib untuk anak anda. Ketika teman-temannya tahu, bukan tidak mungkin anak akan menjadi bahan ejekan karena tidak punya ayah atau ibu akibat perpisahan tersebut. Nah, ketika anak mengeluhkan diejek oleh teman-temannya, anda lantas memita mereka untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada teman-temannya.

Hal ini adalah hal yang keliru dan akan membuat anak semakin terpukul. Untuk itu, jangan pernah memaksa anak untuk mengatakan perceraian, apalagi saat anak tidak ingin. Memaksakan anak akan sesuatu hal yang tidak mereka inginkan hanya akan membentuk kebenciannya pada diri anda. Untuk itu, biarkan mereka dan berikan mereka ruang sedikit untuk menenangkan pikiran dan traumatiknya.

5. Memperbaiki Kesalahan yang Telah Anda Lakukan

Perpisahan memang hal yang menyakitkan. Namun bukan berarti hal ini tidak bisa dibuat menjadi lebih baik, khususnya dalam hal emosi anak-anak. Anak-anak adalah tipikal orang yang mudah memaafkan. Mereka mungkin kecewa dengan diri anda akibat perpisahan yang kita lakukan dengan pasangan. Akan tetapi, hal ini bukan berarti akan membuat mereka menyimpan dendam dan tidak bisa memaafkan anda.

Jika anda mau berusaha dan bersabar, perlahan namun pasti anak-anak akan dapat memahami anda dan memaafkan anda. Asalkan ada usaha dari kita untuk selalu meminta maaf pada mereka dan menjelaskan makna dan alasan dari perpisahan tersebut.

Proses perceraian atau pasca pereceraian akan membawa dampak yang menyakitkan, terutama dampak yang paling besar yang akan dirasakan adalah pada anak-anak. Untuk itu, mengetahui beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan pada anak-anak setelah perceraian dengan pasangan adalah hal yang penting untuk menghindari masalah baru dan tekanan yang bisa dihadapi oleh anak-anak.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2

Tinggalkan komentar

Show Buttons
Hide Buttons